30. Pagelaran batik

292 23 0
                                    

Cahaya matahari semakin terik. Tanpa terasa waktu pun telah menyeret mereka pada saatnya berangkat ke tempat pagelaran batik itu. Acaranya berlangsung meriah, Alya sangat menikmatinya. Dalam hatinya dia bertasbih memuji tuhan yang telah menciptakannya. Namun, masih terasa ada yang kurang bagi dirinya, apa yang telah dinikmatinya saat ini masih belum sempurna jika tidak bersama dengan Libra suaminya.

"Senang sekali dapat bertemu anda kembali ibu Anita."

Seorang perempuan sebaya Alya menjabat tangan isteri Fahri dan Alya. Mereka bertiga pun duduk di sofa yang berada di depan ruangan yang cukup mewah.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya ingin mengenalkan pemilik asli butik ini kepada anda selaku pengelola butik ini."
"Kenalkan ini sahabat suami saya namanya Alya. Dan dia adalah puteri tunggal dari bapak Farhan dan ibu Najwa."

Perempuan yang bernama Marya itu tersenyum kepada Alya seraya mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Perbincangan pun terus berlanjut. Sesekali terdengar suara tawa mereka.

Terlihat dari arah selatan Fahri berjalan dengan seorang lelaki yang usianya lebih tua darinya. Hubungan mereka terlihat akrab sekali. Fahri menyapa Alya dan nona Marya seraya meletakkan kedua tangannya di depan dadanya. Dan ternyata lelaki itu adalah suami dari nona Marya. Anita pun mengenalkan Alya kepada Raihan.

"Senang sekali dapat bertemu anda ibu Alya."Ucap Raihan seraya tersenyum kepada Alya. Alya hanya menjawabnya dengan senyuman.
"Apakah anda sudah berkeluarga?"
"Iya..."
"Oh... dimana suami anda, kenapa tidak bersama anda?"

Kepala Alya tertunduk ketika mendengar pertanyaan itu dari Raihan. Matanya mulai berkaca-kaca. Dia menghela napas panjang, dia berusaha menguasai dirinya.

"Suami saya pemilik sebuah perusahaan properti di Bangkalan, sekarang dia sedang mengurus proyek barunya di Pamekasan, jadi tidak bisa menemani saya."
"Oh.... sayang sekali, saya tidak bisa bertemu suami anda."
"Semoga di lain waktu bisa bertemu tuan." Ucap Alya.

Fahri pun menjawab rasa penasaran Alya, kenapa butik yang asalnya dimiliki kedua orang tuanya dapat dikelola oleh Fahri.

"Alya aku minta ma'af, apa yang terjadi selama ini murni karena kesalah pahamanku."
"Tidak apa-apa Fahri, justru aku berterima kasih kepada kamu, karena kamu telah mengurus butik ini sehingga menjadi seperti saat ini."

Ternyata dulu setelah kepergian Najwa--ibu dari Alya, paman Alya yang bernama Fahri lah yang mengambil alih butik itu. Tapi, karena ada beberapa masalah di perusahaan Fahri yang di Palembang, dia meninggalkan butik itu. Untungnya, setelah kepergian Fahri, ada orang tepat yang mengganti posisinya. Yaitu, Fahri sahabat Alya, ponakannya sendiri.

"Fahri, Anita, butik ini akan tetap di kelola oleh nona Marya beserta suaminya dibawah pantauan kamu ya, kamu mengerti kan, aku harus ikut serta mengurus perusahaan suamiku di Bangkalan, mungkin setiap setengah bulan atau sebulan sekali aku akan berkunjung kemari tentunya bersama Libra."
"Terima kasih Alya."

Bidadari Surga 2 (Tamat)Where stories live. Discover now