Pernah baca ceritaku tentang hiu di sebelah? Itu aku tulis karena aku ngefan berat sama hiu, nah sebabnya adalah cerita ini. Cerita yang sangat pendek tapi menyayat hati, sampai 5 tahun aja aku enggak bisa lupa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Specific Heat Capacity of Love adalah kisah tragedi yang menceritakan hubungan antara seekor seagull (burung camar) dengan seekor hiu yang dipersonifikasikan (divisualisasikan dalam bentuk manusia).
Alkisah ada seekor burung camar yang tak sengaja berpapasan dengan seekor hiu. Lama kelamaan mereka menjalin hubungan yang cukup aneh—bagiku, pembaca, suka berenang bersama atau melihat pemandangan dari atas lautan. Sang camar mengagumi sang hiu yang dapat berenang dengan elegan di lautan, begitu pun sebaliknya sang hiu yang mengagumi sang camar yang dapat terbang di langit. Mereka menghargai satu sama lain yang hidupnya dipisahkan oleh lautan dan langit.
Hubungan pertemanan (uhukk) mereka indah-indah saja sampai suatu ketika, sang camar tertangkap jaring nelayan. Dia dijadikan umpan untuk menangkap hiu. Sang hiu yang mengetahui sang camar hampir mati tenggelam di dalam laut berusaha menyelamatkannya, tetapi nahas dia tertombak, diangkat ke atas kapal, semua siripnya dipotong (digambarkan sebagai tangan dan kakinya) lantas jasadnya dibuang kembali kelautan.
Quote kesukaan aku di cerita ini adalah:
"In my next life If I could choose I want to bea raindrop that feels no sadness ..."
The Specific Heat Capacity of Love by Moss
Rating: 9,9/10
I got a very hard heartbreak reading this, can't move on for 5 years. Yes. It's the best! 😭😭😭
