1 "pertemuan"

117 25 9
                                    

kala itu hari senin, awal yang membuat malas sekaligus musim semi baru bagi filiya di masa SMP nya.

pagi ini filiya berangkat kesiangan, datang mepet dengan jam mulai nya upacara, kira kira 10 menit sebelum upacara.

bagi filiya itu cukup kesiangan karena dia harus terburu buru berlari dari kelasnya menaruh tas lalu kembali ke lapangan dan berbaris.

waktu filiya datang saja murid murid yang lain sudah mulai berbaris di lapangan, jadinya ia panik berlari.

saking paniknya sampai terjatuh, di lapangan tempat upacara yang sudah ada beberapa murid berbaris.

malu maluin aja, baru juga ini awal semester.

habis itu filiya bangkit dengan wajah tidak berdosa nya, lalu kembali berlari ke kelas.

dasar engga ada rasa kapok kapoknya.

sesampainya di dalam kelas filiya langsung menghempaskan tasnya lalu dengan cepat mencari topinya di dalam tas.

"santai fi, buru buru amat mana tumben telat lagi" ucap kezia teman sebangkunya, sambil memainkan ponselnya

filiya menghembuskan nafasnya panjang. "tau ga? tadi gue udah datang mepet terus pas buru buru lari malah jatoh di tengah lapangan" cerita filiya degan raut wajah malu

"untung gue engga ada dia situ" saut kezia sambil menahan tawa

"tega ya lo sama temen sendiri" murung filiya  sambil memakai topinya

"rajin amat udah pake topinya di kelas"

"oh iya jelas" ucap filiya bangga

"dih" kezia mendelik

sekarang sampai lah mereka berdua di lapangan, dan sudah berbaris rapi menunggu upacara yang sebentar lagi dimulai.

"mana topi lo? santai banget mau di mulai juga" tanya filiya kepada kezia yang sampai di lapangan pun belum memakai topinya

"hm? eh iya lupa bawa gue" jawab kezia santai

"hah kok ga panik sih lo?" filiya terkejut

"gue kan tinggi jadi di belakang ini" lihatlah sekarang kezia dengan wajah sombong nya bisa bisanya bicara santai begitu

"kalau lo ketauan guru terus di hukum, awas aja ngajak gue" ancam filiya karena kezia di belakang nya

"santai teman"

***

"masing masing pemimpin pasukan menyiapkan pasukan nya"

filiya menguap sebentar lalu mengerjakan matanya.

"hah?" filiya melongo

"kenapa sih lo cengo gitu" bisik kezia di belakangnya

"itu zi absjnssv mirip idola gue ya gasi?" filiya menepuk nepuk tangan kezia heboh sambil terus memerhatikan pemimpin pasukan barisan nya

"apasih lo heboh banget, mana sih emangnya?" kezia mulai mencari yang di maksud filiya

"ituu yang di depan barisan kitaa" ucap filiya sumringah

"lah? iya ya mirip" kezia pun kaget karena wajah pemimpin pasukan itu memang mirip dengan idola filiya

filiya masih terus menatapnya dengan intens, seketika ia tidak mengantuk lagi.

"udah kali natap nya sampe serius gitu, nanti lo naksir" kezia memperingatkan

"mana ada naksir, gue kan naksir nya idola guee"

"terserah"

"kelas mana ya dia?" ucap filiya tak sadar

"nah kan lo penasaran, hati hati lho nanti takut beneran" ucap Kezia

"gak lah" kukuh filiya

"ngobrol terus yang belakang?"

tubuh filiya dan kezia mematung mendengar suara itu di belakang nya, mereka sontak menoleh dan mendapati guru yang berjaga di balakang sedang tersenyum namun aura nya mencekam.

"hehe ibu, engga kok kita ngobrol sebentar doang" filiya menyengir gugup

sedangkan kezia hanya diam saja.

"engga usah alasan kalian, dari tadi saya perhatikan"

"ini lagi engga pake topi, ngobrol lagi di belakang, di kira engga ketauan gitu?" ucap guru itu kepada kezia

kezia menggaruk tengkuk nya yang tak gatal "ketinggalan bu" ucapnya watados

"selesai upacara jangan ke kelas dulu ya, mau saya hukum kalian di sini"

filiya dan kezia hanya terdiam meratapi nasib mereka yang sial di hari senin ini.

"gini amat deh udah panas, di hukum lagi" filiya berceloteh sambil menyapu lapangan

"mau gimana lagi" ucap kezia datar

filiya mendelik kearah nya.

"kalau engga sambil di awasi pasti gue udah kabur" ungkap kezia

filiya melihat kearah ujung lapangan di mana guru itu berada sambil memerhatikan mereka dengan minum air dingin, 'so fun kah begitu bu' suara filiya dalam hati

"iya lah siapa juga yang mau di hukum sambil panas panasan gini"

"mana di kelas pasti jamkos mapel pertama tuh, harusnya gue tidur di kelas nih" lanjut filiya

"gue juga harus naikin level" sahut Kezia

"game aja terus" sindir filiya

°°°

"hahh lumayan ya selapangan ini kita sapu, kurang rajin apa sih kita" ucap filiya tersenyum lelah setelah hukuman nya selesai

"yang telat engga usah bilang kaya gitu" sindir filiya

"mwhehe"

tiba tiba filiya melotot sambil ke pinggir lapangan dengan terburu buru, ia menutup wajahnya dengan di halangi oleh sapu yang ia pegang.

"kenapa sih fi? kaya liat apa aja" kezia heran apa yang di liat oleh filiya

"suttt gue lagi sembunyi ceritanya"

"sembunyi kok masih keliatan gitu?" heran Kezia

"itu tuhh ada cowo yang kata gue tadiii" bisik bisik filiya

"ohh yang kata lo tadi yaa??" Kezia sengaja mengencangkan suaranya agar cowo itu mendengarnya dari sebrang lapangan

filiya kembali melotot "jangan keras keras ah lo mah nanti dia nengok kesini" filiya panik

"hah dia udah ngeliat kok kesini" ucap Kezia

"HAH?" filiya kembali melihat ke depan, dan benar saja pandangan mereka bertemu

"duhh" tubuh filiya merosot kebawah sambil menutupi wajahnya, menahan malu

"yah salting dia" ucap kezia terkekeh 

filiya pun semakin penasaran kepada cowo itu, ia pun semakin bersemangat mencari tau tentang nya.

mungkin saja mencari tahu tentang dia adalah aktivitas baru bagi filiya.

Girlstalker Where stories live. Discover now