1. incident

5.9K 615 175
                                    


Yibo tengah duduk bersandar di salah satu cafe yang terletak di pusat perbelanjaan terbesar di kota Beijing tengah sibuk memainkan video game online di ponselnya yang mahal. Mengabaikan setiap kali JingYi dan Jing Li heboh saat ada gadis yang berlalu lalang.

"Gila! Itu gadis cantik sekali." heboh Jing Yi, terperangah saat ia menemukan gadis putih yang lewat di depanya.

Jing Li yang juga tengah memainkan ponselnya menoleh, menggeleng menatap Jing Yi. "Sudah, sadar diri. Itu gadis lagi mencari perhatian Yibo," kekehnya mematahkan Jing Yi yang langsung cemberut.

Sudah dua jam lalu mereka berada si cafe ini, sejak jam sekolah telah selesai.

"Aku tau, cuman mengibur diri,"sahutnya miris. Sudah hapal dan sudah paham.

Yibo tidak mendengarkan lagi perdebatan konyol dua sahabatnya itu. Ia hanya memutar mata mengangguk dan menggeleng jika sesekali mereka minta pendapat.

"mau kemana?" tanya Jing Yi. Saat Yibo tiba-tiba kemudian bangkit seraya memasukan ponselnya kedalam saku.

"pulang?" sambung Jingli.

Yibo menggeleng. "ketoilet." bermaksud membuang perasaan bosan yang tiba-tiba menghinggapinya.

Sejak melangkah di setiap sudut Cafe. Berpasang mata lelaki dan perempuan sudah banyak mengikuti langkahnya. Dimanapun, dan Yibo sudah terbiasa.

Ketika sampai di ujung toilet, Yibo tanpa sengaja menabrak seseorang, hingga ia terpental dan terduduk di lantai. Rasa sakit di pantatnya membuat ia bersumpah akan mencecar tanpa ampun siapapun yang sudah menabraknya.

"Maaf." suaranya yang tegas membuat Yibo harus mendongak. Menilai apakah pria ini sengaja menabraknya. Namun karna lorong-lorong cafe ini sedikit redup, wajahnya tidak terlihat jelas.

"Enak saja," Yibo berdesis. "Maaf tak akan mengembalikan pantatku yang sakit,"cerca Yibo menarik ujung jas pria didepanya untuk pegangan berdiri. Tapi baru seujung jari tangan Yibo sudah di sentak membuat Yibo kembali terduduk jatuh. Terang saja Yibo langsung terbelalak. "Hey, apa-apaan kau?" aku hanya butuh pegangan untuk berdiri," sergah Yibo lagi. Sedangkan pria didepanya melangkahkan kaki menjauh. Seolah tak mendengar ucapan Yibo. Tentu saja egonya Yibo tertohok begitu keras.

Bagaimanapun, ini pertama kali dia di tolak.

Yibo segera berdiri. Walau sedikit oleng ia mampu mempertahankan kakinya, memberikan tatapan menusuk kepada punggung pria berjas itu yang mulai menjauh.

"Hey paman?" teriaknya muak. "sombong sekali kau jadi manusia. Sudah menabrak langsung pergi begitu."

Siapa sangka pria berjas itu berhenti. Namun, tetap tak berbalik.

"Oh, jadi ada niat juga berhenti." Yibo segera berjalan cepat untuk siap-siap mencecarnya, tetapi Laki itu memasukan kedua tanganya di celana dan kembali berjalan. Seolah tidak terjadi apa-apa. Mulut Yibo terbuka lebar. Kedua tanganya mengepal keras.

Ia tak terima, Bagaimanapun ia tak suka diabaikan.

***

"Tuan ini tuan Wang Qiren."ucap Yuchen sekretaris pribadi Xiao Zhan.

Xiao zhan tersenyum seraya menjulurkan tanganya untuk berjabat. "Maaf, apa anda menunggu lama?"

Wang Qiren menyambut tangan Xiao Zhan lalu menggeleng di iringi senyum ramah. "Tidak masalah tua Xiao. Mari kita duduk."

Xiao Zhan menganguk, duduk diikuti Yuchen beserta sekretaris Wang Qiren. Mereka membahas beberapa kontrak serta apa saja yang menjadi landasan mereka untuk menjalin kerjasama antara dua perusahaan raksasa tersebut.

[BL]MR. I L U✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang