PROLOG: Apa kamu gay?

819 36 7
                                    

Jangan lupa
Di
Vote
Follow
(IG: wahyuadisaputra10)

Cerita ini masih dalam status coming soon! Kalo gak mau ketinggalan peluncuran chapter 1-nya, kalian bisa tambahkan di daftar baca kalian!!

***

.
.
.

"Dek. Kakak mau ngomong sama kamu." ucap kakakku yang terlihat serius.

Kini, tatapanku mulai memaksaku untuk melihat wajah keseriusannya. Perasaanku sudah tidak enak, ketika melihat wajah keseriusannya itu.

Ada apa ini?

"Ngomong apa, kak?" tanyaku yang mencoba untuk terlihat santai. Tetapi, tak menutup kemungkinan bahwa kini aku merasa khawatir.

"Apa kamu gay?" tanya kakakku.

DEG!
Pertanyaan sederhana. Tapi, cukup membuat badanku bergetar hebat. Jantungku hampir copot ketika mendengar pertanyaan itu.

Mengapa kakakku tiba-tiba menanyakan hal seperti ini?

"Kak? Kenapa kakak nanya gitu?" tanya gua balik dengan bibir gemetar.

"Kakak nanyak gini, karena kakak mau mastiin, dek. Apa bener kamu itu gay." ucapnya.

Badanku merasa lemes. Rasanya darah ini tak lagi mengalir di segala pembuluh darah dalam tubuhku, rasanya jantung ini berhenti memompah, rasanya dunia ini runtuh seketika.

Apa yang harus aku lakukan? Aku tak tahu harus bagaimana menghadapi situasi seperti ini. Aku belum memikirkan sesuatu untuk menghadapi situasi seperti ini.

"Kak. Apa aku punya pilihan untuk ngejawab pertanyaan kakak ini dengan jujur atau enggak?"..

"Dek. Pilihan kamu cuma satu. Jawab pertanyaan kakak dengan jujur." tegas kakakku.

Walau wajah itu terlihat sedih dan kecewa. Tapi, ia tetap tegas.

Aku harus jujur. Mau tidak mau, aku harus jujur. Aku yakin, jika kakakku menanyakan hal seperti ini padaku dengan keyakinan yang tinggi, sudah pasti dia memiliki bukti yang memperkuat pertanyaannya ini.

"Bener, kak. Aku gay." jawabku pasrah.

Kakakku terlihat kecewa. Wajahnya berpaling sebentar, untuk menyangkal bahwa ini semua tidaklah benar.

"Sejak kapan?" tanyanya lagi.

"Aku ngak tau, kak. Ini terjadi begitu saja sama aku."..

"Kakak udah menduga itu, dek. Kakak sangat kecewa sama kamu." ucap kakak gua.

Hati ini seketika hancur mendengar kalimat kekecewaan dari kakakku. Kini, mataku sudah berkaca-kaca dan siap untuk mengeluarkan tampungannya.

"Kak. Maafin aku. Aku sudah mengecewain kakak."..

"Dek. Kamu tau, apa jadinya kalo mama dan papa tau kalo kamu itu gay? Mereka bakal marah besar dan kecewa sama kamu."..

Aku terdiam. Aku tak ingin membayangkan hal apa yang akan terjadi, jika mama dan papa tahu kalau aku ini adalah gay. Aku tak berani membayangkannya.

"Dek. Masih ada waktu untuk kamu bisa merubah diri. gay bukanlah sebuah takdir permanen. Kamu harus bisa merubah diri kamu, sebelum terlambat." kata kakakku. Apa yang dikatakan kakakku memang benar. Masih ada waktu untuk aku bisa merubah diriku menjadi pria normal.

"Aku akan coba, kak." ucapku yang terisak.

"Dek. Sebenernya, kakak ngak mau berbohong sama orangtua kita. Tapi, kamu adalah adik kakak satu-satunya. Kakak ngak mau, kalo kamu merasakan masalah dan kesedihan yang mendalam di umur kamu yang masih muda seperti ini. Oleh sebab itu, kakak ngak akan ngasih tau ke mereka kebenaran ini. Tapi, kakak mau kamu merubah diri. Karena, kita ngak bisa menyembunyikan ini selamanya. Cepat atau lambat, masalah ini akan ketauan."..

Benar! Sepandai-pandainya manusia menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga baunya. Dan itulah yang dimaksud kakakku.

"Lalu.. Gimana kalo aku ngak bisa, kak?"..

"Usaha tidak membohongi hasil, dek. Kakak percaya sama kamu. Kamu pasti bisa. Kalo pun kamu tetap ngak bisa. Kakak akan berusaha untuk menjaga rahasia ini pada orang tua kita."..

Aku langsung memeluk tubuh kakakku itu dengan erat. Aku terisak. Aku menangis didalam pelukan itu.

"Makasih, kak. Makasih.." isakku.

"Itulah gunanya kakak dek. Melindungi adeknya. Walau ini emang salah. Tapi, ini demi keutuhan keluarga."..

Kami pun melepaskan pelukan kami. Lalu, kakak mengusap air mataku dengan senyuman tulus.

"Mmm.. Kak. Aku mau jujur sama kakak. Sebenernya, aku dan Dennis bukan cuma sekedar temen. Tapi.."..

"Pacar? Benerkan?" potong kakakku.

Aku terkejut. Bagaimana kakak bisa tahu bahwa aku dan Dennis berpacaran?

"Gimana kakak bisa tau?"..

Kakakku tersenyum remeh. Memperlihatkan wajah tampannya itu.

"Dek. Kakak bisa ngeliat itu. Mata kakak ngak bisa di bohongi. Kamu keliatan sangat bahagia ketika bersama Dennis. Dari situ, kakak sudah menaruh curiga sama kamu."..

"Apa keliatan jelas banget, kak?"..

"Enggak. Tapi, berusahalah agar ngak membuat orang menyadari itu."..

"Jadi, karena itu kakak nanya ini ke aku?"..

"Bukan. Sebenernya, kakak mencari tau. Kakak mencari tau kebenaran dan memastikan kalo kecurigaan kakak itu salah, dengan memeriksa semua isi kamar kamu. Tapi, dikamar kamu ngak ada yang mencurigakan. Hingga waktu itu, kakak memeriksa laptop kamu. Disana, kakak menemukan riwayat pencarian di google yang berbau tentang gay atau boyslove. Disitu kakak makin yakin, kalo kamu adalah gay."..

Damn!

Ternyata kakakku nekad sekali. Aku juga lupa untuk menghapus riwayat pencarian itu. Mengapa aku begitu ceroboh?

"Kakak nekad banget." ucapku.

"Kakak ngak nekad. Kakak cuma mau mastiin aja."..

Aku menghelah napas pasrah. Kenekad-an kakakku sudah membuahkan hasil. Dia berhasil, membuatku mengaku bahwa aku ini gay. Setidaknya, aku bersyukur. Hanya kakak yang mengetahui aku gay, bukan orang tuaku.

"Dek. Kakak ngak bisa mendukung dan membolehkan kamu atas ini. Karena, ini adalah kesalahan. Tapi, kakak ngak bisa merusak kebahagianmu. Oleh sebab itu, kakak akan membiarkanmu seolah-olah kakak ngak tau."..

"Iya, kak. Makasih.."..

"Inget, dek. Jangan melangkah terlalu jauh dalam hubungan seperti ini.."..

Aku mengerti maksud kakakku.

"Baik, kak. makasih."..


Jadi, seperti itulah awal aku merasa bahwa kakakku adalah segalanya bagiku. Dia benar-benar kakak yang sangat mengerti. Aku beruntung sekali memiliki kakak seperti dia.

Oh yah, Namaku Biru Edi Susanto. Ini adalah kisahku jauh sebelum aku mengenal Samuel, Elsa dan Rasya.

Di cerpen 'GOODBYE 2019' aku telah mengisahkan hubunganku dengan Rasya. Tapi dikisah ini, aku akan menceritakan semuanya. Menceritakan sebelum dan sesudah aku berhubungan dengan Rasya.

Tunggu kelanjutan ceritanya yang masih dalam proses pembuatan.

Bye..

Coming soon!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EVERYTHING WILL SAY GOODBYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang