14 |Shin Yeeun

277 24 6
                                    

yg mau jinyoung nih

yg mau jinyoung nih

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

--------------

"kalau kau mau, ayo kita coba berkencan."

Kalimat yang baru saja keluar dari mulut Jinyoung berhasil membuat gadis yang masih mengenakan celemek yang berdiri di depannya terdiam. "O-oppa.."

"Bukankah ini yang kau mau? Kau bisa menolak jika kau tidak mau."lanjutnya membuat gadis itu kembali terdiam.
maafkan aku Yeeun-ah..

"A-aku memang menyukai mu. Ta-tapi ini terlalu cepat untuk ku."

"Aku tidak peduli."ujar Jinyoung melepas celemek hitam yang dia pakai dan berjalan keluar dari dapur, meninggalkan Yeeun yang masih terdiam di tempatnya, tidak tau mau berbuat apa.

Diajak berkencan oleh Jinyoung memang impian semua gadis yang terpesona dengannya. Apa yang Yeeun pikirkan sekarang? Kesempatan di depan mata tapi dia bilang ini terlalu cepat untuknya? Apa maksudnya? Ayolah, kesemtan tidak datang 2x Shin Yeeun. Jinyoung..dia sangat sulit untuk didapatkan. Apakah kau tidak ingat bagaimana perjuangan mu untuk melawan sifatnya yang cuek itu? Kau patut mendapatkan apa yang sudah kau perjuangkan Yeeun..

Gadis itu pun melepas celemeknya dan berlari kecil menyusul Jinyoung yang sudah berada di parkiran motor. Namja itu yang tadinya ingin memakai helm pun melirik gadis yang ngos-ngosan gara-gara lari menghampirinya.
"Baiklah. A-ayo kita berkencan!"

Jinyoung tersenyum mendengarnya. Dia lanjut mengenakan helmnya dan mengendarai motornya meninggalkan Yeeun di parkiran.
Hey Jinyoung! Apa yang kau lakukan?Meninggalkan gadis yang baru saja menjadi kekasih mu? Gadis yang baru saja kau ajak berkencan? Sepertinya Jinyoung benar-benar sudah kehilangan akalnya.

Yeeun yang ditinggalnya hanya tersenyum menatap kepergian Jinyoung. "Ku harap, ini bukanlah mimpi.."gumamnya pelan.

Jinyoung's apartment

drtt..drtt..

Namja itu langsung mengangkat panggilan yang masuk dari Yeeun, yang sekarang sedang dia kencani. Dia memang mengangkatnya, tapi dia tidak berniat untuk bersuara dulu.

"O-oppa.."

"hm."

"A-apakah kau mau makan malam bersama?"

"baiklah. aku akan menjemput mu 30 menit lagi."

tut.

To the point sekali..

Dia menghela nafasnya berat dan menghempaskan dirinya di atas kasurnya. Memejamkan matanya sebentar untuk menenangkan pikirannya.
"Park Jinyoung...semoga pilihan mu kali ini tidak salah.."gumamnya pelan.
"Jisoo, ku mohon..jangan menganggu pikiran ku sekarang.."lirihnya.
Dia sangat berharap kalau rencananya untuk melupakan gadis itu kali ini akan berhasil.

MEMORIESDonde viven las historias. Descúbrelo ahora