bad words

1K 87 11
                                    


Changkyun sedang menonton tv bersama Jooheon di ruang tengah kediaman Minhyuk dan Jooheon, sedangkan Minhyuk dan Wonho sedang berbincang tentang beberapa topik obrolan serius tepat dibelakang yang lebih muda. Keadaannya berjalan damai sekali hingga tiba tiba Jooheon dan Changkyun mulai berdebat tentang tayangan yang sedang ditampilkan didepan mereka.

"Kkung, orang ini akan menghilang nanti, aku sudah pernah menonton ini!" Jooheon berujar dengan antusias sedangkan Changkyun berdecih tidak setuju, "tidak, Hyung! tidak akan ada yang menghilang" Changkyun tidak pernah mau kalah dalam berargumen, namun Jooheon juga tidak mau mengalah, ia sangat yakin dengan pendapatnya.

"pokoknya akan menghilang!" Jooheon kembali menentang dan membuat kedua dominan dibelakang mereka mulai terganggu dengan perselisihan ini, baik Minhyuk maupun Wonho mulai mencoba menenangkan dengan cara mengusap punggung keduanya. Pasalnya, terkadang Changkyun itu tidak bisa mengontrol bahasanya dan bisa kelewat batas kapan saja. Sedangkan, Jooheon itu lembut sekali dan mudah menangis.

Minhyuk mulai menjadi penengah diantara keduanya, ia hanya tidak ingin kedua bayi ini diributkan hanya karena perbedaan pendapat saat menonton televisi, sepele sekali. "Joohoney-kkung, jangan bertengkar ya, ini kan hanya-"

"tidak! ini serius! ini program dalam bahasa inggris, Jooheon Hyung bahkan tidak bisa berbahasa inggris dengan benar! Tidak lebih baik dariku!"

"Im Changkyun!"

Minhyuk mulai panik saat melihat Jooheon menatapnya dengan mulut yang melengkung sedih dan kedua mata yang mulai berkaca kaca, airmatanya siap menetes kapan saja.

"Tidak tidak, Joohoney yang terbaik, okay?"

"Jooheon hyung suka menebak-nebak tanpa berfikir dulu, stupid be-"

Setelah lama memperhatikan perilaku Changkyun yang semakin lama mulai melewati batas nya, Wonho berdecih lalu bangkit dari sofa yang sedang ia duduki, Ia menggandeng-- mencengkram tangan Changkyun hingga yang lebih muda mengaduh sakit,

"Jooheon, semua yang Changkyun katakan tadi itu tidak benar, maafkan ya? goodboy?"

Jooheon mengangguk ragu dengan mata yang masih terlihat sendu setelah mendengar penuturan tenang dari Wonho

"Hyuk, aku dan Changkyun akan pulang sekarang, maafkan Changkyun ya, sepertinya dia sedang sedikit lelah"

Minhyuk hanya tersenyum tipis dan mengangguk wajar, sebelum akhirnya Wonho menarik Changkyun untuk keluar dari sana. Selama perjalanan pulang, Wonho benar-benar tidak berbicara apapun padanya seperti biasa dan Changkyun mulai ketakutan saat mobil mereka sudah sampai di depan rumah, Changkyun yakin sesuatu yang tidak menyenangkan akan segera terjadi, sebentar lagi.







________________________________





Changkyun total kebingungan saat Wonho bersikap selayaknya tidak ada sesuatu yang buruk telah terjadi, biasanya pria kekar itu akan langsung memberikannya hukuman yang pantas ia dapatkan atas kenakalannya saat sudah sampai dirumah, tapi sampai sekarang Wonho bahkan masih belum bicara barang satu kata pun padanya.

"H-hyung"

"ya?"

Changkyun menggeleng, ia bingung perihal kata-kata yang akan diucapkan berikutnya, itu akan terasa aneh jika ia yang mengucapkannya.

"Menunggu hukuman?

Changkyun terkejut saat Wonho terasa seperti bisa membaca pikirannya, namun ia tetap mengangguk. "Tidak ada hukuman, Kamu sudah berperilaku seperti orang yang sangat benar, lakukan saja sesukamu, Hyung sudah tidak akan peduli lagi." Wonho melontarkan kalimat-kalimat itu tanpa menatap ke matanya, dingin. Changkyun tersentak, tidak percaya dengan apa yang baru dikatakan oleh dominannya itu. Ia bersumpah dihukum seperti biasa itu terasa jauh lebih baik.

"T-tidak Hyung! maafkan aku"

"Kamu baru saja merendahkan Jooheon, kan? Sudah puas sekarang?" 

Changkyun menggeleng tidak setuju, air matanya mulai jatuh, tampaknya serigala kecil itu baru saja menyadari perbuatannya kepada Jooheon. Wonho menyadarkannya, lebih tepatnya. Changkyun mengguncangkan lengan besar Wonho dan terisak sesekali

"Hyung- hiks, Aku men- hiks, menyesal! Maafkan Aku" Changkyun tidak bisa berhenti terisak, bahkan ia sulit berbicara dengan benar karena terhalang isakannya. Wonho adalah orang yang sangat sabar, ia akan lebih memilih menasihati dibanding menghukum atau memarahi Changkyun saat yang lebih muda  berbuat salah.

Wonho jelas tidak suka saat kesayangannya ini menangis, itu terdengar sangat menyakitkan, terlebih lagi saat ia sadar bahwa dirinya lah yang sudah membuat Changkyun menangis. Walaupun anak itu juga berbuat salah, Wonho tetap tidak akan tega melihatnya. Ia segera mengusap air mata Changkyun yang tidak berhenti menetes itu, mencium pipi manisnya, lalu memeluk Changkyun dengan sayang, hangat. Wonho bahkan memberikan usapan-usapan di Punggung Changkyun untuk menenangkan anak itu dari tangisannya.

"Kkung sangat pandai berbahasa inggris, Hyung sangat bangga. Tapi, melihatmu merendahkan Jooheon seperti tadi, apa itu baik, hm?" Wonho bertanya, masih sambil mengusap punggung Changkyun di dekapannya, Changkyun menggeleng menanggapi pertanyaan Wonho

"Baby, use your words"

"T-tidak, Hyung"

Wonho mengecup dahi Changkyun sebentar lalu tersenyum, itu membuat hati yang lebih muda berdesir hangat. 

"mau tetap menerima hukumanmu dan menjadi goodboy untuk hyung?"

"iya Hyung, K-Kkung goodboy!"

Wonho melepaskan pelukannya dan mengusap kedua mata sembab Changkyun lagi, 











"all on fours, fifteen spanks for Jooheon and ten spanks for being disrespectful, would you?"

"yes, Hyung"

Sweets!ㅡAllKyunWhere stories live. Discover now