P R O L O G

8K 441 2
                                    

•.•.•

“Untuk apa ada pertemuan kalau di akhiri dengan perpisahan?”

•.•.•

Derasnya air hujan membuat seorang gadis berambut hitam sebahu itu  tertegun.

Pandangan gadis itu menatap lurus, hujan deras membasahi kota Seoul sore itu. Ia menghela nafas, menyenderkan tubuh pada dinding ruko. Tangan kirinya terangkat, matanya pun teralih melihat jam tangan yang melingkar dengan indah disana. Ia menghembuskan nafas. Sudah hampir setengah jam dirinya berdiri disini.

Di perjalanan pulang sekolahnya, langit memang sudah mendung. Menandakan sebentar lagi akan hujan. Tapi gadis itu tetap saja berjalan dengan santai tanpa ada niatan berlari untuk sampai rumah. Karena ia kira, hanya mendung saja takkan sampai hujan. Tapi perkiraan nya salah. Saat baru saja ia berada di pertengahan jalan, gerimis turun dengan perlahan. Ia tersentak, buru-buru berteduh di sebuah ruko kosong yang tak terpakai. Dan sekarang, hujan semakin deras.

Baju seragamnya sedikit basah di bagian bahu serta lengan, tas ransel nya pun basah. Gadis itu berdecak. Ia menengok kanan-kiri mencari bala bantuan yang mungkin saja dapat mengantarnya pulang memakai mobil.

Mata gadis sedikit menyipit, memfokuskan pandangan nya pada seorang laki-laki yang tengah terduduk seraya menunduk memainkan ponsel di teras ruko seberang sana. Senyuman simpul terbit di bibir gadis itu. Dengan langkah cepat, ia menghampiri laki-laki itu.

Merasa ada yang melangkah mendekatinya, laki-laki itu menoleh. Sedikit mengerjap melihat gadis cantik dengan rambut hitam sebahu menghampirinya. Keduanya saling bertatapan, memandang wajah satu sama lain. Kemudian pandangan laki-laki itu turun ke bawah, ke seragam yang di pakai gadis itu. Dia mengernyit, mereka berdua satu sekolah. Tapi kenapa dia merasa baru kali ini melihat gadis di depan nya itu.

"Ehm." suara deheman pelan keluar dari bibir gadis di depannya itu. Dengan cepat dia menaikkan kembali pandangannya pada sang gadis. "sorry, gue ganggu ya?" tanya gadis itu dengan tangan menyelipkan helai rambutnya ke belakang telinga.

Laki-laki itu menggeleng pelan, "lo gak ganggu," jawabnya dengan apa adanya. Gadis berambut hitam itu tersenyum lebar, kemudian menatap laki-laki itu dengan pandangan berbinar. "Gue boleh minta tolong?"

"Apa?"

"Anterin gue pulang bisa gak?"

Laki-laki itu sedikit menaikkan alisnya, memandang secara seksama wajah gadis itu. "Kita belum saling kenal, tapi lo udah minta gua buat nganterin lo pulang," cibir laki-laki itu.

Gadis di depannya menghela nafas, "ups, sorry. Lupa," sahutnya. "kenalin nama gue Kim Jennie, lo bisa manggil gue apa aja. Tapi jangan manggil gue sayang, soalnya gue gak kenal lo," katanya memperkenalkan diri seraya mengulurkan tangan kanannya.

Laki-laki itu ber'oh' ria. Kemudian berdiri, menatap gadis itu yang sedikit pendek darinya. "kenalin nama gua Kim Taehyung, lo jangan manggil gua apa-apa." balasnya dengan tangan kanan menerima uluran tangan gadis itu.

Kedua tangan itu saling berjabat, kemudian terlepas setelah beberapa detik kemudian. Jennie merapatkan bibir, tapi kemudian terkekeh dengan pandangan menatap laki-laki di depannya itu. "Jangan manggil lo apa-apa? Terus gue harus manggil lo kayak gimana?" tanya nya dengan bingung, tapi kemudian terkekeh lagi.

"Cukup panggil gua, Tae."


•.•.•

T A A N A A K I M M
Present®


#Author Note

republish ya gaes, mungkin ada yang kangen sama cerita ini, maaf karena sempet ngeunpub.

sehat selalu dan bahagia terus kalian.

❤❤❤.

THANK YOU, TAE! Where stories live. Discover now