06

2.3K 229 16
                                    



*

flashback on


"kamu udah janji ke aku! kamu bakal tinggalin dia!"Seorang wanita berteriak frustasi di hadapan kekasihnya.


"iya aku paham, tapi aku gak bisa!"Sehun mengacak rambutnnya kesal.

Dara mendelik tajam"kenapa? kenapa gak bisa sehun? kamu bilang kamu udah gak cinta kan sama dia? iya kan? kamu bilang kamu cinta sama aku!".

Sehun menghela nafasnya kasar. Perdebatan seperti ini sudah sering ia alami bersama Dara dan dengan masalah yang sama pula. Tentang dirinya yang harus segera meninggalkan sejeong.


"JAWAB SEHUN!"Kini dara sudah mulai menangis.


Sehun memeluk dara yang sedang menangis, sehun paling tidak bisa melihat dara menangis seperti ini.

"baiklah, aku akan meninggalkannya".

Setelah mengucapkan itu, seperti ada ribuan belati yang tiba-tiba menusuk ke dalam jantung sehun. Sehun sebenarnya tidak tau bagaimana caranya ia meninggalkan sejeong.. dirinya seperti sangat berat meninggalkan wanita itu.. sehun seperti tidak punya alasan untuk meninggalkannya..bahkan di saat seperti ini saja dia selalu teringat wajah sejeong yang selalu tersenyum padanya.

Jangan tanya juga sehun mengapa dia selingkuh dari sejeong, logikanya berkata jika ia bosan dengan sejeong dan dara adalah sosok yang ia idam-idamkan dari dulu. Jadi, sehun tidak akan pernah melepaskan dara.

Akibat pertengkaran itu, sehun mencoba untuk mengabaikan beberapa pesan serta panggilan dari sejeong. Sejujurnya sehun sangat khawatir dan ingin tahu bagaimana keadaan sejeong. Tapi.. Dara selalu melihat ponselnya dan bertanya apakah sejeong menghubunginya. Jadi, mau tak mau sehun tidak membalas pesan-pesan itu.

"kamu pesen apa?"tanya dara yang sibuk membolak-balikan buku menu.

Sehun mengaalihkan pandangannya dari ponsel"aku seperti biasa aja"sehun tersenyum.

"kamu kok diem aja sih?"tanya dara mendelik mencari-cari sesuatu di wajah sehun.

sehun tersenyum"enggak, aku lagi mikirin tentang lagu yang aku tulis"jelas sehun berbohong. Sebenarnya sehun sedang memikirkan sejeong dan dara, ia ingin memastikan sekali saja apakah benar perasaannya dengan dara kali ini adalah cinta atau hanya obsesi semata?

Sehun ingin membuktikan itu, tapi.. logikanya selalu tertuju pada dara..

"ayolah sehun, ini dara wanita yang dari dulu kau idam-idamkan!"

"kau tidak mungkin meninggalkannya sehun, ini kesempatanmu!"

"kau sudah ada di puncak sehun!"


Seperti itu lah kata-kata yang selalu sehun debatkan dengan logikanya sendiri. Dan kata-kata itulah yang membuatnya bertahan dengan Dara dan pergi meninggalkan Sejeong.



flashback off.

*


Sejeong buru-buru mengangkat dirinya yang jatuh di atas sehun, sejeong was-was sendiri takut akan terkena teriakan sehun. Lagi.

tapi, kali ini berbeda. Sehun malah menarik tangan sejeong.

"tolong, ambilkan aku minum"lirih sehun menatap sejeong dengan tatapan sendu.

sejeong mengangguk kemudian cepat-cepat melesat ke dapur dan memberikan sehun minum.

"hm.. apa..hmm..apa.."ucapan sejeong yang terbata-bata itu membuat sehun kesal dan memotongnya.

"bicara yang jelas!"ucap sehun ketus sambil memegangi kepalanya yang pusing.

"dimanakotakP3K"ucap sejeong cepat, kali ini sehun tidak habis pikir.. tadi sejeong pelan dan lambat sekali, sekarang terlalu cepat!

"terlalu cepat sejeong!"sehun menggeram kesal.


Sejeong mengatur nafasnya"P3K dimana?"ucap sejeong kali ini tidak terbata-bata.

Sehun menghela nafasnya kasar dan tanpa menjawab ia mengarahkan jari telunjuknya ke arah meja Tv.


Sejeong bergegas untuk mengambil dan segera membuka kotak itu. Dan pelan-pelan tapi pasti ia mengobati luka sehun.


"perih..."lirih sehun pelan.


Sejeong mencoba meniup-niup luka di kening sehun berharap itu mengurangi perih yang sehun rasakan.


"maaf"sejeong sedikit merapihkan rambut sehun karena menutupi lukanya.


Sehun menatap sejeong yang dengan telaten mengobati lukanya. Setelah dipikir-pikir sejeong adalah wanita yang baik dan sehun yakin jika sejeong adalah idaman semua pria di luar sana.


"kenapa? kenapa kau bertahan?".


sejeong yang kaget dengan pertanyaan sehun yang tiba-tiba itu seketika menghentikan aktivitasnya.


sejeong menghela nafas pelan kemudian mengangkat kedua bahunya"aku tidak tau".


"aku minta maaf tapi apakah kau bisa..."


ucapan sehun terpotong karena mendengar pintu apartemennya terbuka dengan kasar dan suara yang sangat ia kenal memanggilnya.


"sehun-ah..."


itu Dara!



*

hi! seperti janji aku! aku akan update kalo udah 15Vote^^

20 vote for next chapter!^^ Thank you!❤️

Cheating on You [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang