Hello, Young Man! WayV Yangyang ✓

2. Ineffable (2)

Aku masih terbengong mendengar ucapannya.

"Hah? Apa?"

"Kak, minta nomor wasap."

"Nomor aku?" tanyaku. Kenal juga engga, buat apa minta nomor sih?

"Nomor Pinky. Dia ganti nomor, aku gak dikasih tau."

"Oh..."

Aneh, serumah tapi gak nyimpan nomor kakaknya sendiri. Ini anak pasti rese banget kalo Pinky sampai begitu. "Kosong lapan satu..." aku menyebutkan nomor Pinky padanya.

"Thank you. Temen sekelas ya? Satu SMA? Nama kakak siapa?" Dia bangkit mendekat sambil senyum-senyum sok cool.

Bletak!

Sebuah topi mengenai kepala cowok ini. "Jangan gangguin temen gue." Pinky muncul menggetok kepalanya. Aku menahan senyum.

"Siapa yang gangguin, orang kenalan," cowok ini tersenyum mengulurkan tangan dan ditepis Pinky yang menghampiriku.

"Sana, sana. Anak kecil. Jangan didengerin, Jea."

"Lah napa sih," dia menggerutu. "Aku Rahyang, Kak." Senyuman super manis muncul di wajahnya saat dia kembali fokus menatapku.

"Oh, hai. Jea."

"Jangan mau, Je!"

"Minggir," Rahyang mendorong Pinky. Mereka dorong-dorongan di depanku.

"Ganjen ih. Sanaaa..."

Rahyang merogoh sakunya dan memberikan lolipop kepadaku.

Dia mundur sambil menggaruk kepalanya. Senyum lebar malu-malunya masih tersungging. Gak lama kemudian dia berbalik, mengambil seragam sekolah dan tasnya di sofa lalu menghilang naik ke tangga. "Haha, bye-bye!"

Aku mengenali seragamnya, SMP Cakra Nusa. Pinky sedikit misuh. Dia membawa laptop untuk kami mengerjakan tugas.

Sambil membantu Pinky, aku masih tertawa melihat tingkah unik adiknya--dan permen di tanganku. Secepat kilat Rahyang mengubah persepsiku dari cowok 'rese' songong ke adik kecil yang cute banget. Pinky cuma bercerita pernah tinggal di Jerman dua tahun ikut papanya, gak pernah menyinggung soal punya adik cowok.

Itu pertemuan pertamaku sama Rahyang.

Alias Yangyang.

Setidaknya aku jadi tau rasanya punya adik cowok.

🍭

｡━━━━━━｡

Swipe for next!

⏩