Part 22

611 52 10
                                    

Sebelumnya aku saranin buat kalian dengerin lagu 'my everything' ariana grande. Semoga part ini bisa nyentuh hati kalian ya. Makasih semuanya
.
.
.

Rose sengaja merentangkan tangannya lebar lebar agar bisa merasakan sejuknya angin laut yang menerpa wajahnya.

Kali ini Rose sangat sangat menikmati pemandangan di depannya. Gadis itu menumpukan wajahnya, melihat matahari yang perlahan lahan mulai naik ke permukaan bumi.

"Indah,"gumamnya.

Taeyong yang ada di samping Rose tersenyum lebar. Pria itu melepas jaketnya lalu memasangkannya di tubuh Rose agar gadis itu merasa nyaman.

Selanjutnya Taeyong memposisikan tubuhnya menjadi menumpu di samping Rose sambil memegang erat telapak tangan gadis itu.

Betul kata Herman, Taeyong seharusnya selalu berada di samping Rose, mempergunakan sisa waktu hidupnya seberharga mungkin. Sepertinya keputusan yang pilih tepat, karena melihat gadis itu tersenyum kecil saja membuat hati Taeyong berdetak tak karuan.

Rose mengelus puncak kepala Taeyong dengan gemas, pasalnya pria itu terus menerus bergelayut manja dipergelangan tangannya.

Rose menghembuskan nafas panjangnya, melirik Taeyong yang sedang menumpukan kepalanya pada tiang kursi roda.

"Yong besok aku pengen ke base camp,"ucap Rose.

Taeyong menatap wajah gadis itu, melihat kondisinya yang semakin hari semakin memperihatinkan membuat pria itu tak bisa mengabulkan permintaan anehnya.

"Tapikan kata dokter kamu gak boleh pergi jauh. Kita pergi ke pantai aja sampai harus bohong,"jelas Taeyong.

Sempat ada rasa kecewa yang Taeyong lihat dari Rose. Sebenarnya ia bisa saja berbohong kepada dokter dengan alasan ingin membawa gadis itu pergi berkeliling di sekitar rumah sakit.

Namun kali ini sangat mustahil baginya untuk beralasan seperti itu, karena tempat base camp ke rumah sakit saja sudah memerlukan waktu hampir dua puluh lima menit, dan Taeyong juga merasa kasihan dengan tubuh Rose yang nantinya akan semakin memburuk.

"Aku mau benget ke sana, boleh ya Yong,"ucapnya memohon.

Taeyong menarik nafas lalu menggenggam tangan gadis itu pelan, "Aku akan usahin ya. Yaudah sekarang kita harus pulang."

Senyum Rose mengembang. Gadis itu mengangguk setuju untuk kembali ke kamar inapnya yang sempit nan pengap itu.

.....

"Saya mohon dok izinin Rose buat pergi sebentar aja besok,"melihat muka melas Taeyong membuat dokter Byun tak tega melihatnya.

Dokter itu menggaruk tenguknya yang tak gatal kemudian mengempalkan kedua tangannya secara erat, "Bukannya saya melarang, tetapi saat ini kondisi Rose semakin down. Anda tahu sendirikan kalau tadi pagi aja dia pingsan, jadi saya sarankan pasien jangan keluar dulu."

Taeyong menunduk. Memang sudah tak ada harapan baginya untuk mengabulkan permintaan Rose. Dirinya juga sadar akan kesalahan yang ia perbuat tadi pagi, yaitu membawa Rose ke pantai dan membuat gadis itu kehilangan kesadaran akibat kedinginan.

Taeyong beranjak dari tempatnya, mengucapkan terima kasih kepada dokter atas penjelasannya, lalu pergi meninggalkan ruangan dengan tatapan kosong dan hampa.

.......

"Om titip Rose bentar ya, ada barang yang harus om ambil,"Taeyong mengangguk, pria itu tak keberatan jika harus menginap kembali, menurutnya itu merupakan ide bagus agar ia bisa terus berada disamping Rose.

EveryLasting | TaeyongWo Geschichten leben. Entdecke jetzt