Ronald Ariyanto
Dengan ditemani hembusan sarayu. Aku mengukir aksara tentang dirimu. Kamupun pasti tau apa isi tiap bait itu. Aku mencoba untuk tak ada aksara luka didalamnya.
Dalam kalbu ku berdoa. Harap-harap tak ada kecewa sampai membanjiri aksa. Aku hanya ingin aksara yang berujung pada bahagia.
Hembusan sarayu di sore hari.Membuatku ingat pada bagaskara senja. Aku selalu mengenangnya dengan sepenuh atma.
Kini kutatap nabastala yang mulai menjingga. Kau yang tak kunjung tampak membuatku gelabah. Ku tunggu hadirmu, dan akan dibuktikan pada Buana bahwa kau adalah cahaya kehidupanku.
Pada bait aksara ini aku sampaikan semua perasaanku padamu. Dengan secarik kertas ini kuharap kembali setelah membacanya. Percayalah, aku bukanlah sebuah masalah untukmu.
Lampung Selatan, 9 januari 2020
@rnldariynt
YOU ARE READING
Kertas, Pena, Rasa dan Asa
General FictionRindu terimakasih sudah bertamu dalam diri ini. hanya coretan sederhana si penyair amatir :) Happy reading guys