.

95 35 2
                                    

Saat di gerbang kami menunggu kak findi, dia kakaknya willy. Dia juga yang akan mengantar kami ke bioskop untuk nonton, sekalian dia mau ke gramedia. Setelah sekitar 5 menitan mobil kak findi berhenti tepat di depan kami. Kami masuk.
Athlana, sara dan bella duduk dibelakang. Willy duduk depan dengan kak findi.

Mobil melaju membelah jalanan yang hampir sepi, karena kita lewat gang yang jarang dijamah manusia. Istilahnya gang sepi yang akan selalu sepi.

"Kak, kok lewat sini sih?" Tanya willy pada kakaknya

"Gue ngejar waktu will, lo mau macet macetan terus film nya terlewat? Gak kan?". Jawab kak findi yang tetap terfokus pada jalanan.

"Tapi kan gak lewat sini juga kali kak. Kan serem jalannya".

"serem apaansi. Masih terang gini kok."
Kemudian mereka gak ngobrol lagi. Gantian bella yang menanyai athlana soal kak eza tadi.

"Tadi lo disamperin kak eza kan? Hayo ngaku". Tanya bella sambil mencolek ujung hidung athlana.
Duh bisa dikira lesbi nih.

"Bella, lo sebenernya tim nya siapa sih? Athlana adam, atau athlana eza." Bukan athlana yang jawab, tapi sara.

"Gue sih tim yang bakal bikin athlana bahagia dan happy ending". Jawab bella sambil cekikikan.

"Males banget sih bahas cowok mulu." Athlana angkat bicara tapi pandanganya mengarah ke jendela mobil. Dia kesel karena menolak ajakan kak adam.

"Tapi kalau bahas kak adam gak males kan?" Willy tiba tiba menoleh ke belakang. Sepertinya dia bisa membaca pikiran nih, hmm mencurigakan.

"Eh na, tadi gue liat tu si adam ngajak cewek lain. Kalo gak salah si fira deh. Anak PMR itu."

"Gue bilang juga apa. Adam tuh terlalu care sama banyak cewek. Terlalu funny dan gaul gitu. Jadi ya temen nya banyak." Kata sara.

Pikiran athlana kacau, dia cemburu, kesal, marah. Tapi apa hak athlana? Dia cuma masalalu yang selalu ingin ikut campur soal urusan adam. Athlana selamanya benci kak adam. Athlana selamanya juga akan benci perasaanya sendiri. Kenapa tuhan gak cabut rasa suka athlana ke adam ke adam. Kenapa? Kenapa susah banget buat move on sih.

Tanpa disadari, air mata athlana jatuh. Namun cepat dia hapus, supaya gak ada yang tau kalau athlana sedang menangisi cowok brengsek.

Nonton

Setelah pesen tiket, kami segera masuk ke teater 3. Karena memang sudah dibuka dari tadi.
Dan ternyata kak findi ngajak pacarnya reyhand. Kata willy mereka udah pacaran 2 tahun. Dan rencana nya setelah lulus kuliah mereka mau nikah.
Bodo amat.

"Athlana, lo pernah nonton bareng gak sama adam?" Tanya bella pada athlana yang sedari tadi melamunkan adam.

"Hampir pernah. Tapi gagal" jawab athlana ketus

"Kenapa gagal?" Bella pleasse, can you shut up? For a one minute.

"Selalu ada masalah" athlana menjawab asal. Karena gak mau terjebak dimasa lalu itu.

"Kok tiba tiba Athlana jadi jutek sih, Athlana marah sama bella?"

"Apasih bell, enggak kok. Gue males aja tadi"

"Ih tuhkan marah, apa gara gara kak Adam ngajak fira?" Bella gak berhenti diem.

"Bell, udah deh gue gak mau bahas soal ini. Kan masih ada pertanyaan lain"

"Yaudah iya bella minta maaf, tapi jangan marah ya sama bella"

"Iya siapa juga sih yang betah marah sama lo"

"Syukur alhamdulillah kalo gitu"

Akhirnya bella berhenti ngomong.

Kami menonton film horor sore itu. Sampai habis dan akhirnya memutuskan untuk langsung pulang.
Beruntung nya athlana di antar sampai depan rumah.

Biasanya kebanyakan cuma didepan gerbang, pada takut sama pohon asem di dekat rumah athlana katanya.

"Makasih kak findi, makasih will. Hati hati di jalan ya"
Kata athlana sambil melambai.

Cukup membosankan, dan menyesalkan. Andai tadi athlana menemani kak adam olimpiade, pasti seru tuh. Bawain botol minumnya, ngusapin keringetnya. Emang ngapain? Kan olimpiade, gak keringetan kali mbak.

____________________________________________________________

Malam hari dikamar athlana, SENDIRI

Athlana menarik selimut hingga menjalar sampai lehernya. seperti biasa, sebelum tidur athlana mengecilkan suhu AC, supaya pas bangun gak menggigil.

Kebiasaan rutin seorang human bernama athlana selalu menghayal. Entah itu tentang kak adam, ataupun tentang hal lainnya.

Tapi kali ini, entah kenapa pikiran athlana dipenuhi oleh kata kata yang biasa kak eza bilang ke dia. Dia menunggu athlana buat ngasih minum ke dia. Emang harus segitunya ya?.

Emangnya cewek seantero sekolah gak ada yang mau? Perasaan banyak yang ngantri deh, bingung athlana tu. Dia gak bisa diginiin. Bertindaklah kau wahai athlana.

"Aduh athlana, kenapa malah mikirin kak eza sih?". Katanya sambil menjedukkan kepala menggunakan tangan.

"Cowok gak jelas yang tiba tiba muncul kek gitu, sok asik, sok akrab lagi. Emang gak ada cewek lain apa?. Kenapa mesti aku sih yang di deketin".
Athlana mulai ngedumel gak jelas.

Sampai akhirnya dia tertidur dan alhasil paginya athlana bangun kesiangan.

Bagus ya nak, bagus. Besok besok gue siram lu pakek air biar matang. Cakeeep.

EX, i Love YouWhere stories live. Discover now