Chapter 11

1.5K 182 4
                                    

Chapter 11
Tawaran Naell

Lu tak habis pikir, bisa-bisanya dua cowok itu membantu seorang penyusup di dalam Diwangka. Ragil harus tahu ini. Tidak, semua orang di Diwangka harus tahu ini.

Naell sadar, Lu tidak akan mudah dibuat kerja sama. Apalagi setelah rumor yang mengatakan bahwa ia adalah seorang Serpent, adalah hal yang sangat salah.

Sempat membuat kericuhan di seisi Diwangka, Karena semua anak mulai takut dengan bangsa Serpent. Namun setelah Ragil dan seluruh tim-nya turun tangan dan menenangkan semuanya. Kekhawatiran dan ketakutan berhasil di netralisir.

Naell meraih kedua pipi Lu yang tampak hangat. Manik matanya menyorot tajam netra mata Lu. Ada beberapa cahaya warna-warni berpendar dalam netra mata Naell.

Lu tidak bisa menghindari tatapan mata Naell. Dalam kepala Lu, bagai roda film yang di putar. Naell memperlihatkan segala hal yang terjadi padanya sejak 100 tahun yang lalu.

Kemudian, alasan ia pergi ke Diwangka. Bertemu dirinya dan akhirnya berjumpa dengan Dexa dan Arsenal untuk bekerja sama. Naell menunjukkan semua itu tanpa perlu ia jelaskan panjang lebar. Naell harap Lu mengerti setelah melihat semua itu.

" Jangan takut." Naell mengelus pipi Lu

" Gue gak semenakutkan yang lo kira."

Lu menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan-lahan. Lalu menepis tangan Naell dengan kasar.

" Gue bukan cewek lo."

Naell terkekeh

" Lo mau gak jadi Tuan gue?"

" Ngapain?"

" Seorang Servamp biasanya memiliki Tuan untuk di ajak bekerja sama dalam pertempuran."

" Gue gak bilang mau ya! Gue belum siap dengan semua itu. Perang sihir dan segala tetek bengeknya."

" Lo mau apa?"

" Apanya?"

" Gue mau kasih penawaran sama lo." ujar Naell

" Gue gak mau tawar-menawar dengan kucing jadi-jadian."

" Hey!!! HmppHh---"

Lu membekap mulut Naell dengan cepat. Suara Naell yang keras dapat membangunkan Mia yang tengah tertidur.

Lu menggerakkan kepala ke arah Mia. Naell menangkap apa yang di maksud.

" Jangan berisik!"

Naell mengganguk kecil dan Lu melepas tangannya dari mulut Naell.

" Jadi?"

" Gue gak mau."

Naell terdiam. Jika dengan mudah ia mengancam Dexa dan Arsenal. Ia harus mencari cara mengancam Lu.

Mengambil Grimoire milik Lu adalah hal yang mustahil. Grimoire yang di sentuh oleh mereka yang bukan pemiliknya akan tersengat oleh sihir pelindung. Walaupun Naell seorang Servamp. Ia tetap tidak bisa memegang Grimoire milik anak Biranda.

" Baiklah, untuk saat ini gue gak akan paksa lo. Tapi, izinkan gue tidur di sini lagi. Plis ya?"

Lu menggeleng cepat.

Penyihir Diwangka (Terbit)Onde histórias criam vida. Descubra agora