INCIDENT

6.3K 430 64
                                    

Tadinya semua berjalan mulus sesuai rencana Jieun. Dalam sekejap Jieun sudah jadi kolektor tas dan sepatu branded bahkan dia sudah membeli mobil sport keluaran terbaru untuk dirinya tentu saja dengan uang Jungkook.

Namun semua mendadak menyebalkan saat mertuanya ikut campur. Sebenarnya sih bukan ikut campur tapi memang itu wewenang kedua orang tua Jungkook mengingat Jeon Group masih atas nama Jeon Jackson, ayah Jungkook.

"Sialan! Padahal aku ingin membeli sebuah rumah mewah dan mobil untuk orang tuaku. Bagaimana ini?" Monolog Jieun yang sedang duduk di salah satu cafè.

Tiba-tiba Jieun menyeringai. Sudah bisa dipastikan pasti muncul ide jahat di otaknya.
Tanpa membuang waktu Jieun segera menuju ke kantor suaminya.

"Maaf Nyonya tapi Tuan Jeon sedang ada klien." Ucap Jenni saat Jieun datang.

"Beraninya kau menghentikan langkah Nyonya Jeon? Kau mau dipecat suamiku huh?" Tanya Jieun ketus membuat Jenni ingin mencakar wajah Jieun dan meludahi matanya.

Akhirnya Jenni hanya bisa diam dan kembali duduk. Toh percuma juga dia bicara dengan manusia non attitude semacam Jieun, sungguh sangat berbeda dengan mantan bosnya itu.

"Sayang~~~" rengek Jieun saat masuk ke ruangan Jungkook menyita atensi Jungkook dan sang klien.

"Maafkan saya Tuan. Sepertinya saya harus permisi sebentar." Ucap Jungkook.

"Tidak perlu, Tuan Jeon. Sepertinya istri anda lebih membutuhkan anda. Lebih baik saya yang undur diri dan tentang kerja sama kita sepertinya akan saya pertimbangkan ulang. Saya tidak suka ketidakprofesionalan. Permisi."

Jungkook membanting pintu ruangannya setelah mengantar sang klien sampai lift.

"Sial! Jieun bisakah kau paham jika ini masih jam kerja? Tidak seharusnya kau masuk kedalam ruanganku tanpa seijinku." Geram Jungkook.

"Aku istrimu, Kook. Aku tidak perlu lagi menelfonmu sebelum kesini." Jawab Jieun santai.

"Tapi aku sedang ada klien. Kau membuat kerja sama kami batal."

"Jadi kau mementingkan klien daripada aku?"

Jungkook frustasi. Dia baru saja kehilangan investor terbesarnya dan Jieun justru merajuk di saat yang tidak tepat. Padahal dulu Taehyung sama sekali tidak pernah selancang ini.

Ah----kenapa harus membandingkan dengan Taehyung? Lagipula Jieun terlalu jauh jika di bandingkan dengan Taehyung. Jieun bahkan tidak becus menyiapkan kebutuhan pribadi Jungkook. Bukannya menyiapkan makanan saat Jungkook akan berangkat kerja dan pulang kerja justru Jieun menyodorkan tagihan kartu kredit. Jungkook tidak boleh menyesal karena ini pilihannya sendiri.

"Sudahlah. Jadi kau ingin apa?" Tanya Jungkook to do point.

Jieun mengembangkan senyumnya lalu duduk di pangkuan Jungkook.

"Sayang...apa kau tidak ingin membalikkan kepemilikan Jeon Group menjadi namamu?" Tanya Jieun.

"Kelak juga akhirnya menjadi milikku. Aku adalah anak tunggal." Jawab Jungkook.

Jieun terdiam sebentar lalu setelahnya menyeringai.



🥂🥂🥂

Seokjin mengusap-usap punggung Jimin yang bergetar. Hari ini Jimin sengaja menghubungi para sahabatnya, dia butuh tempat mencurahkan perasaannya saat ini.

"Apa kau mencintai Yoongi Oppa?" Tanya Taehyung yang melihat iba sahabatnya yang kini sedang terisak dipelukan seokjin.

"A-aku tidak tau----hiks." Jawab Jimin yang makin terisak.

LOVE, SEX & MONEY (KOOKTAE/KOOKV) ENDWhere stories live. Discover now