Kali ini gantian. Gue lagi nemenin dia lanjut skripsinya yang lagi lanjut Bab 3 katanya. Bosen gila. Dia kalo lagi serius tuh diem mulutnya. Tugas gue udah kelar dari 2 jam lalu, sekarang bengong-bengong doang atau mainin HP.
Setelah buka instagram, akhirnya gue iseng mau ngerekam dia yang serius itu.
"Jal."
"Apa?"
"Gue cantik gak?"
"Enggak."
"Tapi suka gak?"
"Iya."
Gue berhenti ngerekam kemudian ketawa. "Gue post, boleh?"
"Boleh, Ta. Biar orang tau."
"Tau apaan?"
"Tau kalo saya sukanya sama kamu."
"Pacaran ajalah yuk, Jal."
"Bukannya udah dari lama?"
"Dih, ngigo lo ya? Gak ada tuh nanya-nanya ke gue buat jadi pacar lo."
"Saya kan udah nepatin janji?"
"Gak mau ih. Apa-apaan. Gue maunya ditembak."
"Ya udah, jadi pacar saya ya. Jarang lho, nemu yang kayak saya begini, nanti kamu nyesel."
"Iya, jarang banget emang. Untung masih ada gue yang suka juga sama lo. Gak jadi bujang lapuk deh lo."
***
a.n: akhirnya jadian bener gais!!!!!! huhuhu
YOU ARE READING
Escape Plans
Short StorySeiring dalam perjalanan, tidak ada salahnya berbincang dengan orang asing yang duduk di sebelah saat di kereta. Rasanya nggak begitu buruk. Tapi kalau terlibat dalam alur hidup, apa rasanya masih nggak begitu buruk?