4. kisah sedih seorang Kenzie

3.7K 451 21
                                    

Ken nggak tau harus melakukan apa, soalnya dia kaya serba salah. Semisalnya dia nyerocos ngasih pendapatnya ya takut salah, terus kalau pun diem aja selama diskusi ya makin salah.

Padahal dia tuh cuma kepengen keliatan aktif biar dikira nggak gagu-gagu amatlah.

Bagaimana pun Ken mau ikut andil dan partisipasi atas tugas kelompoknya yang tinggal beberap hari lagi.

Bukan cuma yang sekedar compare ppt terus tau-tau udah kelar gitu aja, kebayang dong nanti yang ada dia dituding numpang nama doang sama mereka.

Ih, nggak banget!

Semakin kesini, dia merasakan kalau jadi anak yang terdampar ke geng cerdas cermat emang beneran nyiksanya nampol.

Kalau boleh milih, Ken rasanya tuh mau pindah ke kelompok lain aja yang masih bisa menampungnya dengan lapang dada.

Pokoknya, dia udah nggak sabar kepengen cepet-cepet kelarin perihal tugas presentasi sialan ini, soalnya udah muak banget.

Lucu aja, dari empat orang dalam kelompok masa iya eksistensi Liam doang yang paling dominan. Padahal udah jelas ketuanya Hanif, tapi semuanya tuh malah ngikutin apa kata LIAM doang.

Nyebelin banget.

Selain itu, Ken agak canggung juga sehabis kejadian dimana tatapannya tubrukan sama Liam. Makin nggak tau harus basa-basi gimana, kebanyakan bingung sendiri aja.

Jadi setiap Liam ngeliatin dia, kaya salting gitu deh.

Kalau ada Dodot sama Chan pasti udah ngecie-ciein.

Cuma, ya ngapain juga kok malah salting?

Kan belum tentu juga itu beneran.

Liam nggak mungkinlah ngegebet dirinya, yakali udah geser mungkin otaknya itu.

Hadeuh.

Tolong singkirkan pikiran konyol perihal gosip yang di buat sama kedua temennya itu. Bathin Ken meraung kesal.

.
.
.

"Gimana?", pertanyaan dari Dodot membuat Ken bingung. Soalnya dia nggak tau konteksnya tuh apa.

Sedangkan Dodot yang paham kalau temennya itu nggak mudeng, kasih tau maksud dari pertanyaannya tersebut.

"Tugas kelompoknya..."

"Menurut lo aja, Dot." sahutnya ketus.

Di kira tampangnya Ken baik-baik aja?

Ya keliatannya sih emang iya, kaya nggak ada beban gitu.

Orang toh anaknya masih sibuk sama candy crush-nya kok, ya sesekali nyimak grup kelompoknya yang suka rame perihal bahan tugas presentasi ㅡmeskipun lebih sering random nggak jelasnya.

Inget ya, Ken males banget ikutan makanya dia cuma menyimak dan absen diri doang. Setelah itu yaudah masa bodo banget.

"Enak ya lo cuma nerima jadi doang?"

Apa-apaan coba?

Ken mendengus, "Bangsatlah lo!" umpatnya kesal mendengar ucapan dari temennya itu.

"Sewot dih."

"Ya tau kan gue niatnya mau bantuin tapi masa iya cuma kebagian compare ppt doang? Itu mah ya ibarat kata gue gak ngapa-ngapain juga, setan."

"Yaudah palingan ntar lo kebagian jawabin soal anak-anak yang nanya pas presentasi."

"Gue gak tau ah, pusing."

Kalau boleh berharap ya, jangan sampai ada yang nanya pas nanti kelompoknya maju. Misalnya pun ada, ya jangan banyak-banyak.

Tiba-tiba kepalanya migren, mengingat dia satu kelompok sama siapa.

Sialan.

Liam itu hobinya nanya mulu kan pas waktu presentasi ya...

Alamat bakalan dibales sama anak-anak yang lainnya.

Huhuhuu T.T

"Lebih pusing mana gue sama Chan?" kali ini seorang Dodot menampilkan muka stressnya, dia agak sedikit kacau penampilannya.

Udah kaya orang kurang tidur gitu.

"Lo berdua sekelompok ya, njir."

"Gak tau aja kalau gue sama Chan tuh lagi stress masalah tugas presentasi yang belum nemu titik temunya."

Hah?

Seriusan?

Lah ini udah H-3 loh masa iya belum juga ketemu untuk bahan presentasi?

"Kok bisa?"

"Beda kepala, beda pendapat, beda keinginan, beda juga maunya gimana. Lieur aing mah." keluh Dodot sambil mengusak mukanya frustasi.

"Sabar ya..."

Ken cuma bisa ngomong gitu, soalnya bagaimana pun pusingnya kelompok dia pas nyari bahan untuk presntasinya ya si Liam Liam itu yang memberikan solusi ㅡya sama hanif dan juga Kiara juga sih eh tapi lebih banyak Liam sih ya.

Uhuk.

"Makanya kalau misalnya lo emang kepalang putus asa, mendingan tukeran sama gue yuk. Gak kuat gue dapet tim yang kaya begitu."

Yakali...

Dodot minta tukeran pasti ngarah tugasnya dia yang cuma compare ppt doang deh.

"Terus Chan sekarang dimana?"

Mendapati satu temennya nggak keliatan semenjak jam istirahat, Ken menanyakannya. Maksudnya heran juga tuh anak satu betah misah sama mereka berdua ini.

"Perpus, nyari bahan sendiri."

Tuh Ken seharusnya lo banyakin bersyukur masuk kelompok cerdas cermat.

Coba masuk kelompok yang riweuhnya macem timnya si Dodot sama Chan cs, bisa stress juga yang ada kan...

Dia nggak tau aja kalau itu dipermudah sama si Liam ㅡdengan secara nggak langsung.

Oups.

"Lo ngapain?" tanya Ken sambil meneguk air mineralnya dalam kemasan botol 600ml.

"Cuma bantu ngide doang, dia yang compare pendapat dari tiap anggota. Baru di share mana yang lebih mendekati sama judul yang mau di presentasiin."

"Oh..."

Ya, mendengar nasib kedua temennya yang sampai segitunya Ken tanpa sadar bersyukur (juga). Paling nggak ya, kelompoknya itu nggak serepot dan serumit kelompok Chan dan Dodot tersebut.

.
.
.










Good night🤭

Update

200116🌻



Kenapa lancar updatenya? Ya sebagian udah ada tinggal ganti sama nyesuain aja sih.

Nnti palingan juga mencari ilham lagi🤔







See ya🤟

Perkara Gosip [Completed]Where stories live. Discover now