SEVEN

12.6K 1K 49
                                    

Taehyung menyengritkan dahinya saat melihat jimin yang sedang mengendap-endap di luar ruang musik sesekali membidik dengan kamera ponselnya.

"Boncel...apa yang kau lakukan?" Bisik Taehyung yang ikut mengendap di belakang Jimun.

Jimin tidak menjawab, dia hanya melihatkan hasil bidikannya. Min Yoongi.

"Kau menguntit lagi eoh? Jangan seperti pengecut Boncel. Kau tinggal menghampirinya dan katakan kalau kau menyukainya." Ucap Taehyung yang masih dalam mode bisikan.

Bruk!

Jimin dan Taehyung terlonjak kaget mendengar suara gaduh dari dalam ruang musik.

"Sialan! Kau mengganggu Bangsat!" Maki Yoongi dengan aura dinginnya.

Mau tidak mau Jimin dan Taehyung pun mengintip ke dalam ruangan karena penasaran.

Disana ada hanya yoongi yang duduk di depan piano dan lembaran-lembaran putih yang berserakan di lantai.

Jimin dan Taehyung kembali duduk di lantai sambil bersandar tembok.

"Sekarang kau tau?" Bisik Jimin yang di angguki Taehyung.

Min Yoongi si manusia es dengan tempramen tinggi.
















"Kenapa tidak memilih salah satu fansmu saja eoh?" Tanya Taehyung yang saat ini sudah duduk di kantin dengan Jimin.

"Cih! Aku bukan dirimu yang menerima pernyataan cinta dengan mudah. Hatiku yang memilih Suga Sunbae. Kau paham?"

"Aku tidak. Aku hanya tidak tega membuat mereka bersedih."

"Lalu kenapa kau hanya memilih yang cantik saja? Kau pikir itu adil eoh?"

Taehyung hanya memamerkan boxy smilenya yang menjadi salah satu daya tariknya.

"Aku tampan kalau kau lupa. Mana pantas aku jalan dengan wanita yang tidak cantik?"

Jimin hanya mendengus pelan lalu meminum jus jeruknya.

"Omong-omong dimana yang lain?" Tanya Taehyung sambil mengedarkan pandangannya.

"Namjoon sedang mengantar Seokjin Hyung, Hoseok masih ada kelas dan Bobby dia membolos." Jawab Jimin.

"Boncel----jungkook, aku dan dia sekarang bersahabat." Ucap Taehyung pelan nyaris berbisik.

"Sahabat apa pacar?" Goda Jimin yang mendapat tatapan nyalang dari Taehyung.

"Sudah kubilang aku tidak sepertimu. Aku punya Yoona jika kau lupa."

"Yoona? Sebatas status? Jika kau mengakui hubungan kalian coba kau cium Yoonamu sekarang. Apa kau berani?"

Taehyung terdiam, lidahnya mendadak kaku hendak sekedar membalas Jimin.

Di desaku ada mitos jika kau berciuman di bibir lebih dari 6 orang maka roh jahat akan mengambil jiwamu.

Sial! kenapa mendadak Taehyung jadi ingat perkataan konyol Jungkook.

"Kurasa Jungkook juga cantik jadi dia cocok denganmu yang tampan. Jadi apa kau akan menerima Jungkook juga jika dia menyatakan cinta?"

"Jangan konyol, Park. Jungkook juga normal asal kau tau."

Jimin hanya tersenyum lembut. Dia tidak keberatan jika benar Taehyung dan Jungkook berpacaran. Justru akan menguntungkannya. Ingat kan kalau Suga adalah teman Jungkook?






























Taehyung berlari kecil saat melihat Jung Ahjumma sudah berdiri di depan kamar kostnya. Tangannya dilipat di depan dada dengan raut muka terlewat sinis.

Ciri-ciri ibu kost yang hendak menagih uang kost yang menunggak.

"Annyeong--------"

"Tidak usah basa basi, Tae. Jadi bayar uang kostmu yang sudah menunggak dua bulan."

"Tolong beri aku waktu ahjumma. Besok akan ku bayar saat orang tuaku sudah mengirimkan uangnya."

"Apa kali ini bisa ku percaya?"

"T-tentu saja."

"Baiklah. Jika besok tidak kau bayar maka siap-siap angkat kakimu dari sini."

Taehyung membuang nafas lega saat Jung Ahjumma telah menghilang dari pandangan matanya.

Taehyung merogoh saku celananya lalu mencari kontak yang di namainya dengan 'Eomma' untuk segera ditelfon.

"Eomma kenapa tidak mengirimiku uang eoh?"

"Ucapkan salam dulu, Tae. Tidak sopan sekali."

"Eomma~~~~"

"Berhenti merengek. Eomma seperti memiliki anak gadis saja rasanya."

"Yak! Eomma harus bersyukur karena punya anak kelewat tampan."

"Kembalilah ke Daegu. Eomma tidak suka kau tinggal di Seoul. Eomma tidak akan mengirimimu uang."

"Kita sudah membahasnya sejak dulu eomma. Aku berhak menentukan masa depanku."

"Masa depan katamu? Disinilah masa depanmu anak nakal! Takdirmu jadi petani bukan jadi anak tidak tau aturan."

"Aku tidak. Aku taat akan aturan."

"Kau terlalu lama tinggal di Seoul dan kehilangan tata kramamu. Kalau kau taat aturan harusnya kau sudah lulus sekarang."

"Aku akan buktikan pada kalian. Aku akan lulus tahun ini dengan angka memuaskan dan aku akan bertahan hidup di Seoul tanpa uang kalian."

"Good Boy. Good luck Taeby."

Pip

Taehyung meremas ponselnya geram. Ingin sekali melempar benda pipih itu hingga hancur demi melampiaskan emosinya.

Tapi Taehyung ingat sekarang dia sedang jadi kaum missquin.

Taehyung tiba-tiba ingat, berarti dia harus angkat kaki dari kost. Dia bingung kemana harus menumpang selagi mencari kerja sampingan untuk biaya hidupnya di Seoul sampai dia lulus.



Pasukan Ambyar (5)

Kimtae aku butuh bantuan kalian

BobbyKim aku tidak butuh membantumu

RM aku tidak punya bantuan

Jhope ini serius atau bercanda?

JimsGans any wrong?

Kimtae aku serius. Beri aku tumpangan, aku diusir dari kost karena tidak bisa membayar.

BobbyKim maaf bro kau tau sendiri kan seperti apa keluargaku?

Jhope mianhae taehyungie sepertinya aku tidak bisa membantu kali ini. Jika hanya untuk sehari dua hari aku tidak masalah. Jika untuk waktu lama aku tidak bisa. Maaf Tae 😕

RM jika kau mau tidur di sofa kurasa Seokjin Hyung tidak akan keberatan.


------- eww yang ada aku harus melihat adegan mesum kalian tiap hari.


JimsGans Come to Daddy, Baby Taetae.

------Jiminie Sarangheo.

DARE (KOOKV/KOOKTAE) // ENDWhere stories live. Discover now