(I) Espresso.

24 1 1
                                    

Semua yang manis berawal dari sini.

Espresso.

Kopi hitam pekat yang pahit, hasil ekstrak dari biji kopi yang di haluskan dengan mesin grinder. Mungkin semua orang tau bahwa kopi itu pahit. Tapi tidak dengan Algio. 

Ia sedang sibuk di barnya dengan polta filter di tangan kiri dan tamper di tangan kanan yang siap memadatkan bubuk kopi. Ku dengar ada pesanan cappucino dari sepasang kekasih yang baru saja duduk mengisi meja kosong di depanku. Sedangkan aku duduk bersama laptopku untuk mengerjakan project. 

Aku mengaduk Es Kopsus Bikin Kangen milikku, sepertinya sudah tercampur es batu yang mencair. Aku bukan pecinta kopi, hanya menikmati. Karna aku juga punya riwayat penyakit magh, musuh terbesar kopi. Sebelum mengenal coffee shop aku hanya minum kopi dari restoran cepat saji yang berlogo M, Yaa aku yakin kau pasti tau. Sisanya mungkin hanya kopi sachet dari warung, favorit semua orang. Makanya saat ke kedai kopipun aku gak jauh-jauh dari kopi susu.

"Nih lu cobain" Tiba-tiba Algio datang dengan secangkir kecil berisi kopi hitam, membuyarkan lamunanku.

"Apaan nih?" Aku pura-pura tidak tau, ya biar ada dialog aja.

"Based kopi dari es kopsus yang lu minum. Ini namanya espresso, Kalo lo namanya siapa?"

"Waw... jadi gini ya cara barista PDKT. Hahaha."

"Eh, enggak kok, hahaha. Lu sering kan nongkrong disini? Kedai ini tuh bukan cuma customer sama barista, tapi kita juga teman." Katanya lalu duduk di bangku depanku.

Aku tersenyum sambil menganggukkan kepala pelan tanda mengerti dan sepakat dengannya.

"Oke oke, nama gue Tyra."

"Hah Tira? Tiramissu?"

"Lebih tepatnya Tyramisha."

"Wah keren banget! Cocok deh sama nama gue, Late"

"Latte? Cafe Latte? Latte art?"

"Lebih tepatnya Algio Laterino."

"Wah keren banget!"

Kita merasa seperti Dejavu. Kemudian tawa kita meledak begitu saja.

"Hahahaha kok bisa gitu yaa.." Kata Algio 

"Tapi nama lo beneran keren. Kaya orang-orang prancis gitu."

"Iyaya? banyak yang bilang sih emang gue keren Ty, eh, Sha. Hmm enaknya gue manggil lo apa ya?"

"Haha ih bukan elonya! Geer deh.." Jawabku setengah tertawa.

"Panggil senyaman lo aja apa. Bebas deh gue" lanjutku.

"Nggg oke. Penonton ni pasti ngiranya gue bakal jawab 'Panggil sayang aja deh' gitu kaan? HAHAHA sorry gue gak alay." [Algio ngomong ke kamera]

"Panggil Sha aja gimana? shayankkk" Kata Algio lalu tertawa puas.

"Hahahaha yeehh jangan, udah panggil Ty aja."

"Atau tambah K jadi tyk. cantyk." [Tyra ngomong ke kamera] WKWKWK. 

"Oke Ty. Gue jadi hampir lupa kan mau ngomongin espresso" Kata Algio sambil memindahkan gelas tadi ke hadapanku.

"Oh iya, gimana espresso ini maksudnya apa?"

"Kan udah hampir semingguan ini gue perhatiin lo cuma pesen kopsus...."

"Maksudnya lo nyindir gue gak pesen yang lain tapi nongkrong berjam-jam?" kataku dengan nada bercanda.

"Eh.. bukan gitu maksud gue, tapi bagus deh kalo lo nyadarr. hahaha."

"Sialan lo!" Jawabku sambil ikut tertawa.

"Engga-engga, maksud gue lo cuma pesen kopsus karna lo pasti ga suka rasa kopi lainnya?"

"Bukan ga suka sih, tapi emang ga pernah nyoba aja.. Cari aman hehehe."

"Nah ini saatnya lo nyobain, based kopi dari semua jenis kopi. Espresso."

Aku sedikit ragu saat akan mencicipinya. Pasti Pahit. 

"Glekk.." Aku menelan satu tegukan espresso itu dan langsung menjulurkan lidah tanda penolakan.

"Apa rasanya?" Tanya Algio dengan wajah yang penasaran. 

"Ya pahit lah" Jawabku lalu buru-buru meneguk minumanku.

"Masa sih? Bener rasanya cuma pahit?"

"Iyaa, menurut lo gimana sebagai ba ris ta?" Tanyaku dengan nada penekanan.

"Hemm menurut gue ada banyak rasa disitu. Jadi hari pertama buat lo jawabannya masih pahit ya?" Kata Algio sambil beranjak dari kursinya.

"Ii..iya" Jawabku dengan ragu.

"Oke, sampai jumpa di espresso selanjutnya!" Kata Algio kemudian masuk ke dalam bar, meninggalkan aku dengan tampang kebingungan.

Baru kali ini aku ngobrol sama barista disini, ternyata asik juga ya mereka. Mungkin aku jadi punya ilmu perkopian dari sini, bukan cuma sekedar nongkrong sambil pusing mikirin project. 

Besok... ada espresso selanjutnya kah?



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Coffee and YouWhere stories live. Discover now