Chapter 2: Dare

9K 943 251
                                    

Golden Boy. Bukan tanpa sebab Donghyuck dipanggil dengan julukan itu.

Dia tampan, meski sebenarnya mendekati manis cantik ketimbang tampan. Tapi Donghyuck benci dikatai manis apalagi cantik. Jadi sebut saja dia tampan, ganteng, handsome atau apalah.

Dia kaya. Banget malah.

Dia pintar. Secara akademis mau pun di luar itu. Nilai ujiannya di atas rata-rata. Dia bintangnya olahraga.

Tapi manusia itu tidak sempurna. Tidak kukatakan.

Karena sifat dan sikap pria 21 tahun itu amat sangat berkebalikan. Playboy akut, mesum, sombong, pilih-pilih kalau bergaul, mulutnya kasar dan cuek pada sekitar.

•••

Seminggu setelah Yeojin ditemukan pingsan dan dijemput Jaemin, Donghyuck merasa baik-baik saja. Tak ada yang terjadi padanya seperti apa kata si Lebay Hyunjin.

Padahal Hyunjin sudah mewanti-wanti agar Donghyuck jangan lewat di jalan sepi atau baca do'a kalau menyetir sendiri. Jaemin itu kadang serupa hantu. Datang tak dijemput, pulang tak diantar.

Dan Donghyuck cuma tertawa-tawa mendengarnya. Donghyuck itu pandai beladiri. Jadi, apa yang harus ia takuti?

Donghyuck melirik arlojinya sendiri. Pukul 06.40 petang. Ia baru saja selesai dengan tugasnya dan hendak pulang. Namun langkahnya dihadang oleh seorang adik tingkat.

"Permisi, sunbae! Kau dipanggil ke ruang kesehatan. Petugas Jung ingin bertemu."

Donghyuck mengangguk singkat.

Tumben sekali ia dipanggil ke sana.

Apa ini soal kebiasaannya bercinta di sana? Well... semua orang juga tahu, jika Lee Donghyuck sudah menggiring gadis ke ruangan itu maka tidak akan bisa dimasuki hingga sekian jam. Ia sedang bekerja keras di dalamnya.

Suasana kampus agak sepi. Gerimis sudah mulai terasa. Donghyuck mempercepat langkahnya dan memasuki ruang kesehatan dengan perlahan.

"Petugas Jung? Jung Ilhoon?"

Donghyuck terus memanggilnya. Namun hening. Ia mulai kesal, tak mungkin si adik tingkat tadi mengerjainya bukan?

Donghyuck kembali meraih kenop pintu untuk keluar. Shit! Kenapa tak bisa dibuka?

Donghyuck menggerakkan dengan kasar namun tetap tak bisa dibuka. Perasaannya jadi tak enak. Kok bulu kuduknya merinding ya?

"Lee Donghyuck."

Suara berat dan dalam itu tiba-tiba menggema. Donghyuck membalikkan tubuhnya. Matanya merekam jelas sosok itu sudah berdiri hanya satu meter di belakangnya.

Pria tinggi dengan hoodie hitam dan jeans biru itu memandang Donghyuck dengan sedikit... lapar?

"Siapa kau?" tanya Donghyuck tak suka.

"Jaemin."

Deg!

Deg!

Deg!

Donghyuck ingat perkataan Hyunjin. Jika Jaemin ini datangnya memang serupa hantu. Buktinya sekarang kuduk Donghyuck meremang sendiri.

"Ada apa? Mau minta aku bertanggung jawab atas adikmu?" Donghyuck berucap dengan pongahnya.

Jaemin menggeleng pelan.

Ia maju mendekati Donghyuck hingga jarak mereka dekat sekali. Donghyuck memundurkan langkahnya, tak bisa. Di belakangnya tak ada ruang lagi untuk menghindar. Tiba-tiba kedua tangan Jaemin ia letakkan di pintu belakangnya Donghyuck, mengungkung pemuda cantik itu.

Fight or Fuck! || Jaemhyuck-ON HOLDWhere stories live. Discover now