CHAPTER 57: tertekan

157 5 5
                                    

Setelah mendengar kata-kata ayahnya, jelas itu membuat Rin tertekan dan shock berat mendengar kata-kata itu, jelas Rin begitu tidak bisa melakukan hal itu dengan sekejap jelas Rin tidak memiliki perasaan khusus pada pria yang dibilang sangat normal namun Rin benar-benar tidak bisa melakukan itu.

Melihat Rin seperti itu Ran akhirnya keluar dari tempat sembunyinya dengan tatapan yang simpati terhadap apa yang di alami oleh Rin

"Rin..."ucap Ran simpati

"Aku...aku... tidak bisa melakukannya"ucap Rin yang menggenggam kepalanya sekuat mungkin seakan tertekan berat

"Rin tenanglah jangan tertekan dahulu"ucap Ran

"Aku tidak bisa..... melakukannya..."ucap Rin yang merintih sedih dan sesak di dadanya

"Rin tenanglah, aku tahu kamu tertekan tapi itu juga permintaan ayahmu agar kamu baik-baik saja dan kamu telah mendapatkan jodoh yang sangat baik"ucap Ran yang menjelaskan

"Rin tenanglah, aku tahu kamu tertekan tapi itu juga permintaan ayahmu agar kamu baik-baik saja dan kamu telah mendapatkan jodoh yang sangat baik"ucap Ran yang menjelaskan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak, saya tidak bisa melakukan itu!" Ucap Rin yang menunduk karena perasaannya yang tertekan

Tidak lama Rin langsung pergi begitu saja dan tidak ada rasa bersalah dengan perginya rin membuat Ran khawatir dengan keadaan Rin yang di bilang tertekan.

"Rin..."Ucap Ran yang menatap perginya Rin

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa lama....

Ran seperti biasa berkumpul bersama lainnya yang juga makan malam namun kali ini Tampa Rin yang biasanya bersama.

"Ran kamu sendiri?"ucap Aoi

"Ya aku sendiri"ucap Ran

"Dimana Rin?"ucap Ichigo

"Dia ada di kamar"ucap Ran

"Lalu kenapa tidak keluar bersamamu?"ucap kaede

"Huh... sebenarnya saat ini dia sedang tertekan"ucap Ran

"Tertekan?"ucap kaede

"Kok bisa tapi selama ini dia tidak punya Masalah?"ucap Aoi

"Iya setahuku Rin-tan begitu tenang-tenang aja"ucap otome

"Kalian salah, sebenarnya dia sudah menerima tekanan yang begitu banyak, di balik sikapnya sebenarnya dia mudah sensitif Dengan sesuatu"ucap Ran

"Sensitif apa dia?"ucap shion

"Walau aku kenal dengannya tapi ternyata ada hal yang belum aku tahu juga"ucap kaede

"Selama ini dia berusaha untuk menuruti perintah ayahnya yang dibilang sangat tegas dan semenjak Rin sering kali menjadi incaran para penculikan, ayahnya berusaha membuat kegiatan yang padat dan... Pernah Mengalami penculikan...dia menjadi sensitif dan dia menutupi kekurangan itu dengan sikap pendiam dengan tatapan dinginnya tampa ada rasa apapun termasuk cinta"Ucap Ran

"Sungguh... Rin-tan mengalami itu?"ucap otome

"Ternyata di balik kesempurnaan dia itu ada pengalaman pahit yang dia alami"ucap yurika

"Aku jadi ikut sedih mendengarnya"ucap sakura

"Lalu apa yang membuat dia tertekan?"ucap Aoi

"Ya Rin itu tertekan karena,...

Ran yang menceritakan apa yang dia lihat juga mendengar percakapan Rin dengan ayahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sang ayah yang menepuk pundak anaknya dengan rasa keyakinan.

"Ayah harap kamu bisa menerima perjodohan ini dan ingat jangan mencewakan ayah apa lagi kamu adalah keturunan bangsawan"ucap ayah

"Baik ayah aku tidak akan mencewakan ayah"ucap Rin

"Dan ayah yakin kamu masih menganggap pangeran Steven hanya sebagai teman"ucap ayahnya yang berkata tersebut

Rin sontak shock berat dan melebar kedua matanya dimana ayahnya telah membaca pikirannya, jelas kalau ayahnya memiliki kecerdasan yang tidak jauh darinya maka itu terwaris kepadanya, maka tidak heran Rin mendengar kata-kata itu dan tidak bisa membantahnya.

"Hpmn..."Rin yang membuang nafas secara perlahan

"Ayah harap kamu mau membuka hatimu yang beku itu, dan mau menerima Steven sebagai jodohmu serta ini juga demi kebaikanmu sendiri, paham kamu"ucap ayah yang tegas pada putrinya

"Hm"ucap Rin yang mengiyakan dan kepalanya membungkuk.

"Baiklah ayah pergi dan jaga dirimu dengan baik di sini"ucap ayah

"Baik ayah"ucap Rin yang masih membungkuk kepala

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.

Ran yang cerita pada teman-temannya dimana Rin yang menjadi tertekan karena masalah itu.

Pada gadis tidak percaya dengan apa yang terjadi pada Rin yang menjadi tertekan karena permintaan ayahnya yang berkeinginan agar Rin mau menerima Steven sebagai pasangannya.

Setelah mereka juga simpati dengan keadaan Rin yang menerima tekanan dari ayahnya.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di kamar....

Rin yang terbaring di ranjang tidurnya dengan rasa tertekan karena perkataan ayahnya.

"Ayah harap kamu mau membuka hatimu yang beku itu, dan mau menerima Steven sebagai jodohmu serta ini juga demi kebaikanmu sendiri, paham kamu"ucap ayah yang tegas

Kata-kata itu terus menghantui pikirannya serta perasaannya dimana dia begitu tertekan, sesekali Rin memegamkan matanya serta menekan kepalanya dengan kedua tangannya sedemikian rupa seolah tidak bisa menerima kenyataan.

"Kenapa ini....bisa terjadi seperti ini!"ucap Rin yang memukul tembok dengan tangan yang di kepalkan

Tampa sadar....

Ichigo dan lainnya melihat amukan marah yang di luapkan oleh Rin, sehingga Rin benar-benar mengamuk di kamar sendirian, bahkan Rin benar-benar tidak bisa kontrol emosinya, tidak lama Rin duduk sejenak untuk meredamkan amarahnya sesaat.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BERSAMBUNG......

my Ran shibukiWhere stories live. Discover now