14

255 36 8
                                    

Ingatan sujeong kembali pada saat dirinya baru pertama kali bertemu dengan taehyung. Kurang lebih suasananya sama. Hanya saja mereka bertiga sekarang. Sujeong menatap taehyung dan irene bergantian. Ekspresi yang mereka tampilkan benar-benar bertolak belakang. Taehyung dengan aura gelapnya dan irene dengan senyum yang tak pernah lepas diwajahnya. Sujeong bisa tahu ada sesuatu diantara mereka. yang menyebalkannya hal itu justru membuat sujeong tidak suka.

"Aku tidak tahu ada cafe unik disekitar sini." Irene mencoba mencairkan suasana canggung diantara mereka. Mengambil segelas minuman yang ada didepannya dan menyesapnya sebentar.

"Ini memang termasuk baru."

"Aah begitukah? Pantas saja terasa asing."

Sesuatu dalam diri sujeong terhentak. Rasa penasaranya mungkin bisa sedikit terjawab karena ini.

"Kau pernah ke daerah sini?"

Irene melirik taehyung sebelum menjawab pertanyaan Sujeong. Seolah meminta persetujuan darinya.

"Dulu. Dan beberapa kali."

Sujeong melihat gerak-gerik taehyung yang merasa tidak nyaman. Apa dia salah bicara lagi?

"Kalau sudah selesai. Kita pergi."

Taehyung menatap sujeong. Kalimat yang taehyung lontarkan lebih kearah perintah dari pada sebuah tawaran.

Sujeong melihat irene dengan sedikit rasa tak enak hati.

"Tidak apa-apa. Taehyung memang selalu melakukan itu padaku sejak kejadian itu."

"Aku sudah terbiasa." Lirih irene dengan sudut mata yang melirik taehyung.

Sebaris kalimat irene membuat taehyung menatapnya tajam. Rasa marahnya bertambah saat irene mencoba menyinggung apa yang terjadi beberapa tahun lalu.

"Kau!!"

Rasa penasaran yang besar kembali menghinggapi pikiran sujeong. Terlebih setelah melihat sendiri ekspresi taehyung saat mendengar ucapan irene.

"Kau dan taehyung kalian-"

Taehyung menarik paksa sujeong bahkan sebelum dia mengutarakan rasa penasarannya.

=>,<=

Lagi-lagi sujeong merasa dejavu. Berada didalam mobil taehyung tanpa ada sepatah katapun dari mereka. Sujeong mencoba memberanikan dirinya.

"Kau dan-"

"Jangan banyak tanya. Aku harus fokus menyetir!"

Sujeong memajukan bibirnya saat pertanyaan yang belum dia ucapkan sudah dipotong oleh taehyung.

Sujeong menatap kearah luar. Diedarkan pandangannya kearah sekitar. Merasa aneh karena bukan jalan ini yang tadi mereka lewati sujeong buru-buru berbalik kearah taehyung dengan mata yang sedikit melotot.

"Ya! bukan ini jalannya. Kita harus kembali. Syuting masih harus dilanjutkan."

Taehyung melirik sekilas. Tapi dia tak juga menjawab. Taehyung melajukan mobilnya semakin cepat.

"Kubilang kita harus kembali. Sutradara dan para staf pasti menunggu kita."

Sujeong menyilangkan kedua tangan di depan dada.

"Kau mengatakan akan bersikap profesional. Mana?!?! Menyesal aku menyetujui persyaratanmu yang tak jelas itu!"

Emosi taehyung semakin bertambah saat kalimat sujeong masuk pendengarannya.

"Kau menyesal??"

Sujeong mengangguk.

"Tentu saja. Aku sudah mengikuti semua kemauanmu tapi kau bahkan tak bisa menuruti satu saja permintaanku."

Mobil taehyung berhenti mendadak. Membuat sujeong harus mencengkeram seatbeltnya kuat-kuat. Antara takut tubuhnya akan terlempar kedepan dan takut dengan tatapan tajam taehyung yang sekarang sedang menghadapnya.

"Katakan."

"Apa?"

"Permintaamu itu."

"Bersikaplah profesional. Ikuti aturan yang sudah kami buat selama syuting berlangsung. Aku hanya ingin acara ini berjalan lancar dan sukses. Aku sudah pernah mengatakan kepadamu sebelumnya."

"Jadi kau ingin aku memilih salah satu diantara mereka?"

Sujeong mengangguk lagi.

"Itu memang harus."

"Kau dan irene sepertinya cocok. Kalian mendapatkan banyak komentar bagus saat bersama-sama."

Taehyung tersenyum kecut saat nama irene keluar dari mulut sujeong. Taehyung sama sekali tak menyangka hal itu. Rasa kecewa merasukinya.

Mata taehyung masih terkunci pada kedua bola mata bening sujeong.

"Begitukah? Kau ingin aku dengannya?"

Untuk yang ketiga kalinya sujeong mengangguk, hanya saja untuk hal ini dia sedikit ragu. entahlah.

"Kalian sangat cocok. Para penonton menyukainya."

"Itu penonton. Bagaimana denganmu? Kau juga sama seperti mereka? Mengharapkanku memilih wanita itu?"

Sujeong tak langsung menjawab. Otaknya mencerna kalimat taehyung. Benar. Bagaimana dengan dirinya? sujeong tak pernah memikirkan hal itu sebelumnya. Sujeong berperang dengan sesuatu yang lain didalam dirinya.

"Lihat kau bahkan tak bisa menjawabnya."

Taehyung tersenyum remeh. Saat beberapa menit berlalu dan sujeong masih terdiam.

"Tentu."

Senyum di wajah taehyung seketika menghilang. Berganti dengan raut datarnya. Cengkeraman tangannya pada kemudi dia kencangkan. Taehyung merasa darahnya kembali mendidih.

"Baiklah. Jika itu juga keinginanmu akan ku lakukan. Tapi dengar ryu sujeong jangan menyesal setelah ini."

Mobil taehyung kembali melaju. Jelas sekali suasana diantara mereka tidak baik-baik saja. Taehyung berfokus pada jalan yang ada didepannya. Sementara sujeong, pandangannya memang menatap lurus kedepan tapi kosong. Otaknya memutar percakapan yang baru saja mereka lakukan. Rasa ragu yang besar perlahan-lahan menguasai sujeong.

Semuanya akan baik-baik saja. Tapi aku benar tidak apa-apa kan??



Short update...

niat mau nyelesaian pas valentine tapi kok pas banget sama jadwal yg aduhai. ya sudah ditahan...

semoga masih ada yg setia nunggu...

ngga pake bosen mengingatkan. jangan lupa vote dan komen nya...

The Dating With CelebrityWhere stories live. Discover now