Prolog

20 3 3
                                    

"Akhhhhhhhhh"
"Sto......Stop"

PLAKKK
CLAP.....CLAP......CLAP

BUGH...BUGH

BRAKKK

"Maaf......maaf.....maafkan aku,

"AKHHHHHHH"

BUGH...
PLAKKK
BRAKKK

"Sakit........Hiks Hiks"

"Berhenti.........to..tolong ber..h...he..henti,i..in..ini...ss..ssa...sak..it"

Teriakan, isakan terus menggema dalam ruang gelap gurita itu. Suara rintihan seorang gadis mengirringi suara pecutan cambuk dan tusukan jarum pada seorang gadis manusia di dalam sana.
Ruang yang telah menjadi saksi bisu torehan luka dari keserakahan manusia hina yang keluar dari sana.
Ruangan tempat dikurungnya seorang bidadari yang sayapnya dipatahkan dan eksistensinya disembunyikan

"Biarkan gadis hina itu di dalam sana. Jika tangisnya telah berhenti, bius dia dengan obat yang sama yang membuatnya lumpuh"

"Hilangkan eksiatensinya dari dunia. Biarkan dunia melupakannya. Biarkan hartanya menjadi milikku"

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"

Tawa tawa hina yang mulai terdengar seiring dengan berhentinya isak tangis sang tersiksa. Tawa tawa makhluk serakah dengan nama manusia yang mementingkan harta
Tawa yang membangkitkan kobaran benci dalam diri sang tersiksa

Janjinya, suatu hari pasti ia akan buat mereka ada di bawah kakinya, bersujud padanya dan meminta kehidupan darinya. Ia berjanji!.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 24, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ALUNA: Sleeping BeautyWhere stories live. Discover now