Saved by that guy

3K 405 37
                                    


Jungwoo menemukan lowongan sebagai waiter di sebuah club malam daerah selatan dengan gaji yang lumayan. Dia tidak memiliki pilihan lain karena masih berada di tahun kedua dimana jadwal kelas sedang padat-padatnya, maka jam kerja malam lah yang paling tidak menganggu jam kuliah.

Jadi, disini Jungwoo sekarang, kesana kemari membawakan nampan berisi cocktail diiringi dentuman suara musik dan pencahayaan yang membuat sakit mata bagi yang belum terbiasa.

"Jungwoo!"

Jungwoo mendengar seorang waitress senior memanggil.

"Ya kak?" sahutnya kewalahan setelah kesana kemari mengantar pesanan dari meja ke meja.

Salah satu waiter tidak masuk, tidak ada back up yang bisa membantu jadi Jungwoo dan yang lain harus bekerja ekstra karena pengunjung terus berdatangan memenuhi club.

"Anter ini ke meja VIP no 2," perintah si senior bernametag Chanmi menyerahkan nampan berisi satu gelas minuman ke Jungwoo.

Jungwoo hampir protes namun Chanmi keburu menambahkan, "Request dari pelanggan, dia pengen kamu yang anterin ke mejanya."

Hah?

"Udah cepetan, nanti di komplain," Chanmi memaksa Jungwoo berbalik lalu sedikit mendorongnya.

Dengan pikiran campur aduk Jungwoo pun mengantarkan pesanan ke meja VIP yang ternyata dihuni oleh seorang pria matang berusia 40-an dengan tampilan eksklusif.

"Silahkan, tuan," Jungwoo meletakkan gelas minuman diatas meja.

"Kamu pelayan baru ya?" tanya si lelaki memberi tatapan yang membuat Jungwoo sedikit risih.

"Iya, tuan."

"Mau ikut saya ke hotel?"

Jungwoo terkaget lalu menunjukkan ekspresi tersinggung, "Maaf?"

"Kamu minta berapa aja saya kasih, asalkan kamu mau temenin saya malam ini. Gimana?" tawarnya meraih tangan Jungwoo.

Refleks Jungwoo menepisnya. Demi Tuhan belum pernah ia merasa direndahkan seperti ini.

"Maaf tuan saya disini bekerja sebagai pelayan, bukan jalang sewaan seperti yang anda pikirkan," hardik Jungwoo dengan suara bergetar.

Si lelaki tadi mendecih lalu memandangnya remeh, "Gak usah sok jual mahal kamu, saya aduin ke bos kamu bisa dipecat kamu malam ini juga."

Mata Jungwoo sudah berkaca-kaca menahan tangis, antara marah, kesal, malu bercampur jadi satu.

"Asal kamu tau ya, saya bisa bayar kamu lebih dari gaji kamu selama sebulan untuk service satu malam aja. Coba pikirin lagi tawaran saya."

Bajingan. Kalau tidak ingat si lelaki songong ini adalah pelanggan VIP mungkin Jungwoo sudah memukul kepalanya dengan nampan.

"Kelamaan mikir kamu."

Tiba-tiba Jungwoo ditarik paksa untuk duduk di sofa disebelah si lelaki yang mulai menjamah daerah sensitif Jungwoo dengan kurang ajarnya, belum sempat ia memberikan tamparan tapi kedua tangan Jungwoo keburu ditahan agar tidak bisa memberikan perlawanan.

"Jangan.. jangan sentuh!"

"Ayolah manis, malam ini saja.." bisiknya lalu mulai menciumi area leher Jungwoo.

"Tolong, tuan. Jangan--"

"Lepasin."

Sebuah suara menginterupsi, si lelaki menghentikan kegiatannya. Jungwoo mendongak mendapati sosok tinggi berwajah familiar berdiri dihadapannya.

Lucas?



***

Sugarmate | luwooWhere stories live. Discover now