Chapter 6

2.9K 169 0
                                    

"Tae ayo bangun, kita makan malam dulu habis itu minum obat" ucap Seokjin sambil mengguncangkan tubuh Taehyung

"eugh Hyung, jam berapa sekarang?" tanya Taehyung pelan

"sekarang hampir jam delapan, ayo makan hyung sudah membuat kan bubur untuk mu" ucap Seokjin dan membantu Taehyung untukj duduk

"hyung temani aku tidur ya?" pinta Taehyung karna ia masih merasa takut jika kejadian tadi siang terulang lagi

"iya, hyung temani kamu tidur. Sekarang minum obat dulu habis itu kau bisa istirahat lagi" ucap Seokjin dan dibalas anggukan oleh Taehyung

Taehyung pun meminum obat nya dan kembali istirahat

"jaljayo saeng, semoga mimpi idah dan cepat sembuh, hyung menyayangi mu" ucap Seokjin sebelum menutup matanya

.
.
.
.

Ke esokan hari nya Taehyung masih nampak lemas

"Tae kau  tidak usah sekolah dulu ya" ucap Seokjin ketika ia sedang memberi sarapan kepada Taehyung

"iya hyung" jawab Taehyung

"oh ya hyung, apa hari ini hyung akan kuliah?" tanya Taehyung

"iya hari ini hyung akan kuliah tapi hanya sampai siang. Tak apa kan kau sendirian di rumah?" tanya Seokjin ragu

"tidak apa apa hyung" jawab Taehyung

"ya sudah hyung berangkat sekarang, kau jaga diri baik-baik di rumah" ucap Seokjin dan di jawab anggukan oleh Taehyung

Seokjin pun keluar dari kamar Teahyung setelah berpamitan dengan sang adik

.
.
.

Pyar

Taehyung pun terbangun dari tidurnya karna sebuah suara benda pecah mengagetkannya

"suara apa itu?" tanya Taehyung entah pada siapa

Taehyung pun keluar dari kamar nya untuk mencari sumber suara. Ketika sudah sampai di ruang keluarga Taehyung melihat ada salah satu jendela di ruangan itu yang pecah

"kenapa jendela ini bisa pecah?" monolog Taehyung

Taehyung pun mengedarkan pandangannya dan dapat ia lihat ada sebuah batu yang di gulung oleh kertas. Taehyung pun mengambil surat itu dan membacanya

Jaga nyawa
Keluarga mu
Taehyung!!!

Tak....

Tak....

Tak....

Suara orang yang sedang melempari batu kecil ke jendela depan rumah Taehyung. Tanpa menunggu apapun lagi Taehyung pun langsung berlari ke kamarnya dan mengunci pintu kamar

Tok

Tok

Tok

"ARGGG, PERGI KAU JANGAN GANGGU KELUARGA KU" teriak Taehyung dari dalam kamar

"Tae, ini hyung kau kenapa saeng. Buka pintunya" ucap Seokjin khawatir mendengar teriakan adiknya dari dalam

Cklek

Taehyung pun langsung memeluk tubuh hyungnya dan menangis

"h-hyung" ucap Taehyung dengan nada sedikit bergetar

"hei Tae kenapa? Ada apa?" tanya Seokjin

"hyung jangan pergi, aku takut" ucap Taehyung dalam pelukan sang hyung

"iya, tapi kenapa kau menangis?" tanya Seokjin sekali lagi

"hyung tadi ada yang melempar batu ke jendela kita dan jendelanya pecah terus batu itu digulung oleh kertas yang isinya sebuah surat" jelas Taehyung

"oke, sekarang kertas itu ada di mana?hyung ingin melihatnya" tanya Seokjin

"suratnya ada di dekat jendela hyung, tadi aku langsung melemparnya ketika mendengar suara seseorang yang melempar kerikil ke jendelan depan rumah kita" jelas Taehyung

Seokjin dan Taehyung pun pergi ke bawah lebih tepatnya ke jendela yang Taehyung maksud tadi

Ketika sampai di dekat jendela itu Seokjin pun langsung membacanya

Deg

Seokjin pun terkejut bukan main ketika melihat isi surat tersebut

"tenang Tae ada hyung disi, kau tak perlu takut" ucap Seokjin mencoba menenangkan sang adik

"ya sudah sekarang kau istirahat lagi di kamar, lihat muka kamu masih terlihat pucat" pinta Seokjin dan dibalas anggukan oleh Taehyung

.
.
.

Besoknya keadaan sudah kembali seperti biasa lagi, Taehyung pun sudah mulai sekolah lagi

"hyung eomma dan appa kapan pulang?" tanya Taehyung

"eomma dan appa akan pulang enam hari lagi tae, memangnya ada apa?" tanya Seokjin

"tidak, aku hanya rindu mereka saja hyung" jawab Taehyung dan Seokjin pun hanya ber 'oh' ria

"ya sudah ayo berangkat Tae nanti keburu siang" ujar Seokjin

"ne hyung" jawab Taehyung
.
.
.

Tbc






You Are My Best Brother [Taejin] - [END]Where stories live. Discover now