Alunan lembut petikan gitar seakan menghipnotis seluruh ruangan. Tanpa sadar beberapa jari mulai ikut bergerak. Menari mengikuti lantunan nada. Tak ayal juga mulai terdengar ketukan pelan di meja.
Rinai hujan seakan menambah euforia di sekitar. Beberapa ada yang tampak melepas penat sembari menyesap perlahan minuman. Sebagian lagi, memilih fokus pada layar smartphone di tangannya. Sesekali alisnya berkerut, seolah ada yang aneh.
Berbeda sekali dengan seorang gadis di meja nomor 14, bahkan minuman yang ia pesan tak kunjung terjamah sejak ia datang. Aina Talita Zahran, Mahasiswi Sastra Indonesia di salah satu universitas di kota itu, tampak mulai risau.
1 jam 45 menit.
Namun, sosok yang ditunggu tak kunjung datang. Apa dia lupa? pikir Aina dalam hati.
“Sorry ... telat Na, Tadi aku lagi ada rapat sama anak pecinta alam.” tepuk seseorang di pundak Aina.
“It’s Okay. Oh iya...,” ucap Aina menggantung.
Alis Kafka berkerut, “Kenapa, Na?” Kafka Aditya namanya, Sosok yang beberapa bulan belakangan ini, yang selalu mengisi hari-hari Aina. Bahkan Kafka tidak pernah absen memberikan perhatian pada Aina. menemani Aina dalam kondisi terburuk sekalipun. Namun perasaan Kafka tak kunjung berbalas. Aina menggantungkan hubungan mereka. Tak ada status, seperti pasangan kebanyakan. Tapi sangat jelas hubungan mereka lebih dari sekedar teman. Aina menghela napas berat, “Besok, Aku mau pulang.”
“Berapa lama kamu di Bandung, Na? Jangan lama-lama, Nanti aku kangen.” kekeh Kafka sambil meraih tangan Aina lalu beralih mengusap punggung tangannya.
“Bukan, Ka. Aku balik ke Padang, nenekku sakit.”
Badan Kafka menegang, “Oh...,” detik berikutnya Kafka mencoba untuk rileks lagi. “Berapa, lama?” ujar Kafka kaku.
“Sebulan, Mungkin...,” jawab Aina ragu.
“Okey, Have fun ya.” Kafka mengacak rambut Aina hingga akhirnya beranjak meninggalkan pelataran Kafe.
================================
Yuhuu ... Atun kembali ke dunia Oren dengan cerita baru tentunya.
Mari berkelana ke dunia Aina ...
Aina manis siapa yang punya ... 🙈🙈
Jangan lupa tap vote and coment yups ...
Sekian, Atun Zheyenk 🍃
YOU ARE READING
Last Memory
Teen FictionMana yang kamu pilih saat dihadapkan pada dua pilihan? Sosok masalalu yang tak pernah sadar akan hadirmu. Atau dia yang kini selalu ada disisimu? Ini bukan perkara salah atau benar, tapi bagaimana proses sebuah hati menemukan rumah sebenarnya. Dan b...
