28 Lan Yue 4

260 31 5
                                    


Aku dan Yu'er sedang duduk di bus. Bus belum berangkat karena menunggu guru yang belu sampai.

"Lan Yue, kau ingin permen?" tanya teman sekelas.

"Tidak. Terima kasih."

"Kalau begitu ya sudah."

Aku mengalihkan pandanganku pada orang disebelah ku.

"Yu'er, kau terlihat masih mengantuk."

"Sebenarnya tidak. Hanya saja setiap aku naik bus, aku merasa mulai mengantuk."

"Apa kau mabuk kendaraan?"

"Tidak."

"Apakah bosan?"

"Tidak jika kau menemaniku."

Bus berangkat menuju tampat tujuan. Tempat yang dituju . Perjalanan cukup lama. Membutuhkan waktu 10 jam untuk sampai.

Dua jam setelah berangkat, Lan Yue melihat Leng Xia Yu tertidur. Dia kemudian membetulkan posisi kursi agar Leng Xia Yu tidur dengan nyaman. Setelah itu Lan Yue juga mulai bersandar juga.

.'

.

.

.

Lan Yue terbangun oleh suara hujan. Padahal perkiraan cuaca hari ini adalah cerah. Lan Yue melihat kesamping. Leng Xia Yu masih tertidur. Saat Lan Yue ingin membangunkan Leng Xia Yu, Dari jauh tersengar suara gemuruh. Tanah mulai bergetar, dan bus pun tidak berjalan dengan baik.

"Ah! Longsor!"

"Apa!?"

"Lihat ke atas!" salah satu siswa menunjukan keatas tebing.

Memang benar terlihat tanah bergulung turun.

Sang sopir pun bergegas mempercepat bus sehingga beberapa orang siswa yang tak siap hampir terjatuh dari tempat duduk mereka.

Lan Yue buru-buru membawa Leng Xia Yu ke pelukannya. Sedetik kemudian bagian belakang bus terbentur oleh tanah dan hampir menabrak dinding terowongan.

Semua orang menejerit sampai goncangan berhenti.

Supir bus menyalakan lampu dalam dan luar. Guru yang ada di bus bangkit dari kursi dan memeriksa keadaan murid-murid nya.

"Apakah kalian baik-baik saja?"

"Apakah diantara kalian ada yang terluka?"

Beberapa orang siswa mengerang karena jatuh dari kursi atau terbentuk kursi dan kaca bus.

Lan Yue mebuka mata dan buru-buru memeriksa keadaa Leng Xuan Yu.

'Tak ada luka, masih tidur nyenyak.'

Lan Yue menghela napas.

"Kalian tetap di sini. Guru akan turun dan melihat keadaan sekitar."

.

Setelah memastikan aman, eberapa orang diminta turun keluar bus. Lan Yue melihat ada beberapa orang yang ikut terebak dengan meraka.

"Kita terjebak disini."

"Bagaimana keadaaan bus lain?"

"Kita adalah yang terakhir. Bus kita terpisah karena lampu merah."

"Apakah kita akan selamat disini?"

"Aku ingin pipis."

"Pipis saja sana di bus. Kalau tak salah ada WC darurat di sana."

"Kalaupun tak ada WC, pergilah di sudut yang gelap. Lagipula tak akan ada yang melihat mu."

"Aku bukan orang yang jorok."

"Berapa lama kita akan terjeak disini? Aku mulai lapar."

"Jangan bilang lapar bodoh. Kau membuatku jadi lapar juga."

"Di tasku hanya ada snack dan permen saja."

"Aku hanya buah jeruk. Itupun habis untuk dibagikan tadi."

"Ha...... Sekarang kita harus bagaimana?"

"......."

Lan Yue membawa Leng Xia Yu dan memilih pinggir jalan untuk beristirahat. Melihat wajah damai nya saat tidur , Lan Yue tidak tega memangunkannya.

'Apa yang akan Yu'er pikirkan saat dia bangun? Dia pasti sangat kaget.'

Mereka terjebak selama dua hari sebelum akhirnya tim penyelamat datang.

Di rumah sakit, Lan Yue baru kembali dari membeli sarapan.

Sesampainya di ruangan Leng Xia Yu, dia mendengar seseorang berbicara.

'Apakah ada tamu? Siapa yang mengunjungi Yu'er?'

Sebelum Lan Yue membuka pintu, Sebuah teriakan bergema di ruangan.

"Kau memang tak berperasaan. Tidakkah kau tahu kami sedang kesulitan sekarang? Kami butuh uang untuk menyelamatkan perusahaan. Tidakkah kau dan ibu mu memiliki uang peninggalan kakek mu!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Reborn for the Third TimeWhere stories live. Discover now