Empat

29.5K 944 167
                                    

Jika readers menyukai cerita ini, jangan lupa vote ya. Thankiu cyn.

Happy reading. 😘😘
.
.
.
.
.
.

Erik menatap Zeta yang sedang melakukan presentasi dengan klien mereka. Kakak iparnya itu benar - benar sangat luar biasa. Ia cerdas serta dapat di andalkan untuk urusan pekerjaan, dan sangat memuaskan saat di atas ranjang. Membayangkan kembali kejadian ketika Zeta mabuk saja sudah membuat jakun Erik naik turun.

Dan setelah bertahun - tahun lamanya, akhirnya Erik merasakan keinginan untuk memiliki seutuhnya. Zeta adalah wanita yang selama ini ia cari. Perpaduan sempurna antara dewi Venus yang cantik dan penuh pesona, juga Joan d'Arch yang sangat berani dan tangguh di medan pertempuran. Dan di antara wanita - wanita cantik yang pernah menghangatkan ranjangnya. Ternyata istri mendiang kakaknya adalah wanita yang memenuhi kriteria idaman Erik. Memang benar pepatah jaman now. 'Janda selalu terdepan'.

Lamunan Erik buyar ketika wakil dari perusahaan rekanan tampak menatap Zeta penuh nafsu. Semua juga akan terpesona pada Zeta, si janda mendiang direktur perusahaan. Sepertinya akan banyak pria berlomba - lomba untuk memilikinya. Selain fisik yang rupawan, serta kepandaiannya, mereka juga mendapatkan harta kekayaan wanita itu.

"Ckk..." Erik berdecak sebal.  Ia harus mengamankan Zeta sebelum wanita itu menjadi target incaran lelaki tidak jelas di luar sana. Mereka belum tentu mau menerima Zio dan Zia sepaket dengan ibunya kan?  Dan demi Edo, ia akan melindungi kedua ponakannya yang lucu itu dari ayah tiri yang tidak bertanggung jawab.

Untunglah rapat segera berakhir. Dengan alasan ia membutuhkan laporan penting. Erik mencoba menghentikan obrolan wakil perusahaan rekanan yang hendak merayu Zeta.

Melihat Zeta undur diri dari obrolan, wakil dari perusahaan rekanan itu pun ikut berpamitan.

*****

Zeta berkutat dengan laptop milik direktur. Erik sengaja berdiri di belakangnya dengan jarak yang sangat dekat. Kedekatan itu menimbulkan sensasi aneh di tubuh Zeta sehingga ia merasa gelisah sekaligus mendamba.

Biasanya ia dan Edo memang melakukan percintaan panas di kantor sebagai selingan. Apabila keduanya tengah suntuk dengan pekerjaan, Zeta dan mendiang suaminya sering mencuri - curi waktu. Tapi kali ini Zeta berusaha mengingatkan dirinya jika lelaki yang sedang bersama dengannya saat ini bukanlah Edo. Meskipun keduanya hampir sama secara fisik.

"Kamu bisa menjelaskan bagaimana meyakinkan klien untuk pasal ini?" tanya Erik di dekat telinga Zeta.

Hembusan nafas hangat pria itu membuat hati Zeta bergemuruh. Dulu Edo juga sering merecokinya saat sedang berkutat di depan laptop. Dan mendiang suaminya akan mencuri - curi sebuah ciuman padanya.

"Dia bukan suamimu, Ze!" Zeta mengingatkan dirinya sendiri. Ia segera mencondongkan tubuh untuk menjauhi Erik.

Reaksi Zeta membuat Erik tersenyum di kulum. "Kalau sadar menghindar, kalau mabuk aja mengajak tempur," cibir Erik dalam hati. Kakak iparnya benar - benar sangat menggemaskan.

Zeta segera menjelaskan pada adik iparnya tentang kebiasaan Edo saat sedang meeting dengan klien mereka. Ia juga memberitahu apa saja yang menjadi dasar pertimbangan Edo dalam mengambil keputusan penting. Karena ia yang lebih memahami kebiasaan Direktur terdahulu, maka sudah menjadi tugas Zeta menjadi mentor si Direktur baru.

"Owh, jadi kebiasaan abangku seperti itu ya? Lalu ada lagi kebiasaannya," tanya Erik yang berniat menggoda Zeta yang tubuhnya tampak bergerak semakin gelisah. Berkali - kali Zeta berusaha menghindari kontak fisik dengannya. Padahal Erik pernah mencecapi tubuh indah wanita itu.

Kakak Iparku yang Seksi  (End Dan Sudah Tersedia Ebook Di Playstore)Where stories live. Discover now