Manusia Bodoh

218 14 1
                                    

"Nuna, ini pasport dan visamu sudah selesai. Selamat bersenang-senang besok di Eropa.." Taehyung menyerahkan pasport dan visaku yang sudah jadi, aku hampir lupa jika besok kami berdua berangkat ke Eropa untuk melakukan bulan madu

"Terimakasih Tae. Ah kenapa kau tidak ikut saja? Pasti seru jika kau ikut!" kataku sedikit merayu agar Taehyung ingin ikut

"Kau ini bagaimana nuna, tidak mungkin aku ikut berbulan madu bersama kalian! Jika kalian berdua sedang bermesraan lalu bagaimana denganku?" Taehyung memutar bola malas dan sedikit kesal lalu pergi meninggalkanku yang sedang duduk bersantai di teras belakang. Aku hanya terkekeh melihat tingkahnya yang kadang masih terlihat kekanak-kanakan itu.

"Yak, aku hanya menggodamu. Mengapa kau marah??" teriakku, namun Taehyung sudah menghilang.

Malam yang sangat indah, aku menatap langit yang begitu cerah karena bulan bersinar terang dan juga banyak bintang yang menghiasi langit gelap. Andai saja aku bisa menikmati malam indah seperti ini dengan orang yang aku cintai, dia menunjuk satu bintang dan mengibaratkan bahwa bintang itu adalah diriku.

"Kenapa kau masih bersantai disini? Apa kau sudah menyiapkan barang-barang untuk di bawa pergi besok?" Tuan Muda membuyarkan lamunanku, seketika aku langsung tidak mood dan pergi ke kamar untuk mempersiapkan perlengkapan untuk di bawa ke Eropa

Aku berjalan sambil menunjukkan wajah kesalku, namun saat aku berjalan di hadapannya tangan Tuan Muda menghentikan langkahku. Kedua tangannya mengarah ke wajahku, dan menarik kedua sudut bibirku ke atas dengan kedua ujung telunjuknya merubah bibirku yang tadinya cemberut menjadi seperti orang yang sedang tersenyum

"Aku benci melihat orang cemberut, bisa tidak jika di hadapanku kau selalu tersenyum dan setiap aku memintamu kau selalu melakukannya dengan tulus!!" ucap Tuan Muda lalu menurunkan kedua tangannya

Aku terpaksa memasang wajah tersenyum di hadapannya, malas sekali sebenarnya. Lalu aku segera pergi dari hadapannya.
Saat di kamar, aku memasukkan semua barang bawaan untuk beberapa hari di Eropa. 2 koper besar untuk 2 orang, lumayan banyak ternyata bawaan kami berdua.

"Hoooaamm,, selesai sudah. Badanku sakit semua beberapa hari tidur di lantai hanya dengan alas tidur yang tipis." kataku sambil meregangkan badan yang terasa kaku itu. Sebelum Tuan Muda masuk ke kamar aku menggunakan kesempatan baik ini untuk merebahkan diri di atas kasur empuknya

"Aiigooooo.... Nyaman sekali rasanya..." kataku sambil merentangkan kedua tangan, sepertinya seluruh sisi tempat tidur sedang aku kuasai, ah terserahlah yang penting aku bisa tidur sebelum Tuan Muda ke kamar.

*

"Yaakkk!! Heii bangun! Kita harus segera berangkat ke airport!!" Tuan Muda menggoyangkan tubuhku, seketika aku terbangun dan aku tersadar jika aku telah tidur di atas kasur nya, tapi mengapa dia tidak membangunkanku semalam ketika dia akan tidur??

"Maaf Tuan semalam aku tertidur setelah menyiapkan barang-barang" kataku dan langsung beranjak dari tempat tidur

"Aish, gara-gara kau aku harus tidur di sofa dan sekarang badanku sakit semua! Kenapa kau susah sekali di bangunkan??" Tuan Muda menggerutu kesal karena tidur di sofa

Rasakan itu, baru sehari saja sudah mengeluh. Aku yang sudah berhari-hari tidur disana bagaiman rasanya???

"Em, sama Tuan! Aku sudah beberapa hari tidur disana rasanya badanku seperti akan terlepas. Sebaiknya ganti saja sofa panjang, aku tidak keberatan jika harus tidur di sofa nantinya" kataku memberi usul

"Tidak perlu, aku tidak perduli jika tubuhmu akan terlepas atau bagaimana jika tidur disana. Itu kan urusanmu" ucap Tuan Muda seperti tak punya dosa, menyebalkan ingin rasanya aku menjambak rambutnya

Nikah PaksaWhere stories live. Discover now