13. Aku mau tau

54 2 0
                                    

Siang ini matahari bersinar terang. Berada di kota macet dan penuh polusi udara membuat semua orang malas beraktivitas. Setelah kuliah selama berjam-jam lamanya, Harin merasa sangat lelah hingga ia hampir saja ketahuan dosen karena tidur di kelas.

Ia menyalahkan dirinya sendiri karena semalaman harus begadang mengerjakan tugas kuliah yang berhari-hari ia tumpuk menjadi satu.

Sudah tiga hari berada pada mode diam dan mengurung diri di kamar, akhirnya hari ini Harin keluar rumah dan masuk kampus. Walaupun banyak yang terjadi dalam hidupnya tapi Harin tetap menjalaninya. Meski hatinya ikut sakit setiap saat. Harin punya Arzan tapi dia merasa tak memilikinya seutuhnya.

"Hhh'

Harin menghela nafas, matanya menatap layar ponsel di tangannya

3 panggilan dari Arzan.

1 pesan dari gween
2 pesan dari mama
1 video dari Jessica

Harin memilih untuk mengabaikan semua itu, dan membuang tatapan jauh-jauh ke jalan raya di depan sana. Suara kendaraan yang bising, membuat atensi Harin yang sedang duduk di kafee out door teralihkan.

Tak lama ia melihat sebuah mobil putih memasuki pekarangan kafee, mata harin tetap fokus ke mobil itu sampai pintunya terbuka dan menampakkan sosok pria memakai denim jaket berwarna hitam. Dia adalah Galih cowok yang terpaksa harin temui hari ini. Dan sekarang cok itu menatapnya dari jauh sambil tersenyum.

Harin langsung mengalihkan tatapannya pada gelas minuman di depannya ketika pria itu berjalan ke arahnya. Tiba-tiba saja ia merasa gugup dan tak tau harus bersikap seperti apa.

"Gue telat ya?" tanya pria itu saat duduk di depan Harin.

Harin menatap wajah pria tampan di depannya. "Enggak kok, 15 menit dari yang kita janjiin." jawabnya melihat jam tangannya.

Galih memang kelihatan jauh berbeda setelah lulus SMA, Galih yang pernah terkenal sebagai cowok kutu buku, cupu kini tampil di depan Harin berpenampilan keren dengan pakaian bermerek, kulitnya juga bersih, dia pria yang pintar merawat wajahnya, rambut yang selalu tertata rapih keatas, memperlihatkan jidat dan tatapannya yang sendu, dia pria yang sangat manis, tapi sayang Harin melihat Galih adalah lelaki biasa, yang bahkan tak pantas di puji, karena lelaki yang paling tampan dan pantas di kaguminya hanyalah Arzan Leonardo kekasihnya.

"Jadi lo mau nanya apa ke gue?"

tanya Galih kepalanya menengok keseblah kiri, ia sedang mencari pelayan, setelah menemukan pelayan yang sedang berdiri mengantar minuman kesalah satu meja pelanggan, Galih melambaikan tangannya.

Pelayan wanita itu menoleh, sambil menundukkan kepala dengan senyuman di bibir, memberikan isyarat bahwa Gali harus menunggu sebentar.

Galihpun mengembalikan tatapannya pada Harin dengan raut bahagia yg ia sembunyikan. Untuk pertamakali Harin memintanya ketemuan dan rasanya dia telah berkencan dengan gadis ini.

"Ada sesuatu yang perlu aku tau dari kamu dan kamu harus jawab jujur ketika aku tanya. " jelas Harin.

"Mau pesan apa Mas?"

Tiba-tiba pelayan datang dan memberikan menu pada Galih.

Galih melirik pelayan sebentar lalu ia mengalihkan tatapannya pada Harin. "Lo mau pesan apa?"

"Hmm? Aku udah__"

"Mbak, nasi gorengnya dua, sama jus lemontea." katanya pada pelayan.

"Jusnya dua?" tanya pelayan itu memastikan pesanan benar.

"Lo suka jus kan?" tanya Galih tapi tidak dijawab oleh gadis itu. Galih kemudian menatap minuman Harin yang tersisa sedikit.

"Jus lemontea nya satu sama jus jeruknya ya mbak. " pesan Galih.

Complicated weddingWhere stories live. Discover now