Chapter 3 - Foolish

7.8K 608 29
                                    

Hannah POV

Gue benci harus pulang ke rumah!

PRANG.

Gue mendengar suara gelas pecah lagi!

Papa mungkin melemparnya udah ratusan kali semenjak Mama ketahuan selingkuh dan gue anak kesayangannya malah belok a.k.a lesbian.

Saat pertama kali gue bilang kalau gue belok pas SMP, mereka terlihat sangat kecewa dan setelahnya mereka saling menyalahkan satu sama lain. Pertengkaran yang dari kecil pun membesar dan tak terelakkan lagi pas Mama akhirnya selingkuh di belakang Papa.

Papa lalu makin menjadi dan sering minum sepulang kerja lalu masuk ke ruangan pribadinya dan melempar gelas. Sudah hampir 2 tahun begitu.

Mama sendiri jadi makin jarang pulang ke rumah kecuali benar-benar emergency. Mama kini tinggal di apartemen dan sibuk dengan kerjaannya sebagai dokter di salah satu rumah sakit terkenal di sini.

Gue sendiri memilih tinggal dengan Papa karena gue ga mau melihat Mama dan selingkuhannya bertemu.
Sementara kakak yang gue andalkan, malah memilih kuliah di luar negri 2,5 tahun lalu. Jadinya gue sangat kesepian walaupun ada dua pelayan, satu sopir, dan satu satpam di rumah.

Gue juga memiliki cerita kelam yang gue ga ngerti kenapa gue dulu ngelakuin hal itu.

Waktu SMP kelas 9, gue berkenalan dengan seorang wanita di sebuah party temen gue. Dia terlihat anggun dan sangat menarik walau dia jauh lebih tua dari gue. Gue yang waktu itu murung pun di ajak buat hang out dan dia banyak memberi gue nasehat.

Kita jadi dekat satu sama lain dan dia selalu baik hati serta mendengarkan cerita-cerita gue dengan sabar. Gue suka di antar sama dia ke sekolah plus menjemput gue pulang. Dan saat gue lulus dia mengajak gue ke rumahnya dan gue pun making love dengannya untuk pertama kali.

Awalnya gue excited dan merasa senang berhubungan ama dia, tapi lama kelamaan dia main kasar jika gue ga mau ngelayanin dia. Sampe suatu saat gue memutar otak dan merekam dia saat berbuat kasar ke gue. Gue lalu ngancem dia buat ga ngehubungin gue lagi atau rekaman tersebut bakal gue serahin ke polisi.

Setelah itu gue udah ga mau menjalin hubungan dan hanya menikmati one night stand dengan cewek yang suka ke gue! Walaupun mereka seringkali meminta menjalin hubungan serius, gue sendiri entah kenapa masih trauma dengan hal itu sampai gue bertemu Sofia.

Dia ini padahal terkenal playgirl, tapi malah sampe sekarang dia menjadi temen baik gue. Lalu ada Mario yang walaupun dia pernah sekali mergoki gue dengan cewek ciuman di depan toilet bar, dia tetep santai dan menganggap gue temennya tanpa nge-judge gue!

Mulai saat itu gue berusaha berubah dan ga sembarangan dalam melakukan sesuatu dan juga lebih menikmati masa-masa kehidupan SMA gue bersama mereka.

Tapi entah dari kapan gue menyadari kalau gue suka sama sahabat gue sendiri. Hahahaha, lucu banget anjir. Gue suka ama playgirl sekolah ini!

Gue berkali-kali berkata ke diri sendiri bahwa mungkin ada yang salah dengan rasa yang gue rasakan ke Sofia, tapi berkali-kali pula dia mematahkan hal tersebut.

Saat dia putus dengan cowok, dia selalu nangis dan memeluk gue sambil bercerita heboh. Dan habis itu tertidur sambil tetep meluk gue semalaman! Dan gue hanya deg-deg an dan melihatnya tidur sepanjang malam! Dan banyak hal lain yang selalu membuat gue tersadar akan rasa gue ke dia!

Gue juga ga berani ngomong kalau gue itu lesbian dan suka ke dia gitu aja. Gue takut merusak persahabatan gue dengan Sofia selama ini. Jadi gue hanya bisa memendam rasa gue dan terlihat cool seperti biasanya.

Call You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang