Chapter || 3.

10.1K 617 13
                                    

Shera bukan wanita yang ingin terlihat lemah di depan pria. Apalagi mantan suaminya. Ia tidak akan pernah menunjukkan kerapuhannya di depan Genta. Walaupun sebenarnya hati kecilnya sedikit tahu bahwa Genta sudah pernah melihatnya rapuh.

Maka ketika Genta memintanya untuk menjelaskan kenapa ia memilih bercerai—yang sebenarnya, tidak perlu ditanyakan lagi karena semua itu sudah jelas—Shera memilih untuk mengambil barang-barangnya dan beranjak untuk pergi.

“Ra, saya masih cinta sama kamu. Saya pengen membangun keluarga lagi sama kamu.”
Oh Tuhan. Andai saja Shera bisa berdecih atau mengolok-olok Genta langsung saat ini, mungkin sudah ia lakukan sekarang. Betapa lucunya lelucon yang dilontarkan Genta hingga ia ingin menangis kencang mendengarnya. “Sadar ya, Ta. Saya mohon.”

Dan akhirnya Shera benar-benar meninggalkan Genta di sana.

***

Semantara Genta tahu, bahwa apa yang dilakukannya sudah kelewatan. Ia sangat amat bodoh dengan berharap hanya mengatakan satu kalimat murahan seperti itu, Shera sudah bisa kembali padanya. Astaga. Seharusnya enam tahun pernikahan dulu, membuatnya menyadari bahwa Shera bukan wanita yang mudah luluh hatinya hanya dengan perkataan sampah seperti itu. Oh, Genta sadar, enam tahun ini dia tidak berkontribusi dalam hal apapun mengenai sifat-sifat Shera. Yang ia tahu hanya tubuh luar Shera saja yang begitu nikmat dipandang maupun dicoba langsung. Ia sadar ia tidak pernah benar-benar mendalami karakter Shera.

Iya. Genta memang berengsek.

Dan Si Berengsek ini baru mengakuinya ketika wanita—yang bodohnya baru ia sadari bahwa ia sangat berharga di hidupnya—memutuskan untuk pergi.
“Bego,” gumamnya pada udara kosong. Sebentar lagi ia harus siap menerima kenyataan jika Shera sudah terpikat pada pria lain. Pria yang lebih dari Genta—terutama dalam urusan mencintai.

Genta tahu semua kesalahannya. Mungkin memang pantas ia ditinggalkan oleh Shera. Namun, bukan berarti Genta kehilangan kepercayaan dirinya untuk tidak mendapatkan Shera kembali. Bukan bermaksud menyiksa Shera dalam ikatan pernikahan yang sangat menyakitkan, namun Genta hanya ingin menebus semua kesalahannya yang sudah ia lakukan dulu. Ia sudah sadar sekarang.

Mungkin, proyek yang akan dikerjakan oleh mereka berdua, bisa membuat mereka kembali seperti dulu.

***

Shera menghela napas saat tiba di rumahnya. Asisten rumah tangganya yang bernama Rita, langsung menghampirinya dan berkata bahwa Avi belum tertidur dan langsung pamit untuk pulang. Shera hanya mengangguk.

“Avi sayang, ini Mama udah pulang,” ujar Shera yang mengalihkan perhatian Avi dari acara televisi yang ia tonton.

“Mama!” Avi merentangkan tangannya dan langsung berada dalam pelukan Shera. Shera mengobrol ringan dengan putrinya; tentang apa saja yang sudah ia lakukan seharian ini, bagaimana sekolahnya, ia sudah makan atau belum. Hal yang mampu membuat Shera tersayat hatinya karena menyadari ia tidak bisa seratus persen melihat perkembangan Avi dengan mata kepalanya sendiri. Shera memiliki ketakutan besar jika Avi lebih dekat dengan Rita dibandingkan dengannya.

“Avi ngantuk?”

Avi mengangguk. “Mau nunggu Papa.”

Shera menghela napas. Sejujurnya Avi sudah tahu orangtuanya ‘bercerai’ dengan kalimat manis yang dibuat-buat oleh Shera sendiri bahwa Papanya tidak bisa serumah lagi dengan mereka. Avi menanyakan alasannya, dan Shera hanya menjawab bahwa Genta memiliki urusan lain di kantor. Shera juga menyelipkan bahwa Genta masih akan bermain dengan Avi, dan menegaskan bahwa Genta sangat menyayangi Avi.

“Nak, Papa kan nggak di sini.”

Avi hanya diam mendengar ucapan Mamanya. Tidak lama dari itu, suara klakson mobil berbunyi di depan rumahnya. Awalnya Shera ingin mendiamkannya saja, namun Avi yang kelewat penasaran, membukakan pintu untuk melihat siapa pemilik mobil itu.
“Papa!” Sekali lagi, Shera dibuat kesal oleh tingkah laku Genta. Pria itu sebenarnya punya jadwalnya sendiri untuk menemui Avi, dan malam ini bukan jadwal pria itu untuk bertemu dengannya. Shera tahu ini kedengaran egois, tapi memang itu yang sudah disetujui sedari awal.

L'amour L'emporte [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang