☀︎︎3O

3.4K 427 2
                                    

haechan berlari memasuki stasiun, dirinya panik saat mengetahui kereta yang ditumpangi bella sudah pergi.

untungnya ada satu kereta lagi dengan tujuan yang sama, dengan cepat haechan memesan tiket. dia beruntung hari ini, tiket terakhir sudah dia beli. dan langsung masuk ke kereta tersebut.

sekarang jam delapan, berarti bella sudah berangkat satu setengah jam yang lalu. durasi Jakarta ke Bandung itu sekitar empat jam jika tidak ada hambatan.

haechan berdoa supaya dia masih bisa bertemu bella. "kalau gue yang jadi masinisnya, pasti gue bakal ngebut" ucapnya dalam hati.

ada telepon masuk, dan haechan sudah tau kalau yang menelpon itu adalah ayahnya.

"ayah dapat laporan dari guru bk, kamu bolos pramuka wajib lagi?" haechan diam.

"apa ada hubungannya sama cewek nakal itu? mantanmu itu?"

"iya, kalau mau coret aja aku dari kk. ayahku yang punya sekolah, bukan hal yang buat aku bangga"

"aku kurang dapat perhatian, aku iri liat anak-anak yang bisa dekat sama orangtuanya"

"aku ngelakuin apa aja boleh kan? kok tumben ayah nanya tentang aku? bukannya ayah biasanya gak peduli?"

"aku berusaha jadi penghibur temen-temen supaya rasa sedih aku gak dilihat orang lain, kalau aku keliatan sedih di mata orang nanti ayah bisa dicurigai"

ayah haechan masih diam, membiarkan anaknya itu bicara sampai selesai.

"aku kangen ibu, sekesal-kesalnya aku sama ibu pas tau kalau ibu yang minta cerai sama ayah dia tetep jadi ibuku, yah"

"cuma ibu yang bisa ngerti perasaan aku, peduli sama aku. aku beruntung punya ibu waktu itu"

"haechan, kalo mau ya ke ibumu sana"

haechan diam, rasa senang dan sedih bercampur menjadi satu

"ibumu tinggal sama nenekmu di Bandung, kamu sedang perjalanan ke Bandung kan? titip salam ayah ke ibumu ya"

"kok ayah tau kalau aku ke Bandung?"

"ayah tanya ke Renjun, katanya kamu mau nyusul cewek kamu itu. jangan buat dia kecewa"

"toh juga ayah gak jadi keluarin dia dari sekolah"

"ayah gak bercanda kaaan?" rasanya haechan ingin melompat karena terlalu senang

"ayah suruh dia ikut lomba bahasa Inggris, kalau dia menang dia masih bisa belajar disekolah ini" senyum haechan menghilang, pikiran2 negatif mulai terlintas

bagaimana kalau bella kalah? bagaimana kalau dia gak bisa sekolah lagi? nasibku gimana?

"ya, doakan saja menang"

"yey thanku ayaaaaahhhh"

"udah ah, pulsa ayah habis nanti udah satu jam kita ngomong2"

"katanya orang kaya, yaudah deh aku tutup assalamualaikum"

"waalaikumsalam, hati-hati dijalan"

haechan memeluk handphonenya, orang-orang yang duduk di dekatnya melihatnya dengan tatapan prihatin.

bukannya pramuka, malah bolos ke stasiun—tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bukannya pramuka, malah bolos ke stasiun

tbc

pacaran, haechan.✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang