Bagian 1 (tak berjudul)

42 4 0
                                    

Di sebuah taman tampak seorang wanita yang biasanya tegar, tampak bersedih hati. Datanglah sahabat baik wanita itu sambil membawakan satu pack tissue dengan maksud untuk menyeka airmata sahabatnya.

"Say, ini tissue. Keringkan airmatamu."

"Terimakasih, Dev." Wanita itu tertunduk lesu dan semakin terisak.

"Kamu kenapa? Nggak biasanya menelepon dan mengajak bertemu disini. Sepi lho, disini." Ucap sahabatnya itu.

"Aku sedih, Dev. Aku punya teman, dia orang susah. Dia selalu memintaku untuk berbagi resep brownies panggang milik keluargaku yang sudah turun temurun ini, untuk dijadikannya resep untuk jualan dia."

"Bagus, dong. Berbagi itu kan indah?" Lantas kenapa harus bersedih?"

"Sedih, Dev. Di resep itu kan ada resep rahasia keluarga kami. Saat dia launching usahanya dan pamer ke para konsumen, dia bilang resep itu boleh dia karang selama tujuh hari tujuh malam dan ratusan percobaan."

"Ya ampun, lalu?"

"Sekarang toko kue dia ramai, saat aku ucapkan keberatan ku, dia malah tuding aku cemburu sama usaha dia yang sudah ramai itu."

"Astaga."

"Dan parahnya lagi, nomorku diblokir dan dia bilang jangan ganggu dia lagi. Nggak mau berteman denganku. Padahal awalnya aku berniat membantu dia dan keluarganya yang sedang susah."

"Sabar lah, Say. Bumi ini masih berputar, roda pun serupa. Jalanmu bukan jalanNya. Yakin, ada pelangi kelak."

"Amin, makasih ya?"

"Iya, Say. Semangat ya?"

"Pasti, cuma memang pengunjung toko roti kami jadi berkurang. Karena lari ke toko roti mereka, karena harga disana dibawah harga kami. Itu taktik dia untuk membuat usahaku sepi."

"Percaya saja, rezeki sudah diatur sama Tuhan. Kamu itu berenergi. Ciptakan formula terbaru untuk toko rotimu, ya? Aku bantu promosikan nanti di kantorku."

"Thanks, Dev."

Ya, itulah manusia. Kadang hawa nafsu mempengaruhi segalanya. Termasuk mengcopy resep itu tadi. Pesan dari cerita ini, please ingatlah bumi masih kau pijak, jangan terbang dulu!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KAMU PLAGIATWhere stories live. Discover now