I. Prolog

287 31 13
                                    

ɧศ℘℘ყ гεศɖıŋɢ!

12 november 1997, lahirlah seorang anak. Seorang anak yang kelak akan menyelamatkan dunia. Anak ini tidak tahu bahwa takdir telah menantinya. Suatu saat nanti, semua orang akan menghadapi Takdir mereka masing-masing. Tapi anak ini berbeda. Dia akan menghadapi takdir yang jauh lebih menakjubkan daripada kebanyakan orang.

Keluarga itu tinggal pada kompleks perumahan yang tidak terlalu besar. Pohon-pohon ditanam di sepanjang pinggir jalan kompleks tersebut.

Rumah mereka kecil tapi nyaman ditinggali. Kira-kira sama seperti rumah lainnya, hanya saja lebih asri karena halamannya memiliki kolam ikan kecil dan di penuhi berbagai jenis bunga yang tersusun rapi. Mulai dari mawar, lavender, dan Lily mengapung di kolam tersebut.

Saat keluar dari rumah sakit, Kedua orangtua anak tersebut terlihat sangat kelelahan sekaligus bahagia. Entah bisa disebut apa perasaan mereka (mungkin happy-tired, lelah bahagia). Mereka sudah dalam perjalanan pulang dari rumah sakit dengan mobil SUV hitam mereka pada sore harinya.

"Tinggal 4 kilometer lagi baru kita bisa beristirahat," kata sang ayah yang menyetir sambil tersenyum-senyum sendiri.

Sang ibu juga hanya bisa tersenyum sampai mereka melawati sebuah taman yang sangat luas yang ditutup oleh pemerintah. "Kira-kira kenapa mereka menutup taman seluas itu ya, Andy?" Tanyanya.

Kemudian sang ayah menjawab, "Berapa kali kubilang. Namaku Andi, bukan Andy. Penyebutannya yang beda akan membuat nama menjadi berbeda juga."

"Terserah."

"Pertanyaanku yang tadi belum dijawab lho, Andi,"

Sang ayah bukannya menjawab, tapi malah balik bertanya, "Bukannya kamu yang sudah lama tinggal disini Elly? Tidak kah kau tahu cerita tentang taman tersebut setelah bertahun-tahun tinggal disini?"

Sambil memperbaiki posisi tidur sang anak, sang ibu menjawab, "Tapi kan ndak selalu orang dalam sebuah negeri mengetahui segala sesuatu tentang negeri itu!"

Sang ayah tertawa, lalu menjawab, "Kata mereka taman ini taman keramat. Siapa yang masuk maka akan terhisap oleh aliran waktu. Entah dia terhisap ke masa depan ataupun masa lalu."

Sang ibu semakin heran, "Masa sih? Kok kamu bisa tahu cerita aneh kayak gitu? Kamu tahu dari mana?"

Tapi sang ayah malah tertawa lagi dan menjawab, "Banyak orang lebih mengetahui informasi pada negeri orang lain daripada negeri mereka sendiri."

Sang ibu memasang ekspresi cemberut yang lebih nampak seperti ekspresi merajuk, tapi tentu saja dia tak serius.

Akhirnya sang ayah menjawab lagi, "Yang jelas aku dapet cerita itu dari orang-orang melalui proses tanya jawab dan riset yang panjang. Aku jelas tidak akan membuat cerita yang tidak masuk akal seperti itu. Kalau aku yang membuat cerita, aku akan mengatakan bahwa taman itu masih terkena dampak radiasi nuklir dari PLTN yang dulu katanya dibangun di dekat sini,"

Satu hal yang pasti, sang istri rupanya tersinggung.

"Aku paling ndak suka kalo kamu jawabnya serba panjang begitu." Dan akhirnya pembicaraan dialihkan.

Pada malam harinya, langit cerah berbintang. Udara pada malam itu sejuk dan segar. Bulan purnama terlihat berada jauh diatas langit sana, berkilau lebih terang dari biasanya.

Suasananya yang tenang ini pasti bisa membuat seorang yang insomnia berat tertidur. Suasana begitu tenang sampai tidak ada orang yang menyadari bahwa ada orang asing berkerudung masuk pada halaman depan rumah sang anak. (Walaupun memang mereka tidak menyadarinya karena tidur)

kedua orang tua sang anak sedang tidur bersamanya di dalam satu kamar yang sama. Hanya saja anak itu tidur di keranjang bayi sedangkan kedua orang tuanya di kasur yang berbeda. Kemudian masuklah seseorang, seseorang berkerudung putih seputih mutiara dan berhiaskan potongan-potongan lapiz atau sapphire kedalam kamar mereka. Rupanya orang asing di halaman tadi. Si anak tidak menyadari bahwa orang itu mendekatinya.

Orang itu berdiri di depan sang anak, tidak mempedulikan orangtuanya. Dia mengulurkan tangannya ke dahi anak itu, kemudian merapalkan sesuatu. Telapak tangannya berpendar biru kira-kira 15 detik dan akhirnya padam. Entah apa yang terjadi, orang itu berjalan perlahan menjauhi si anak, asap putih mulai menyelubungi tubuhnya, kemudian dia tiba-tiba lenyap

Saat itulah semuanya dimulai

The Beacon LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang