Teror Fajar

474 28 0
                                    

Enjoy
*****

Aku tidak akan pernah bosan melihatmu seperti ini, tampaknya hal ini akan menjadi candu baru bagiku

Masih ditempat yang sama, Alenta terdiam dalam kamar sendiri entah apa yang ia lamunkan.

Ditempat lain, tepatnya didalam mobil yang mengarah pulang ke hotel yang didalamnya terdapat dua sosok makhluk tampan.

Rian dan Fajar, mereka masih dibandung, rencananya besok pagi mereka akan pulang lebih dulu dibanding Alenta, ya karna Rian dan Fajar harus mengikuti turnamen Malaysia master jadi mereka harus kembali ke jakarta dan langsung terbang ke Malaysia.

Didalam mobil Rian tidak banya omong, beda dengan Fajar yang dari tadi ngoceh tidak jelas, entah apalah yang dia bicarakan.

Membuat Rian sedikit kesal dengan temannya itu.

"Jar, lo bisa diam ngga sih, fokus nyetir aja."protes Rian yang sepertinya tidak tahan dengan ocehannya Fajar.

Ternyata Fajar dan Alenta sama saja, tidak ada bedanya dua sepupu ini. Sama sama bawel dan tidak bisa diam.

"Ck, elah jom, lo sensi banget sih. Ohh gue tau pasti lo bete kan sama coach, karna kita harus balik ke Jakarta. Jadi lo ngga bisa lanjutin liburan lo sama Alen yekan!" pria ini selalu saja jail, seperti sekarang dia tengah mengoda Rian dengan menautkan kedua alisnya.

"Apaan sih, ngaco."singkat jelas, itu jawaban Rian.

"Heh, lo mah jangan dulu lah jom, ade gua masih sekolah jangan diajak bulan madu dulu, dia terlalu dini!"sebuat jitakan berhasil mendarat di dahi Fajar.

"Ngawur lo, apaan sih udah makin ngaco aja lo ngomongnya." kali ini Rian benar-benar jengkel dengan Fajar.

Tak terasa mereka sudah sampai didepan hotel dimana Rian menginap, sebenarnya Rumah ayah yang disini juga ada kan, tapi karna mereka membawa bocah yaudahlah dihotel saja.

Rian keluar dari dalam mobil milik Fajar, tampak lelaki yang masih ada didalam mobil itu menampakkan kepalanya lewat jendela.

"Jom, gue cabut ya."

"Lo ngga mampir dulu?"

"Ngga, gue mau packing nih buat besok."

"Yaudah sana"

"Buset ngusir nih yah ceritanya."

"Apa sih."

"Tau dah yang lagi ngga mau diganggu"

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Fajar memutar kemudinya untuk pulang kerumahnya.

Sedangkan Rian tampak sangat sangat kesal, dia sedang mengutuk Fajar dalam hatinya.

Setelah memastikan Fajar sudah menghilang dari hadapannya, ia pun masuk kedalam.

#

Marahari senja mulai menghilang, sedikit demi sedikit pancaran cahayanya mulai sirna, gadis ini masih dengan posisinya saat ini.

Dia adalah Alenta, terduduk diatas ranjang dengan kaki dihunjurkan sembari membaca novel kesayangannya.

Gadis itu melirik kearah jam dinding didekatnya.

"Jam 6?"gumamnya.

"Pantes gue laper, gue lupa makan siang."lanjutnya.

Dasar pelupa, bagaimana bisa melupakan kewajiban dirinya sendiri, masa dengan mudah lupa makan siang. Dasar kebiasaan kamu Al.

Gadis itu bangkit, menaruh novelnya dan berjalan menuju depan pintu. Saat ia mulai menyentuh ganggang pintu, ia mulai membukanya.

Alenta sedikit tersentak mendapati seseorang didepannya, diambang pintu.  Orang itu tak bersuara.

Was Married [Mr.Ardianto]Where stories live. Discover now