Chapter 2

170 28 2
                                    

Danendra Christopher Cornelius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danendra Christopher Cornelius

:::

"Tuan Grand Duke."

"Arabelle, sudah kukatakan untuk memanggil Ayah, bukan?"

Bagaimana aku bisa memanggil seseorang yang bukan ayahku dengan sebutan seperti itu?!

Senyum kikuk Christina mengembang saat mendapatkan tatapan tajam dari ayahnya. Nyali yang sedaritadi dibangunnya menghilang begitu saja saat manik mata sang gadis bertemu pandang dengan sorot tajam dari sang ayah. Bahkan keberaninan Christina terasa menciut sekarang.

"Maaf, Ayah." Kekehan canggung terdengar. Gadis itu melangkahkan kaki untuk lebih mendekati sang Ayah.

"Ada apa? Apa yang membuat putri manis Ayah datang ke ruang kerja Ayah selarut ini, hm?" senyum sang Grand Duke terlukis. Jemari tangannya menyampirkan anak rambut sang gadis ke belakang telinganya.

"Ayah, apa Ayah ingin mengabulkan permintaan egoisku lagi?"

Grand Duke mengerutkan keningnya. "Ayah akan selalu mengabulkan permintaanmu, Arabelle. Walaupun itu permintaan yang mustahil sekalipun."

Itulah kenapa anakmu tumbuh menjadi gadis yang egois, sialan!

"Tolong batalkan pernikahanku dengan putra mahkota."

"Baiklah--"

Keheningan melanda. Sang Grand Duke terdiam menatap putri sulungnya.

"Kau bercanda?!"

"Tentu aku tidak bercanda. Aku benar-benar ingin pernikahanku dengan putra mahkota dibatalkan."

"T-tapi, bukannya ini semua keinginanmu? Kau mencintai putra mahkota, bukan?"

Christina tahu bahwa ini akan terucap dari bibir sang Grand Duke. Memang, mau bagaimanapun, semua pernikahan ini adalah keinginannya. Tapi bagaimana bisa ia tetap melanjutkan semua ini disaat ada dua hati yang terluka karena tingkah kekanakannya ini?

Memang benar jika posisi Ratu adalah sesuatu yang diincar oleh seluruh putri bangsawan, tapi Christina cukup tahu diri bahwa jauh sebelum dirinya hidup di sini, ia adalah gadis biasa yang diasingkan oleh keluarga ibu dan ayahnya serta gadis malang yang harus kehilangan seluruh anggota keluarga pada umur belia.

Walaupun orang lain mengatakan jika dirinya diizinkan untuk egois, tapi ia tetap tidak bisa memungkiri bahwa hatinya tak ingin melukai seseorang lebih dalam lagi. Tidak, bahkan pada putra mahkota congkak tersebut.

CHRISTINA: The Phatetic VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang