27 - Meeting, and Meeting

4.1K 420 35
                                    

Yuk 250 vote + 50 comment langsung next!

***

'Saya akan langsung mulai saja.'

'Saya mendapat laporan kalau distribusi bulan kemarin menurun 4%. Penurunan yang cukup drastic untuk awal tahun. Ada yang bisa menjelaskan ke saya apa yang terjadi?'

Akhirnya dimulai, rapat paling dibenci oleh semua karyawan. Rapat bulanan, namun bersama CEO langsung. Beban mereka serasa bertambah berkali kali lipat.

Kalau untuk ini, Irene tidak bisa membantu. Karena dia baru saja masuk beberapa hari yang lalu, tentu saja ini bukan karena kesalahannya.

Baiknya Sandara mengangkat tangan 'beberapa perusahaan perantara mengganti distributor mereka karena kesalahan pengiriman dua bulan yang lalu. Mereka kecewa karena keterlambatan sekaligus kesalahan pengiriman'

'Kalau saya jadi mereka mungkin saya langsung menyelesaikan kontrak saya dengan kantor ini.' ujar Suho membuat semua karyawan semakin merasa tertekan, Irene melihat wajah para karyawan satu persatu ada yang memucat, membeku, bahkan terus menelan ludahnya. Suho memang menjadi favorit semua karyawan, namun kebaikan dan keramahannya seketika menghilang setiap dia masuk ke dalam ruang rapat. Suho tidak peduli siapa yang ia kritik, bahkan beberapa hari yang lalu Irene bisa beradu mulut hanya karena satu masalah kecil.

'Deolmyeon, Samang, Lotte, Bukhan. 4 perusahaan perantara utama memutuskan untuk berhenti sementara sampai waktu yang belum ditentukan. 2 bulan menghilang distribusi sudah turun 4 %. Bagaimana dengan bulan depan? depannya lagi? 10%? 50%? Berapa persen kalian ingin ini turun sampai kalian mau bergerak untuk menaikan persentasenya lagi?'

Jujur, Irene juga takut mendengar Suho seperti ini. Saat di CK+, ia selalu berhasil kabur dari rapat bersama Suho. Selama dia menjadi sekertaris pun, Suho tidak pernah marah. Ini pertama kali Irene melihat Suho marah dalam rapat.

'Minji? Sandara Chaerin? Jaesang?' Suho memanggil keempat kepala divisi yang bertanggung jawab atas Distribusi, PR, Marketing, dan Pemasaran.'

'Iya pak'

'Minggu depan kembali rapat dengan saya, Kyungsoo, dan Sehun di Seoul. Hubungi Wendy, dan Seulgi untuk mencari jadwal kosong.'

'Irene, jadwalkan rapat bersama Wendy dan Seu-' Suho menghentikan kalimatnya saat ia menyadari semua mata langsung menatapnya termasuk Irene.

'Maaf. Biar Wendy, dan Seulgi yang mengurus jadwalnya.' ucap Suho buru buru membenarkan.

'Baik pak' jawab Sandara, Minju, Chaerin, dan Jaesang kompak.

'Target bulan depan, distribusi kembali ke angka semula. Saya tidak memaksa untuk melewati angka normal karena ini bulan pertama di tahun baru. Tapi bukan berarti kita tidak bisa mengembalikan distribusi kita. Saya ingin semua karyawan tidak terkecuali mulai berkerja keras untuk mengembalikan CK Lite ke posisi semula. Bisa?'

'Bisa pak!' jawab karyawan bersama sama

Suho mengangguk puas 'Kalau begitu saya selesaikan rapat hari ini.' Suho meninggalkan ruang rapat diikuti empat kepala divisi.

Seluruh karyawan melega saat Suho hilang dari balik pintu

'Tadi sangat menegangkan' ucap Jennie saambil memegang dadanya yang berdegup cepat

'Gue ga tau pak Suho bisa se seram itu. Padahal dia nggak bentak atau pakai suara keras, tapi kenapa gue sampe merinding..' ujar Jisoo

'Aura CEO emang beda. Walaupun umur dia nggak jauh beda sama kita, posisi menentukan banget sih. Dan jujur, gue deg degan selama dia ngomong tadi. Padahal divisi kita nggak bermasalah' tambah Rose

My Boss My ExWhere stories live. Discover now