16

434 43 55
                                    

Suara orang berlalu lalang, hentakkan anak kecil, dan asap panas yang mengepul dari kopi seorang perempuan yang dengan tenang duduk di sebuah cafe. Pada jam ini, biasanya kafe sepi. Namun, kenyataanya cafe ini terlihat seperti penampungan bencana alam. Penuh sekali.

Tapi itu tidak membuat perempuan tersebut beranjak dari duduknya, ia masih dengan tenang menunggu kehadiran orang itu. Sesekali menyesap kopi panasnya.

"Udah lama?" tanya seorang laki laki yang mendudukan dirinya di kursi depan sang perempuan.

"Gak kok" jawab sang perempuan, Heejin namanya. "Gimana hubunganya sama Lia, Na Jaemin?"

Yang ditanya hanya tersenyum manis, bahkan gula yang disediakan di cafe ini juga sepertinya kalah manis. "Kita baikan, biar gak curiga aja sih. Kamu yang sabar yah" berhwnti sejenak. "Dia juga keliataannya dijauhin sama temen temennya deh. Bahkan itu pawangnya aja jauhin, jadi tinggak sebentar lagi janji deh"

Heejin menghela nafasnya, yah begini resikonya menjadi simpenan. Iya, Jaemin dan Heejin memiliki hubungan dibelakang Lia. Sejak kapan? Mungkin sekitar 3 hari setelah Heejin pindah.

"Udah dong, kamu percaya kan sama aku? Senyum dong, masa lacar aku ini cemberut mulu" semangat Jaemin. Heejin hanya tersenyum simpul, ada yang mengganjal di hatinya sebenarnya. Tapi, yasudahlah...



"Udah dong, kamu percaya kan sama aku? Senyum dong, masa pacar aku ini cemberut mulu"

Tanpa mereka sadari, ada Soobin yang kebetulan juga ada di cafe yang sama. Sedang merekam semua percakapan mereka berdua. Diberikan ke Lia? Tentu tidak, biarkan Lia sadar sendiri bagaimana kelakuaan pacarnya itu.

"Jadi gini yah, kelakuaan pacar lu yang lu bangga banggain" monolg Soobin kepada dirinya sendiri. Soobin menyinpan kembali ponselnya. Membereskan barang barangnya lalu berjalan keluar dari cafe.

Sejak kemarin, setelah insiden itu. Soobin kembali tinggal di apertmentnya. Irene dan Suho? Mereka tau tentang Lia yang meneriaki Soobin itu. Akan author jelaskan setelah ini.






Flashback

Sepulang sekolah mereka masih bersama, bertiga. Masuk ke rumah masih seperti biasa, disapa para pembantu dan tentunya Mamah Irene dan Papah Suho.

"Anak anak mamah ini udah pada pulang, kok mukanya pada kusut kek gitu?" Tanya Irene.

"Mah, aku angkat kaki dari sini aja yah" kata Soobin tanpa basa basi.

"Hah? Kamu bilang apa bin? Angkat kaki? Kamu mau keluar dari runah ini? Kenapa bin? Fasilitasnya kurang? Bilang bin,jangan asal bilang mau pergi aja" kata Suho kaget. Ya keget jelas, tiba tiba minta pergi dari rumah.

"Gak papa pah, cuma-" Baru saja Soobin mau menjelaskan Yeonjun sudah memotongnya.

"Lia marah marah sama Soobin tadi, dan" berhenti sejenak. "Omongan dia asal ceplas ceplos"

"Emang Lia ngoming apa sih? Ting-" lagi lagi Yeonjun memotong omongan orang lain kali ini mamahnya.

"Lia bilang Soobin cuman gak punya orang tua kan, terus dia sempet manggil Soobin yatim piatu"

"Jun? Kamu bercanda kan?" Tanya Suho tidak percaya. Anak perempuan satu satunya loh, bisa bisanya ngomong kayak gitu.

"Kalo iya kenapa pah? Lagian enak dong dia gak ada disini. Terus nih yah pah, aku tuh marah pasti ada alasan. Nah si yatim piatu ini ngedit foto Jaemin pelukan sama cewek lain biar aku sama Jaemin putus pah. Coba kalo papah di posisi aku" dengan entengnya Lia bilang begutu.
Gak ada otak emang.

"KIM LIA" bentak Irene.

"Kenapa mah? Mamah mau bela yatim piatu ini? ANAK MAMAH SIAPA SIH?"

"LIA DENGERIN BAIK BAIK, SEJAK KAPAN PAPAH SAMA MAMAH NGAJARIN ANAKNYA NGOMING KAYAK GITU HAH?" teriak Suho.

"KENAPA PADA BELA DIA SIH PAH? JELAS JELAS DIA YANG SALAH?"

"Udah mah pah, gak papa. Biar aku aja yang pergi daripada Lia marah narah. Aku permisi mau beresin barangku dulu yah" Soobin pergi begitu saja ke kamarnya.

Irene memijat batang hidungnya. Anaknya kenapa jadi gini sih.

"Mah pah, aku mau bantuin Soobin dulu" Yeonjun juga ikut pergi.

"Lia, mamah sama papah kecewa banget sama kamu" Suho dan Irene pergi begitu saja.

"Gw salah? Halah, gak mungkin. Dia dong yang salah, playing victim aja di depan keluarga gw" monolog Lia.








Bruk

Soobin menjatuhkan badanya di kasur apertmentnya. Ya dia sekarang tinggal disini sendiri sejak tidak tinggal lagi di kediaman Kim.

Sekolah? Tentunya ia masih sekolah, namun sekarang ia semakin tertutup. Begitu juga Yeonjun, Yeonjun yang dikenal sebagai social butterfly sekarang hanya mau berbicara kepada Soobin.

Lia? Ia dijauhi sahabatnya, bahkan teman sekelasnya. Menyesal? Tidak, Jaemin saja mendukungnya.

"Salah yah gw gak punya orangtua? Salah yah gw yatim piatu?" Monolog Soobin.

"Ini kenapa gw malah mikirin omongan Lia sih? Udah biasa kali gw dapet ejekan kayak gini. Tapi gw kok ngerasa sakit banget yah. Bodo amat dah"








TBC
HAYOO KELANJUTAN NYA GIMANA HAYO
Terus kalo awal awal kan author up tiap hari tuh, tapi sekarang author gak sesering awal awal up nya yah?

Childhood Friend II SooliaWhere stories live. Discover now