chap : 4

6.6K 372 33
                                    

" Tuan Taeyong mengalami Post-traumatic stress disorder "

Chapter 4.
Jangan lupa vote dan comment.
Terima kasih.

Saat ini Jaehyun sedang menemui dokter di ruangannya. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada Taeyong

" Apa maksud dokter? "

" Hal ini biasa terjadi ketika pasien mengalami trauma. Entah tentang kematian yang mendadak atau hal hal lainya yang menyebabkan trauma bagi pasien. Sepertinya Tn.Taeyong sangat trauma dengan keadaan yang baru saja menimpanya, dia menyalahkan dirinya sendiri dalam kejadian ini. Rasa sayang yang begitu besar kepada anaknya serta rasa shock karena keguguran yang menimpanya berpengaruh besar pada kondisi psikisnya saat ini. Ia menganggap dirinya yang telah menyakiti anaknya dan telah membunuh anaknya. " (Fix ngawur)

" Dokter tidak salah kan. Kau pasti salah memeriksa Taeyong " Jaehyun mulai tersulut emosinya mendengar apa yang telah dokter di depannya bicarakan.

" Sayang nya tidak Tuan Jaehyun. Kondisi seperti ini cukup sering terjadi kondisi nya sama dengan yang Tuan Taeyong alami, mati rasa, emosinya tidak dapat ditahan . Saya juga sudah memeriksa nya secara medis dan hasilnya positif. "

" Apakah bisa sembuh? " air mata sudah mengalir di pipi Jaehyun.
Jujur saja hati Jaehyun hancur mendengar penjelasan dokter di depannya. Ia ingin menyangkal. Taeyong nya tidak mungkin mengalami hal tersebut. Tetapi semua yang terjadi baru saja cukup memberikan jawaban atas keraguannya.

" Kebanyakan bahkan hampir semua pasien bisa sembuh, hanya saja butuh waktu yang cukup lama. Dan juga harus dengan perawatan intensif di rumah sakit "

" Maksud dokter dengan perawatan intensif di rumah sakit? "

" Iya, Tuan Taeyong harus di rawat di rumah sakit. Ini tidak sama dengan depresi yang mungkin memang lebih membutuhkan dukungan dari keluarga. Tapi ini berbeda, ia harus mendapat kan perawatan dari dokter serta psikolog untuk menghilangkan traumanya. "

" Apakah memang benar benar tidak bisa saya rawat dirumah saja?" Balas Jaehyun lemah.

" Mohon maaf Tuan Jaehyun tapi hal tersebut tidak saya anjurkan. Anda sudah tau kan dengan apa yang baru saja Tuan Taeyong lakukan terhadap anak anda. Ia tidak bisa menahan emosinya ketika melihat sesuatu yang menjadi penyebab nya mengalami trauma. Hal tersebut bukan atas kemauan nya, hanya saja ia memang tidak bisa mengontrol perasaan dan emosinya. Akan bahaya jika dia di rawat dirumah. Dan lagi hal tersebut tidak akan membantu kesembuhan nya. Tuan Taeyong memang benar benar butuh perawatan di rumah sakit. "

" Baik dok terima kasih".

.

.

.
.

Jaehyun membuka pintu ruangan Taeyong, Taeyong terlihat berbaring di ranjangnya dengan kedua tangannya di borgol di kepala ranjang, pandangan nya kosong, dan bibir semerah cherry yang terlihat mengelupas di beberapa bagian tersebut tak henti hentinya mengucapkan kata "Mark anakku". Di samping ranjang Taeyong nampak ibu mertuanya yang menangis.
Sedangkan di sofa ada Doyoung yang memangku Mark.

Lutut Jaehyun terasa melemas melihat pemandangan tersebut. Melihat Kekasih hatinya seseorang yang paling berharga di hidupnya terbaring lemah dengan borgol di kedua tangannya. Jaehyun merasa Taeyongnya tidak pantas mendapat perlakuan itu, Taeyong tidak gila, dia juga tidak akan menyakiti siapapun.

" Siapa yang melakukan ini pada Taeyong hahh?" Terdengar suara Jaehyun bergetar, airmata sudah berkumpul di kedua pelupuk matanya.

"Naakk" Yoona, ibu Taeyong tidak bisa berkata apapun tetapi airmata semakin deras mengalir dipipinya, Yoona tau bagaimana perasaan menantu yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri ini.

" Eomma, kenapa tangan Taeyong hah, kenapa mereka memperlakukan Taeyong seperti ini?" Jaehyun sudah tidak bisa lagi menahan air matanya. Mereka berbondong bondong keluar mengaliri pipi nya.

Yoona tidak bisa menjawab apapun, ia hanya memeluk Jaehyun erat, bukan hanya Jaehyun yang hancur ia sebagai ibu yang melahirkan Taeyong tentu juga sangat hancur melihat kondisi anaknya saat ini.

Jaehyun segera membalas pelukan Yoona tak kalah erat. Mereka masing masing membutuhkan sandaran atas kejadian ini.

" Eomma, Taeyong tidak bisa di rawat dirumah. Dokter mengatakan jika Taeyong harus dirawat secara intensif oleh dokter psikolog. Jadi Taeyong harus berada di rumah sakit" Jaehyun menyampaikan apa yang ia bicarakan bersama dokter.

Yoona melepaskan pelukan nya dari Jaehyun. Tiba tiba tubuhnya merosot ke lantai.

"Eomma" pekik Doyoung.

Jaehyun segera menahan Yoona dan membawanya duduk di sofa.

" Kenapa Jaehyun, kenapaaa? Apa salah anakku . Kenapa dia harus mengalami semua ini?"

" Eomma, jangan seperti ini. Jika eomma seperti ini siapa yang akan menguatkan Taeyong? " Ujar Doyoung sambil mengusap airmatanya.

Sementara Jaehyun hanya terdiam memandang Taeyong, dadanya terasa sesak.

.

.

.

Saat ini Jaehyun, Taeyong dan kedua orang tua Taeyong serta Doyoung dan Mark sedang berada di sebuah rumah sakit atau tempat rehabilitasi.
Mereka berada di ruang dokter Seo Johnny.

Tempat Ini bukan rumah sakit jiwa tetapi tempat rehabilitasi bagi pasien pasien yang masih bisa di sembuhkan.
Tempat ini di dirikan oleh dokter Seo Johnny dan di bantu oleh beberapa dokter lain serta beberapa perawat. Sebenarnya Dokter Johnny merupakan seorang dokter di Seoul hospital, sampai sekarang pun ia masih bekerja di sana tetapi
Dokter Johnny dan istrinya mendirikan tempat ini untuk membantu orang orang yang mengalami gangguan mentalnya mereka ingin menyembuhkan orang orang tersebut. Bahkan mereka membangun tempat ini terletak tepat di samping rumahnya, agar kapanpun bisa meluangkan waktu untuk merawat pasien pasien nya.

Tempatnya tidak terlalu besar tetapi sudah tidak dapat di ragukan lagi track recordnya. Karena sudah banyak yang berhasil di sembuhkan.

" Oh jadi PTSD , sudah ada beberapa kasus di sini yang mengalami nya Tn Jung. Dan syukurlah mereka berhasil sembuh. Tetapi waktunya  sedikit lebih lama. Apalagi jika kasusnya seperti Tn.Taeyong. Rasa sayangnya terhadap anaknya terlalu besar."

" Iya dok. Tapi saya mohon tolong sembuhkan istri saya." Balas Jaehyun

" Tentu, saya akan berusaha untuk menyembuhkan nya".

Ceklek

Muncul lelaki berperawakan kecil memakai baju perawat dari balik pintu.

" Loh kaliaan?" Sahut lelaki tersebut.

" Sayang, kau mengenal mereka? " Dokter Johnny menatap heran istrinya yang nampaknya kenal dengan keluarga Taeyong.

" Taeyong? Benarkan ini Taeyong? " Bukannya menjawab lelaki tersebut yang bernama Ten malah menanyakan nama pasien baru Johnny.

" Kamu Ten kan ?" Tanya Doyoung.

" Ah iya perkenalkan ini Ten istriku" sahut Johnny.

" Ah begitu, Ten ini yang menolong Taeyong dan Mark ketika kecelakaan " jelas Doyoung.

" Ada apa dengan Taeyong? Dia kenapa? " Tanya Ten.

" Seperti yang kau lihat Taeyong mengalami PTSD akibat kejadian tersebut"

" Aku minta tolong padamu, tolong sembuhkan istriku." Sahut Jaehyun

" Pasti, aku akan berusaha untuk menyembuhkan nya. Meskipun aku belum sempat mengenalnya entah kenapa aku merasa sudah sangat dekat dengannya. Kalian tidak perlu khawatir Taeyong pasti sembuh" balas Ten memandang Taeyong iba.



TBC

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 11, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Crazy For Love (JAEYONG)Where stories live. Discover now