' Even If I Die, Its You '

59 5 0
                                        

Hanni berlari dari Restoran ayam itu, menuju halte sambil memainkan handphonenya mengabari untuk segera dijemput.
Tapi lagi lagi usaha melarikan diri hanni tertahan, saat seseorang menarik tangannya

"Aghh"
Pekik Hanni

Hanni pun langsung melirik tangannya yang digenggam oleh seseorang, lalu melirik pada orang yang menggenggam tangannya.

Mata Hanni tiba tiba berair, jantungnya berdegup sangat kencang ketika dia yakin yang dilihatnya itu adalah Seokjin

"Wahh~ aku suka suara detak jantungmu"
Bisik Seokjin

Hannipun langsung melepaskan tangannya yang digenggam Seokjin lalu berjalan pergi begitu saja.

"Hanni"
Panggil Seokjin, namun Hanni memilih untuk terus berjalan sampai dia lupa kalo dia belum mengabari untuk dijemput

"YA ! Kau menghindariku?"
Tanya Seokjin saat berhasil meraih tangan Hanni

"Ahh~ m,mian Seokjin. Aku buru buru"
Ucap Hanni gugup

Seokjinpun memajukan langkahnya 1x, namun seperti biasa Hanni kembali mundur

"Kau takut?"
Tanya Seokjin

"Mm? Aniyaa, hanya saja aku buru buru"
Ucap Hanni

"Bersantailah sedikit, jemputanmu juga belum datang. Halte itu masih kosong, tak ada mobil yang menunggu"
Ucap Seokjin, dan Hanni hanya menundukan kepalanya

"Kau tak akan mengerti, betapa takutnya aku jika tiba tiba aku kelepasan memberitahu identitasmu. Maka dari itu aku harus pergi dan menjauh dari orang orang yang memancingku untuk bicara" -Bantin Hanni
Tak disangka air mata Hanni terjatuh

Dan Seokjin Mendengarnya.

"Maafkan aku karna membuatmu takut"
- Batin Seokjin

Tak sadar Seokjin langsung menarik tangan Hanni dan memeluknya.
Seokjin rasa ini yang terbaik, setidaknya sekarang Seokjin tau, kalo Hanni tak ada niat untuk memberitahu identitasnya pada orang.
Dia hanya ketakutan kelepasan jika ada sesuatu yang memancingnya/ membicarakannya.

Mata Hanni melotot kaget, tak menyangka dengan apa yang Seokjin Lakukan.

"Dia akan membunuhku?"
"Apa itu sakit? Setidaknya jangan buat aku merasakan sakit" - Batin Hanni

Dan kembali menutup mata, merasakan deruan nafas di sekitar telinganya.

"Jangan setakut itu, kau membuatku merasa bersalah" Bisik Seokjin

Hannipun membuka matanya

"Aku tidak seburuk itu, aku hanya takut identitasku dan saudaraku terbongkar. Karna aku tau ini bukan duniaku" Jelas Seokjin lalu melepaskan pelukannya

"Bernafaslah" Ucap Seokjin
Saat Seokjin merasakan kalau Hanni menahan nafasnya saat berada dipelukan Seokjin

"A,ahh n,nee" Ucap Hanni gugup

Seokjin pun memutuskan untuk menemani Hanni menunggu jemputannya di halte. Walau Hanni sudah menolaknya tapi Seokjin bersikeras untuk menemani Hanni.

- BTS RED ZONE AREA (✔️) -Where stories live. Discover now