Chapter 2

1.3K 119 21
                                    

Lil Brother
Young K - Dowoon
Ft. rest members of Day6
Soundtrack - Day6 When You Love Someone/?
Brothership, Friendship
.
.
.

I want to cry for you
I want to hurt instead of you
I don't want any scars in your heart
Ever again

Day6 - When You love someone

Happy Reading ^^
.
.
.
Chapter sebelum nya
"Yonghyunie hyung.. gajima.." ucap Dowoon memohon dalam tidurnya, bahkan air mata nya kembali menetes
.
.
"Yonghyunie hyung/?!" Brian mengulangi perkataan Dowoon, darimana Dowoon tau nama korea nya. Sudah lama sekali sejak terakhir ia mengenalkan diri sebagai Yonghyun dan setau nya ia juga belum pernah mengatakan namanya, sementara kedua orangtua nya pun selalu memanggil dia 'Brian' bukan 'Yonghyun'

Brian terpaku melihat bagaimana tangan Dowoon memegang erat jari kelingkingnya, dan panggilan Dowoon pada nya membuat kepala Brian sakit. Sejenak ia pikir semua kejadian seperti pernah terjadi sebelumnya. Seperti ada bayang-bayang yang muncul di ingatan nya tapi di salah satu sisi ia terus memikirkan suhu badan Dowoon yang begitu panas, ia harus cepat-cepat ke dapur dan berhenti memikirkan yang tidak-tidak. Ia mencoba sekali lagi membangunkan Dowoon agar sadar dari tidurnya dengan pelan-pelan.

"Dowoon-ah ireona.."

Dan akhirnya Dowoon membuka matanya perlahan meskipun dapat Brian lihat, Dowoon seperti kesusahan membuka mata nya pasti karena terasa perih.

"hyung tidak akan kemana-mana jadi bisa kau lepaskan tangan mu dan tunggu disini. Hyung akan kembali sangat cepat, okeyy.." ucap Brian sambil melepaskan genggaman tangan Dowoon pada jari kelingkingnya, Dowoon pun mengangguk pelan dan Brian pun berjalan keluar menuju dapur sembari berpikir bagaimana bisa Dowoon begitu manja, siapa yang membuat anak itu begitu manja. Ia pikir Dowoon itu tuff boy ternyata clingy boy.

Brian kembali memanaskan bubur yang tadi dibuatnya, setelah itu ia menyiapkan dan menaruh nya ke atas nampan, beserta kompresan dan air minum, cepat-cepat ia membawa nya menuju kamar Dowoon. Bocah itu benar-benar menunggui nya, ia tersenyum begitu melihat Brian datang. kemudian Brian mendudukan Dowoon di ranjangnya, menempelkan plester kompresan di dahi nya, lalu menyuapi nya dengan telaten meskipun Dowoon beberapa kali menolak karena di lidah nya bubur itu terasa pahit dan terkadang ia mual-mual karena asam lambungnya yang naik, sehingga Brian harus lebih sabar ketika menyuapi Dowoon. Setidaknya setengah dari mangkuk bubur itu sudah masuk ke dalam perut Dowoon sehingga Brian dapat merasa lebih tenang, meski panas bocah itu belum juga turun.

Setelah nya Brian menanyakan dimana obat nya dan bocah itu menunjuk laci disamping ranjang. Brian heran dengan begitu banyak nya obat disana, namun ia tidak ingin berpikir terlalu jauh dan langsung mengambil obat-obat itu. Dowoon pun memilih mana obat yang harus diminum nya. Brian tetap duduk menunggui reaksi obat itu pada tubuh Dowoon sambil melihat bocah itu yang mulai terlelap kembali. Namun suhu tubuh bocah itu tidak juga turun, Brian panik, apa harus ia menelpon orangtua nya atau membawa Dowoon ke rumah sakit saja. Tapi disatu sisi ia takut orangtua nya akan memarahi nya padahal tadi orangtua nya sangat percaya kalau dia pasti akan menjaga adik angkatnya itu dengan baik.

Pemuda yang lebih tinggi itu pun berlari ke dapur mencari kompresan yang bisa di isi es batu, lalu menaruhnya di atas kepala Dowoon. Ia ingat metode kangguru, yang mungkin bisa menurunkan panas Dowoon. Kemudian ia mengganti baju Dowoon yang penuh keringat dengan yang baru, namun tidak mengancingkan atasan nya. Brian pun membuka kaus nya lalu tidur disamping Dowoon dan memeluk adik angkatnya itu erat-erat. Sudah tengah malam dan Brian belum juga bisa tidur, lalu ia memeriksa kembali suhu tubuh Dowoon yang ternyata sudah mulai turun, metode kangguru nya berhasil pikirnya. Ia mengambil kompresan es tadi dari kepala Dowoon dan terus mendekatkan diri, memeluk Dowoon agar panas nya itu berpindah pada nya.

Lil BrotherWhere stories live. Discover now