BAB 13. Why??

7.7K 455 14
                                    

Reiki,Aiden dan Galen sedang makan di kantin sekarang.Mereka menjadi pusat perhatian seperti biasanya.

Tapi semenjak Adrian,si anak pindahan itu sekolah di sana,fans Reiki dan teman-temannya semakin berkurang.Malahan si upik gendut Luci dan Adrian yang sekarang sering menjadi pusat perhatian.

"Woi,lamunin apaan lo?" Aiden mengagetkan Reiki yang dari tadi melamun.

"Lo nanya dia? Isi pikiran dia kan kotor semua,kalau bukan anu-anu ya rencana bullyan dia." Balas Galen yang mendapat pelototan dari Reiki.

Aiden hanya tertawa mendengar jawaban Galen yang tepat sasaran.
Sedang asik-asiknya mereka makan,Luci dan Adrian lewat di dekat mereka.

Aiden langsung menjulurkan kakinya sehingga Luci yang tidak focus pun langsung terjatuh.Semuanya menertawakan Luci yang jatuh tersungkur di lantai.Adrian yang berada di samping Luci langsung membantu gadis itu berdiri.Luci menahan malu dan perih pada lutut dan sikunya.

"Eh lo jangan kurang ajar ya" Adrian hendak memukul Aiden tapi di tahan oleh Luci sambil menggeleng.Kedua remaja itu langsung mencari bangku kosong dan duduk.

"Lo gapapa Ila?" Tanya Adrian khawatir yang dibalas gelengan oleh cewek itu.

"Pesenin makanan gih." Adrian tersenyum kemudian menggangguk.

"Siap Princess" Interaksi mereka tidak luput dari pandangan Reiki yang hanya diam dari tadi.Ia merasa tidak rela melihat gadis yang sering di bully nya dekat dengan Adrian si anak baru,Ada perasaan tidak rela dalam hatinya.

Tepat saat itu,Luci juga menatap ke arah Reiki.Luci langsung deg degan begitupun dengan Reiki

Apa gue serangan jantung? Batin Reiki.

"Sayaang!!" Tiba-tiba Violetta datang dari belakang dan langsung memeluk Reiki.Luci langsung mengalihkan pandangannya bertepatan dengan Adrian yang menuju meja yang mereka tempati sambil membawa dua mangkok bakso dan dua gelas jus apel.Kesukaan mereka dari kecil.

"Silahkan makan tuan puteriii" Kata Adrian sambil menaruh nampan di atas meja.

Kemudian mereka makan sambil melempar candaan yang tidak bermanfaat sama sekali.Reiki masih saja memperhatikan mereka dan mengabaikan Violetta yang dari tadi bermanja-manja pada Reiki.

Violetta yang kesal pun mengikuti arah pandang Reiki dan aura iblis langsung keluar dari tubuh Violetta.

"OOH JADI KARENA CEWEK SIALAN DAN GAK TAU DIRI ITU KAMU CUEKIN AKU REI??" Teriak Violetta melengking membuat Reiki kaget.

Luci dan Adrian yang memang tidak jauh dari tempat Reiki pun mendengar teriakan melengking Violetta.

Luci menghentikan makannya dan menatap ke arah Violetta,begitupun dengan Adrian.Mereka melihat Violetta berjalan ke arah Luci dengan pandangan marah.Adrian langsung siaga,ia tidak mau Violetta berbuat macam-macam yang membuat Luci terluka.

"LO...LO CUMA SAMPAH YANG MENGGANGGU HUBUNGAN GUE SAMA REIKI.SADAR DIRI DONG LO BITCH,LO ITU GAK ADA APA-APANYA DIBANDINGKAN GUE.BODY LO AJA UDAH MELAR KAYAK GITU,MUKA JELEK,DEKIL LAGI.SADAR DIRI DOONG.." Violetta berteriak keras sambil menunjuk Luci.

Semua yang ada di kantin langsung menghentikan kegiatan mereka dan menonton pertunjukan yang di lakukan Queen Bullying pada gadis lemah seperti Luci.

"Salah aku sekarang apa,kak Vio?" Tanya Luci pelan sambil menunduk.

"LO..." Violetta mengangkat tangannya ingin menampar Luci tapi tangannya di tahan oleh seseorang yang membuat semuanya terkejut.

"Reii lepasin..." Kata Violetta mencoba melepaskan cekalan tangan Reiki yang kelewat kuat di tanganya.Reiki hanya menatap Violetta dan Luci bergantian dengan tatapan datar.Cowok itu langsung menarik Violetta pergi dari kantin.

Sedangkan Luci langsung terduduk di kursi kantin dan meneteskan air matanya.

"Ila,lo gapapa?" Tanya Adrian.Tanpa menjawab apapun,Luci langsung meninggalkan kantin dengan perasaan sakit dan malu.

Kenapa hidupku tidak pernah bahagia Tuhan? Apa salahnya menjadi gendut dan tidak cantik? Apa salahnya menyukai seseorang?

Kenapa aku selalu salah di mata mereka Tuhan? Batin Luci meraung-raung sakit.

Gadis itu berjalan cepat meninggalkan kantin dengan air mata yang bercucuran.

"ILAA,ILAAA" Bahkan Luci mengabaikan Adrian yang berkali-kali meneriaki namanya.Ia tidak peduli.

Di lain sisi

"Reiki,Rei lepass tangan aku sakit." Violetta bahkan sudah mengeluarkan air matanya karena merasa sakit pada pergelangan tangannya yang di seret oleh Reiki.

Reiki yang sadar pun langsung melepaskan cekalan tangannya kemudian menghela nafas gusar.

Ia merasa tidak rela bila Violetta menyakiti Luci tadi.Ada perasaan ingin melindungi yang tiba-tiba keluar dari dalam tubuh Reiki.

Ada apa sama gue sebenarnya? Apa gue mulai suka sama dia? Gak...gak mungkin gue suka sama dia,selera gue bukan dia banget.Batin Reiki bermonolog.

"Vi,si gendut biar urusan gue.Jangan kotorin tangan lo buat nyakitin dia.Cuma gue yang bisa nyakitin dia."Kata Reiki kemudian pergi meninggalkan Violetta yang sudah kesal setengah mati.

Awas aja lo cewek sialan,gue akan balas lo dengan sadis.Batin Violetta sambil tersenyum miring.

🌸🌸🌸

Sore ini,Luci memilih menenangkan dirinya di taman dekat dekat dengan mensionnya.Gadis itu sedang meratapi nasibnya yang sangat menyedihkan.

Huft.Sudah kesekian kalinya ia membuang nafas kasar untuk menghilangkan sesak dalam hatinya.

Tiba-tiba Luci merasa ada yang duduk di sebelahnya.Gadis itu menoleh dan terkejut.

"Reiki? Ngapain kamu di sini?" Tanya Luci kaget plus heran.

Reiki menatap Luci sekilas kemudian menatap ke depan lagi.

"Lo pikir taman ini lo doing yang boleh datang? Gue juga sering nenangin perasaan gue di sini" Balas Reiki ketus.

"Hmm tempat ini nyaman Reiki." Kata Luci kemudian memejamkan matanya.Reiki menatap lekat gadis yang mulai mengacaukan pikirannya baru-baru ini.

"Kenapa?" Tanya Reiki.Luci membuka matanya dan menatap Reiki aneh.

"Kenapa lo gak benci sama gue,walaupun gue sering nyakitin lo?" Luci hanya tersenyum kemudian keaadaan hening untuk beberapa saat.

"Gak semua hal perlu kita benci di dunia ini Reiki.Salah satunya perlakuan kamu ke aku.Mungkin perasaan suka aku mengalahkan rasa benci itu." Balas Luci sambil tersenyum tulus. "Tapi ada kalanya seseorang lelah Rei.Aku juga sama,aku juga ngerasain rasa lelah.Mungkin suatu saat aku udah lelah menaruh perasaan sama kamu.Saat itu juga kamu merasa tidak malu lagi karena aku menyukaimu.Tapi untuk saat ini,izinkan aku untuk menyukaimu Reiki." Reiki menatap Luci tepat di manik cokelat yang dimiliki gadis itu.

Cowok itu kemudian tertawa hambar.Tanpa mengucap sepatah katapun,Reiki bangkit berdiri dan meninggalkan Luci dengan sejuta perasaan sakitnya.

Kenapa juga gue kesana sih? Batin Reiki sambil mengacak rambutnya frustasi.Ia merasa aneh dengan perasaanya.

Ada rasa sakit saat melihat tatapan Luci yang sangat tersakiti.Ada perasaan sesak saat Luci mengatakan bila suatu saat ia akan lelah untuk menaruh perasaan pada Reiki.

Cowok itu kemudian memakai helm full face nya dan langsung mengendarai motor ninjanya menjauhi taman dengan pikiran yang kalut.

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant