Wanita misterius

2 0 0
                                    

••••

Perlahan kelopak mata Valerie terbuka dan terlonjak kaget dari tidurnya saat mengingat kejadian yang ia alami semalam. Matanya menyorot sekeliling ruangan dengan bingung.

Kamarnya? Dia berada di kamarnya. Apakah semalam hanya mimpi?

Bunyi ketukan pintu menyadarkan Valerie dari lamunannya, kemudian bergegas turun dan membuka pintu. Dan kepala pelayan Hendy berdiri di sana.

"Hendy? Ada apa?."

"Sarapan anda sudah siap Nyonya."

"Oh, baiklah. Aku akan segera turun."

Hendy menunduk lalu hendak mengundurkan diri namun terhenti saat Valerie memanggilnya.

"Tunggu."

"Ya Nyonya?."

"Apa semalam.." Valerie sedikit ragu.

"Semalam ada apa Nyonya?. Apa ada sesuatu yang terjadi?."

Valerie terdiam mendengar pertanyaan Hendy lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak. Tidak ada apa-apa."

"Baiklah kalau begitu." Hendy sekali lagi menundukan kepalanya sebelum kembali berjalan pergi.

Valerie mangangguk kemudian menutup pintu kamarnya. Aneh. Jika yang ia alami tadi malam hanya mimpi kenapa begitu sangat nyata?.

Dia masih sangat ingat saat dia mendengar suara berisik dan menciba mengeceknya. Dia menemukan pintu bercat putih di ujung lorong di sisi kanan kamarnya. Dia mencoba membuka pintu itu dan ada sesosok wanita di dalam sana sebelum akhirnya dia pingsan.

Valerie kembali membuka pintu kamarnya sedikit, menyembukan kepalanya keluar kemudian menoleh kearah lorong di sebelah kanan. Di ujung lorong itu ada sebuah ruangan lain namun bukan bercat putih seperti yang dia lihat semalam melainkan bercat merah marun.

Jadi benar hanya mimpi.

≈≈≈≈

Setelah sarapan, Valerie pergi kehalaman belakang. Di sana terdapat kolam renang persegi panjang. Dia berjalan kearah kursi gantung yang terbuat dari rota yang berada di sudut dekat jendela.

Drett..

Ponsel di genggamannya tiba-tiba berdering. Menatap layar ponselnya sebentar sebelum mengangkat panggilan masuk tersebut.

"Ya."

"Jangan pergi keluar rumah hari ini dan 3 hari kedepan."

"Siapa kamu?. Kenapa aku harus menuruti perkataanmu?." Valerie mengernyit bingung dan sedikit jengkel.

"Aku suamimu Valerie Cloude."

"Reid?."

"Ya. Turuti perkataanku."

Belum sempat Valerie protes penggilan itu berakhir. Valerie mendengus kesal dan tak percaya.

Mereka bahkan belum pernah bertemu bahkan saat acara pernikahan mereka pun Valerie tidak ingat jelas. Kalau seperti itu, apa pernikahan mereka di anggap sah?.

Valerie menggeleng. Jika tidak sah, tidak mungkin dia ada di sini bukan?.

Tidak perduli dengan larangan Reid. Siapa dia berani melarangnya?. Reid Cloude hanyalah orang asing bagi Valerie saat ini meskipun statusnya adalah suaminya.

Valerie mendudukan bokongnya di kursi gantung kemudian mencari nomor sahabatnya. Meletakan benda pipih itu kembali di sisi kanan wajahnya.

"Hey Anie."

"Valerie?. Ada apa?."

"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu dan juga Yana. Bisa kita bertemu?."

"Aku tidak bisa hari ini Val. Bisa di hari lain? Aku sangat sibuk sekarang."

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jul 31, 2023 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

My Husband Is A Demon HunterOù les histoires vivent. Découvrez maintenant