10

1.2K 208 11
                                    

Sekarang Wendy tambah bingung, siapa yang nganterin dia ke rumah.

Oknum pertama bisa aja Jae karena dia udah tau rumah Wendy. Oknum ke dua adalah pacarnya Seulgi tapi kayanya gak mungkin, soalnya ada yang beda dari penjelasan mamanya waktu itu. Dan oknum ke tiga adalah kak Chanyeol, karena dia udah tau rumah Wendy dan jelas-jelas tau Wendy kemaren di UKS.

Back to the earth Wendy, udah lah siapapun yang nganterin lo kemaren harusnya lo berterima kasih.

“Oke semuanya, kumpulkan tugas ini dua minggu yang akan datang ya. Dan jangan lupa buat dulu kelompok dengan 2 orang anggota untuk mengerjakannya. Terima kasih, semuanya.” Wendy kaget saat tiba-tiba orang di belakang mencolek bahunya.

Kenapa sih orang-orang demen banget nyentuh bahu gue.

“Lo udah ada kelompok belum?” Dalam hati Wendy ingin menjawab, ya pikir aja bambang, baru juga dosen keluar, Tapi tidak, karena itu tidak sopan.

“Belum, kenapa?” Wendy nengok ke belakang untuk melihat wajah si pembicara tadi. Mama, ganteng banget!!

Gue Seungwoo, nanti sekelompok aja sama gue ya.” Wendy sedih, kenapa dia bisa gak tau kalo ada cowok ganteng di kelas ini.

“Oh iya, gue Wendy.” Wendy mengangkat tangannya untuk menyalami Seungwoo.

“Gue tau,” Jawab Seungwoo sambil membalas salaman Wendy.

.

2 Hari kemudian

“Wen anterin gue beli barang buat kado ultahnya Seunghoon yuk.” Ajak Seulgi sambil ngerengek.

“Enggak bisa, gue hari ini mau ngerjain tugas gue.” Seulgi terlihat bete mendengar jawaban dari Wendy.

“Ah elah gak asik lo, biasanya juga gak pernah sibuk sama tugas.” Ujar Seulgi.

“Ya kan beda, itu pas SMA. Lagian ya gue mau kasih tau lo sesuatu,” Wendy membuat gerakan seolah-olah ingin membisikan sesuatu.

“Gue sekelompok sama cowok ganteng,” bisik Wendy.

“Idih najis lo,” Teriak Seulgi sambil mendorong Wendy menjauh. “Siapa?” Tanya Seulgi kemudian.

“Dih, udah ngedorong gue nanyain lagi.” Ujar Wendy judes.

“Hehehe, maaf.” Ujar Seulgi melembutkan nada bicaranya.

“Udah ya gue pergi dulu,” Ujar Wendy sambil bersiap untuk pergi.

“Ih kok gitu?! Siapa Wen, kasih tau gue!” Teriak Seulgi.

“Seungwoo,” jawab Wendy tanpa bersuara.

.

15 menit Wendy nunggu di parkiran, tapi teman kelompoknya itu tidak kunjung menampilkan batang hidungnya.

Wendy melihat Jae berjalan dari parkiran menuju ke arahnya.

Mampus mampus, gue takut nanti bakal jadi kaku banget. Gimana dong ini:(

“Eh Wendy, lagi ngapain?” Tanya Jae setelah berdiri dihadapan Wendy.

“Eh Jae, baru ke kampus?” Tanya Wendy canggung.

“Dih orang nanya tuh harusnya dijawab, bukan nanya balik.” Ujar Jae dengan senyuman manis.

Aduh tolong dong matahari jangan sepanas ini, bikin gue melting aja:(

E..eh iya, lagi nungguin temen.” Jawab Wendy seadanya. “Lo baru dateng?” Tanya Wendy lagi.

“Iya, jangan nunggu disitu Wen. Panas banget hari ini, nanti kulit lo gosong lagi.” Ujar Jae sambil menarik Wendy kearah yang lebih teduh. Jujur, Wendy mules banget pas ditarik tangannya sama Jae.

“Hehehe, iya. Maka—” Jae memotong ucapan Wendy,“Kok lo gak manggil gue kakak ya padahal kan gue sepantar sama Chanyeol.” Ujar Jae pura-pura bingung.

Denger Jae ngomong gitu, Wendy gelagapan. “E..em gak tau, gue juga bingu—”

“Wendy!” Teriak Seungwoo dari tempat yang tadi jadi tempat Wendy berdiri.

“Eh itu temen gue, gue duluan ya.” Pamit Wendy.

“Emm hati-hati,” Ujar Jae pelan.

Mantap, saingan gue kayanya nambah satu lagi.

Di balik LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang