Ineffable

5.7K 495 178
                                    


in·ef·fa·ble
/inˈefəb(ə)l/

adj.
too great or extreme to be expressed or described in words.









Let me tell you a story between Apollo's light, Hyacinth's vivid colours and an ineffable love between them.









"He whom the gods love dies young"
- Menander


•••••


Sepertinya Eros tak melakukan tugasnya dengan baik. Ia menembakkan anak panahnya kepada semua manusia agar mereka dapat saling jatuh cinta, bahkan tak sedikit dewa yang mengandalkan anak panah Eros hanya untuk mendapatkan hati manusia pujaan mereka.

Namun itu tak berjalan mulus ketika Jaemin- Sang Apollo sengaja memicu amarah Eros. Dewa yang dikenal jail dan kekanakan tersebut malah menembakkan anak panahnya kepada Jaemin ketika ia tak sengaja bertemu pandang dengan nymph.

Sebut saja nymph itu bernama Daphne. Belum sempat Jaemin mengobrol dengannya, nymph itu malah kabur melihat Jaemin. Bahkan ketika ia tahu bahwa Jaemin adalah seorang dewa, ia malah meminta tolong kepada Dewi Gaia untuk mengubah wujudnya yang malangnya ia malah menjadi sebatang pohon yang cantik.

Itu hanya satu dari banyaknya kegagalan cinta yang dialami oleh sang Apollo. Masih ada banyak kejadian yang membuat Jaemin patah hati bahkan sampai menghilangkan nyawa salah satu dari mereka.

Sebagai Dewa yang digambarkan sebagai pemuda tampan dengan banyak bakat, bukankah ia semakin mudah mendapatkan seorang yang terkasih?

Sebagai Dewa yang digambarkan sebagai pemuda tampan dengan banyak bakat, bukankah ia semakin mudah mendapatkan seorang yang terkasih?

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Seorang pemuda tengah duduk sendirian tepat di tepi sungai Eurotas. Ia meringkuk disana dengan tangan mungilnya yang bermain-main dengan air jernih tersebut.

"Ah Tuan Hyacinthus, kami telah mencari anda kemana-mana"

Sang Hyacinthus itu menoleh. Kedua obsidian itu nampak redup dari biasanya. Tanpa mengindahkan kedua orang yang memakai baju zirah yang menjadi bukti identitas mereka, pemuda itu kembali mengalihkan atensinya pada tirta bening yang sedari tadi menjadi objek ketertarikannya.

"Apa ayah dan ibu mencariku?"

"Benar, Tuan. Kami harap, kali ini anda kembali ke istana"

Pangeran Sparta itu hanya menghela nafasnya. Lagi-lagi ia harus menuruti keinginan Raja dan Ratu tersebut. Lagi-lagi ia harus menuruti sesuatu yang tak ia kehendaki. Ia muak dengan hal tersebut.

"Bilang pada Raja dan Ratu kalian bahwa anaknya akan pulang saat sang candra menampakkan dirinya"

Ujarnya sembari bangkit untuk meninggalkan kedua penjaga tersebut.

Two EyesМесто, где живут истории. Откройте их для себя