Happy Reading Sceneverse❤️
***
Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tapi sejak kejadian naas pada malam itu, bahkan sampai hari ini, Jeno tiba-tiba bersikap aneh. Dia tidak mengacuhkan keberadaanku, ia pun seringkali memicing tajam ke arahku melalui ekor mata karamelnya.
Kusahuti namanya dari jauh maupun dekat, dia malah enggan untuk disapa. Kuajak untuk mengobrol bersama, malah aku dia abaikan. Bahkan ketika aku mengulas senyum padanya, dia tidak sudi untuk membalas senyumku dengan senyum manis seperti biasa.
Jeno benar-benar berubah.
"Gimana uangnya, udah kekumpul belum?"
Aku yang sedang membaca buku, menoleh ke kiri. Seseorang yang duduk sebangku denganku menegurku usai pelajaran kedua selesai.
Sudut bibirku tertarik menyapanya. "Belum semuanya sih. Tapi lagi aku usahain, kok, Ning."
Ningning mengangguk kecil. "Tapi lo serius nggak mau minjem uang gue dulu gitu?" tawarnya.
Tanganku menyentuh lenganya, kemudian aku menggeleng. "Iya, aku serius. Aku masih bisa kerja kok. Nanti kalau aku butuh banget baru deh aku terima tawaran kamu."
Gadis bersurai merah panjang itu keluar dari meja kami yang berada di sudut kelas. "Oh ya udah kalau lo nggak mau, gue juga nggak akan maksa . Tapi..."
Dia menyanggah kedua tangannya di belakang bangkuku. Kepalanya menoleh ke tempat duduk Jeno, mengajakku untuk menatap ke arah bangku Jeno dan kekasihnya.
"Tapi...Waktu itu si Jeno nanyain lo ke gue. Dia keliatan panik sekaligus khawatir banget waktu lo nggak masuk. Terus kenapa sekarang tuh orang sombong banget, ya?" heran Ningning dengan wajah juteknya.
Kukira hanya aku yang dapat merasakan perubahan pada diri Jeno terhadapku. Ternyata Ningning dengan dikenal acuh pada semua orang, bahkan bisa merasakan keanehan itu pada diri Jeno.
"Dia udah lupa sama lo apa gimana? Padahal gue inget banget muka paniknya pas lo absen tanpa kabar seharian." Ningning menerka-nerka. "Kan, lo liat sendiri. Dia bahkan nggak mau nengok sama sekali ke arah sini. Keterlaluan banget tuh bocah!" lanjutnya, merutuk kesal, melihat Jeno keluar dari kelas.
Sebisa mungkin aku bersikap biasa saja ketika Ningning merutuk kesal sambil berbisik pelan di belakangku. Kemudian kepalaku menunduk.
"Oh iya, ngomong-ngomong lo dapet berita dari mana kalau gue yang nyebarin info di sekolah? Kan, lo yang bilang kalau jangan ngasih infonya di sekolah. Ada yang bawa-bawa nama gue, ya?"
Kepalaku kembali terangkat. Ningning juga berpindah tempat sekarang. Dia berdiri di dekat meja, menyanggah kedua tangannya di pinggir meja.
"Lo nggak ada apa-apa, kan? Lo nggak lagi dalam bahaya kan waktu itu?" Dahinya menyerngit sambil menunjukku, dia mencemaskanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Scene ✔️- [DIREVISI]
Fanfiction"Selamat tidur, matahariku...." -Jeno Kim, 2020 "Selamat tinggal, semestaku...." -Ayana Oh, 2020 --- 200924 #1 in tx4cph21 201020 #1 in Ayuna 201020 #1 in hur...