Kali Ke-3

16 0 0
                                    

"Alhamdulillah, akhirnya visa dan tiket sudah siap, tinggal berangkatnya aja." Bisikku dalam hati sambil tersenyum ketika melihat passport di atas meja selepas olahraga pagi di akhir pekan.

Ibnul Qayyim Rahimaullah berkata Allah tidak akan menutup atas hamba-Nya satu pintu dengan hikmah kecuali Allah akan membukakan baginya dua pintu dengan rahmat-Nya. Sebuah kalimat yang membuatku selalu merasa bahagia sekalipun kegagalan atau hal yang tidak mengenakan menghampiri. Seperti ketika baru lulus kuliah, aku berniat melamar seorang wanita bernama Dila, dia salah satu teman sejurusan dan seangkatanku. Terbilang nekat karena pada saat itu aku belum memiliki pekerjaan dan secara materil aku belum memiliki apapun, bahkan untuk biaya sewa kos bulan depan saja aku tidak memiliki uang yang cukup.

Singkat cerita lamaranku ditolak dan alhamdulillah 'ala kulli hal beberapa hari setelahnya aku mendapatkan pekerjaan. Bukan pekerjaan yang biasa, melainkan pekerjaan yang sesuai dengan cita-cita dan hobiku, yakni menjadi Geochemistry and Manifestation Hunter of Geothermal, bahkan lokasi dan suasana kantornya sesuai dengan apa yang kuharapkan. Tepat hari ini Dila akan menikah dengan salah satu temanku yang baru kukenal ketika menjalankan tugas eksplorasi Geothermal di Maluku Utara.

Setelah hampir tiga tahun bekerja ada seorang wanita yang membuatku jatuh hati padanya, dia bukan rekan kerjaku, bukan juga teman sejurusanku dan usianya tiga tahun lebih muda daripada usiaku. Kami pertama kali bertemu di sebuah acara science project sebagai volunteer dan setelah lebih dari enam bulan aku mengenalnya, kuputuskan untuk menyampaikan niatanku untuk melamarnya. Untuk kedua kalinya lamaranku ditolak, kali ini alasannya dia tidak ingin mendahului kakak laki-lakinya yang belum menikah. Tak apa, bagiku alasan itu selalu bisa dibuat, baik untuk penerimaan ataupun penolakan.

Alhamdulillah 'ala kulli hal dua minggu setelah penolakan itu aku mendapatkan email bahwa pengajuan beasiswaku diterima bukan hanya satu tapi dua, yang artinya kedua pengajuan beasiswaku diterima. Beberapa hari setelah mendapatkan email tentang beasiswaku, aku mendapat email kembali, kali ini isinya menyatakan bahwa aku diterima untuk melanjutkan studi S2 di jurusan Geokimia ETH Zurich, Switzerland. Perjuanganku selama lebih dari setahun belakangan ini akhirnya terbayar juga dengan sebuah perjuangan yang baru.

Aku berpikir akan lebih baik jika aku menikah dan membawa serta istriku membersamaiku selama aku melanjutkan studi di negeri orang, sehingga setelah beberapa minggu dari pengumuman penerimaanku aku berencana melamar seorang gadis. Dia juniorku ketika SMA terpaut tiga tahun, aku baru mengenalinya ketika aku memasuki tahun kedua di kampus dan kami baru dekat selama lebih dari dua tahun belakangan ini. Singkat cerita kuutarakan niatku untuk melamarnya via aplikasi whatsapp karena kami menjalani kehidupan di kota yang berbeda. Dia hanya membacanya tanpa memberikan respon apapun dan bagiku tidak adanya respon merupakan sebuah ungkapan penolakan atas lamaranku.

Alhamdulillah 'ala kulli hal sewaktu aku gagal untuk ketiga kalinya melamar seorang gadis, Allah membukakan jalan lain untuk kehidupanku. Pada awalnya aku harus keluar dari tempat kerjaku saat ini untuk melanjutkan studi di luar negeri, namun beberapa hari setelah penolakan itu perusahaan tempatku bekerja menjalin kolaborasi riset dengan kampus studi S2 ku, sehingga aku tidak perlu keluar dari tempat kerjaku saat ini. Tidak sampai disitu saja, kolaborasi riset ini memberikanku kesempatan untuk melakukan penelitian di tiga benua sekaligus, Afrika, Amerika dan Eropa yang nantinya juga akan menjadi risetku untuk mendapatkan gelar Master.

"Mas sudah sampai sesuai titik tujuan." Kata driver ojek online menyadarkanku dari kenangan perjalanan hidup yang memberiku banyak pelajaran setelah tiba di titik tujuan yang ku pesan lewat aplikasi.

"Oh iya pak." Jawabku sambil turun dari motor melepaskan helm dan mengembalikannya.

"Makasih ya pak." Tambahku sambil saling berbalas senyum dan tidak lama kemudian sang driver langsung pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

Kali ke-3Where stories live. Discover now