Prolog

237K 4.9K 98
                                    

Warning!!!

Karena cerita ini sudah selesai direpost sampai tamat akhir maret yang lalu, jadi yang diupdate hanya samplenya saja (TDK END). Tidak ada repost lagi dalam waktu dekat. Tercecuali tahun depan atau depannya lagi. Jadi yang pengen baca bisa cek di play store / play book atau karyakarsa. Thank you.

***

Kayla tersenyum menatap ponselnya. Di mana dia sedang melakukan video call dengan kekasihnya. Dia memang menjalani LDR dikarenakan sang kekasih yang memilih kuliah di luar negeri. Sebenarnya Kayla pun ingin kuliah di sana. Namun Ayah dan Bundanya tak pernah mengizinkan.

"Kamu baik-baik ya di sana, jangan macem-macem."

Kayla terkekeh mendengar perkataan kekasihnya itu. Mereka sudah berpacaran selama hampir enam tahun. Mulai dari sejak mereka SMA sampai sekarang. Meskipun LDR tapi mereka masih bisa berkomunikasi seperti biasa. Dan Kayla percaya kalau Abizar, kekasihnya itu tidak akan selingkuh.

"Harusnya aku yang bilang gitu."

"Kamu tenang aja, aku disini selalu jaga hati aku buat kamu," ujar Abizar lagi yang membuat senyum Kayla semakin cerah. Mereka pun mengakhiri sambungan video call itu karena Abizar yang harus berangkat ke kampus.

***

Kayla mendudukkan dirinya di perpustakaan. Dia mencari buku untuk bahan skripsinya juga melihat referensi skripsi yang sudah ada. Dibukanya laptop miliknya dan mulailah dia mengetik apa yang dia dapatkan di dalam buku.

Sedang asyik-asyiknya mengetik, tiba-tiba pundak Kayla ditepuk. Kayla pun refleks menolehkan wajahnya ke samping. Ternyata di sana ada Aurel, teman seangkatan yang sering sekelas dengannya.

"Lagi skripsian ya lo?" tanya Aurel basa-basi. Dia menarik kursi di samping Kayla lalu duduk di sana.

"Toh lo tau."

"Oh iya gue ke sini mau ngajak lo ke party ulang tahun gue nanti malem. Lo harus datang ya pokoknya. Gue gak mau tau."

"Di mana?"

"Di klub."

"Klub?" ulang Kayla terkejut. Pasalnya dia tak pernah sekalipun ke tempat itu.

"Iya klub. Emangnya kenapa? Lo belum pernah ke sana?" heran Aurel. Padahal rata-rata mahasiswa kampusnya sering ke tempat seperti itu untuk menjernihkan pikiran. Apalagi bagi yang sedang di tahap mengerjakan skripsi. Pusingnya tujuh keliling yang membuat mereka perlu hiburan.

"Sorry Rel. Gue gak bisa kalau di klub."

"Lo kok gitu sih. Kita cuma ngerayain ultah gue doang kok. Gak macem-macem. Lo ikut ya pleasee..." Aurel menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Menatap Kayla dengan penuh harap.

"Please..," mohon Aurel lagi.

"Y audah, tapi gue bentar aja," sahut Kayla akhirnya. Dia bisa melihat Aurel bersorak senang. Entah apa maksudnya dia tak mengerti.

***

Kesan pertama saat Kayla menjajakkan kaki ke klub adalah suara berisik yang langsung mengganggu indra pendengarannya. Dia ingin pulang saja tapi Aurel menahannya. Temannya itu bahkan mendudukkannya di salah satu sofa. Di sana ternyata sudah ada beberapa teman-teman mereka yang lain.

"Minum dulu Kay," ujar Aurel. Dia menyodorkan gelas berisi minuman yang berwarna merah keungu-unguan ke hadapan Kayla.

"Apaan nih?"

"Anggur. Lo cobain deh. Enak kok."

Dengan ragu Kayla meraih gelas itu dan meneguk sedikit isinya. Rasa pahit langsung terasa di lidahnya karena tidak terbiasa. Berbeda dengan teman-temannya yang bahkan bisa menghabiskan isi gelas itu dalam sekali teguk.

TRAPPED BY LECTURER (REPOST)Where stories live. Discover now