𝐘𝐞𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐓𝐮𝐥𝐢𝐩
Celebration
Bulan Agustus, bulan dimana libur musim panas yang panjang tengah berlangsung.
Tentu semua orang senang dengan bulan ini, begitupula denganku.Tetapi sepertinya aku bukan senang lagi, melainkan bahagia!.Bukan karena aku bersemangat sebab libur panjangnya, tetapi akhirnya Amane-kun dapat pulang ke rumah semenjak ia diopname begitu lama selama musim semi. Iya, selama musim semi.
Di pertengahan bulan april lalu, kondisi pemuda itu sempat sangat memburuk dan aku takut sekali. Bahkan aku sempat berpikir akan segera kehilangannya kali ini,tetapi Amane-kun benar-benar berjuang.
Dia terus melawan, lebih semangat dalam pengobatannya dan selalu mengatakan hal-hal optimis padaku bahwa semua akan baik-baik saja sehingga aku tak merasa terlalu terpuruk.
Hasilnya? Sungguh berbuah manis.
Dokter bilang penyakit itu memang masih bersarang, namun tidaklah parah dan Amane-kun tak perlu menjalani berbagai macam perawatan dan terapi intensif untuk saat ini, katanya mengkonsumsi berbagai obat pun cukup. Tandanya Amane-kun tak perlu lagi bolak-balik ke rumah sakit sesering dulu, mungkin hanya terjadwal sebulan sekali.
Setelah mendengar berita ini sudah pasti aku sangat senang. Bulan kemarin aku merasa sungguh kesepian tanpa sosok pemuda tersebut, aku berangkat atau pulang sendiri dengan berjalan kaki, setiap akhir pekan aku selalu berada di rumah dan tidak ada yang mengunjungiku lagi.Yang menjadi runititasku waktu itu adalah menjenguk Amane-kun tiap pulang sekolah atau akhir pekan jika sempat.
Kami memang hampir bertemu tiap hari di rumah sakit, akan tetapi tetap saja aku merasa kesepian di rumah karena tak memiliki teman.Sesekali aku bersama Tsukasa sih, tapi lelaki itu hanya rutin mengantarku ke rumah tiap kami sehabis menjenguk Amane-kun di rumah sakit (Tsukasa sering berada di rumah sakit juga, menemani Amane-kun. Kita jadi sering main bertiga dan pulang dari sana bersama ).
Yah , semenjak kakaknya memburuk, aku merasa Tsukasa menjadi lebih baik .Meski kadang masih menyeramkan, tapi syukurlah dia tampak tak menyakiti Amane-kun lagi dan sering bercanda riang bersama kakaknya.
Oh, soal hubunganku dan Amane-kun?.
Kami masih menjadi sahabat, kok. Tetapi rasanya jarak itu lebih dekat setelah kami mengetahui perasaan masing-masing. Sudah pasti aku tidak memberi tahu Amane-kun soal malam itu; saat dia meracau sendirian, saat aku sengaja berpura-pura tidur untuk mendengarkannya dan saat dia...ummm, yaaaah, bagaimana aku mengatakan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑵𝒊𝒏𝒆 𝒑𝒐𝒊𝒏𝒕 𝒆𝒊𝒈𝒉𝒕┊ AMANENE ˎˊ- ✔
Fanfiction[ 𝐉𝐢𝐛𝐚𝐤𝐮 𝐒𝐡𝐨𝐮𝐧𝐞𝐧 𝐇𝐚𝐧𝐚𝐤𝐨-𝐤𝐮𝐧 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 ] 𝟿.𝟾 𝙶𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚓𝚊𝚝 𝙼𝚎𝚖𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚗𝚓𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚝�...